Sukses

Bagaimana Ekonomi Indonesia Usai Pemilu? Ini Prediksi Standard Chartered

Standard Chartered Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di tingkat yang cukup kuat, yaitu 5,1%.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah mengalami keadaan politik yang panas akibat Pemilihan Umum yang dilaksanakan 14 Februari lalu, ekonomi Indonesia berada di dalam kondisi yang stabil. Standard Chartered Bank Indonesia , memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di tingkat yang cukup kuat, yaitu 5.1%. 

"Untuk pertumbuhan ekonomi kita sendiri yang kemarin sudah dirilis, kita berada di posisi 5,1%. Cukup kuat" ujar ekonomis senior Standard Chartered, Aldian Tanoputra saat press briefing yang diadakan di Hotel Mulia, Jakarta Pusat di hari Kamis (16/5/2024). 

Tidak hanya memiliki pertumbuhan ekonomi yang cukup kuat, hampir semua komponen konsumsi di Indonesia juga membaik, terutama di bidang pemerintahan, dan household. Meskipun demikian, terjadi sedikit pelemahan di bidang gross fixed capital dalam batas yang wajar akibat perilaku investor yang wait and see selama pelaksanaan Pemilu 2024. 

"Hampir semua komponen dari konsumsi itu baik ya, khususnya komponen pemerintah. Household juga ya, sudah membaik juga. Nah, yang investasi atau gross fixed capital ini agak sedikit soft, tapi menurut kami masih di batas yang wajar ya karena waktu pemilu kemarin, investor cenderung masih wait and see," ujar Aldian.

Dalam hal penggerak pertumbuhan ekonomi, konsumsi masih menjadi motor penggerak utama. Meskipun inflasi makanan yang menjadi penekan tingkat konsumsi masih tinggi, inflasi ini akan melandai akibat berbagai faktor pendukung, salah satunya cuaca.

"Stok beras sudah meningkat dibandingkan tahun 2019, lalu musim di negara kita juga sudah ke musim panas jadi kita yakin kalau inflasi makanan akan melandai akibat faktor ini” ujar Aldian. 

Rupiah

Standard Chartered memprediksi bahwa nilai tukar mata uang Rupiah akan menguat hingga mencapai 15.750 per dolar AS di akhir 2024. Hal ini disebabkan oleh prediksi pelonggaran suku bunga yang akan dilakukan oleh Federal Reserve Amerika Serikat dan juga stabilitas neraca transaksi berjalan Indonesia.

“Karena tadi current account itu masih di bawah 1 persen manageable, dan yang kedua kita percaya Fed masih akan melakukan pelonggaran, makanya kita pikir rupiah masih akan menguat sampai akhir tahun, di kisaran 15.750” ujar Aldian. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.