Sukses

Harga Minyak Dunia Kembali Melambung Usai Ukraina Serang Kilang Rusia

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat (AS) untuk kontrak bulan Mei naik USD 1,32 atau 1,64% menjadi USD 81,95 per barel.

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak dunia kembali naik pada perdagangan hari Senin didorong oleh serangan drone Ukraina yang menganggu fasilitas penyulingan Rusia. Selain itu kenaikan harga minyak dunia juga terjadi setelah Moskow mengeluarkan perintah pengurangan produksi untuk memenuhi target OPEC+.

Mengutip CNBC, Selasa (26/3/2024), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) AS untuk kontrak bulan Mei naik USD 1,32 atau 1,64% menjadi USD 81,95 per barel.

Sedangkan harga minyak Brent yang menjadi patokan harga minyak dunia untuk kontrak bulan Mei bertambah USD 1,32 atau 1,55% menjadi USD 86,57 per barel.

Sumber dari kalangan industri pada hari Senin mengatakan bahwa Rusia telah memerintahkan perusahaan-perusahaan untuk mengurangi produksi minyak guna memenuhi komitmen Moskow terhadap OPEC+. Beberapa negara OPEC+ telah menyetujui pengurangan produksi sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari hingga kuartal II 2024.

Serangan Ukraina

Selain itu, serangan pesawat tak berawak Ukraina menyebabkan kebakaran di kilang minyak Kuibyshev di kota Samara pada akhir pekan. Sumber industri mengatakan bahwa salah satu unit penyulingan utama di fasilitas tersebut hancur setelah serangan tersebut.

Ukraina telah melancarkan kampanye serangan terhadap infrastruktur energi Rusia sejak awal tahun dan intelijen Ukraina mengklaim selusin fasilitas telah berhasil diserang.

Setidaknya 10% dari kapasitas penyulingan Rusia telah terganggu akibat serangan tersebut, menurut intelijen Inggris.

“Tergantung pada tingkat kerusakannya, perbaikan besar bisa memakan waktu dan biaya yang besar,” kata Kementerian Pertahanan Inggris dalam pembaruan akhir pekan lalu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Harga Sebelumnya

Pada perdagangan sebelumnya, harga minyak dunia turun pada perdagangan hari Jumat pekan ini. Sedangkan jika dilihat secara mingguan, harga minyak dunia bergerak mendatar atau tak lebih dari 1 persen.

Penurunan harga minyak dunia ini karena kemungkinan adanya gencatan senjata di Gaza. Sementara perang, di Eropa dan penyusutan stok minyak mentah di Amerika Serikat (AS) mampu menahan penurunan lebih dalam.

Mengutip CNBC, Sabtu (23/3/2024), harga minyak Brent yang menjadi patokan harga minyak dunia untuk pengiriman bulan Mei turun 35 sen menjadi USD 85,43 per barel. Sedangkan harga minyak mentah AS turun 44 sen menjadi USD 80,63 per barel.

Kedua tolak ukur harga minyak ini mencatatkan perubahan kurang dari 1 persen dalam perdagangan sepanjang pekan ini.

“Semua orang menantikan apa yang akan terjadi pada akhir pekan ini terhadap Gaza,” kata mitra Again Capital LLC John Kilduff.

Ia menambahkan, perundingan damai yang sukses akan mendorong pemberontak Houthi di Yaman untuk mengizinkan kapal tanker minyak melewati Laut Merah.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pada hari Kamis bahwa dia yakin pembicaraan di Qatar dapat mencapai kesepakatan gencatan senjata Gaza antara Israel dan Hamas.

Blinken bertemu dengan para menteri luar negeri Arab dan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi di Kairo ketika perunding di Qatar memusatkan perhatian pada gencatan senjata yang berlangsung sekitar enam minggu.

3 dari 4 halaman

Dolar AS

Sementara itu, dolar AS bersiap untuk meraih kenaikan tinggi pada minggu kedua Maret setelah penurunan suku bunga Swiss National Bank yang mengejutkan pada hari Kamis mendukung sentimen risiko global.

Dolar AS yang lebih kuat membuat harga minyak lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain, sehingga mengurangi permintaan.

Meskipun kemungkinan gencatan senjata berarti minyak mentah dapat bergerak lebih bebas secara global, jumlah rig minyak AS yang lebih sedikit dan potensi pelonggaran suku bunga AS membantu mendukung harga.

“Kami masih mempertahankan level tertinggi baru mengingat ekspansi luas dalam selera risiko yang meningkat menyusul komentar Fed pada pertengahan minggu yang terbukti kurang hawkish dari yang diantisipasi,” kata Jim Ritterbusch, dari Ritterbusch and Associates yang berbasis di Houston.

Ekuitas AS, yang cenderung bergerak berkorelasi dengan harga minyak, mencapai rekor tertinggi setelah Federal Reserve mengakhiri pertemuan regulernya tanpa perubahan suku bunga AS pada hari Rabu.

4 dari 4 halaman

Konflik Eropa Timur

Konflik di Eropa Timur juga membuat harga minyak tidak melemah. Rusia melancarkan serangan rudal dan drone terbesar terhadap infrastruktur energi Ukraina dalam perang tersebut hingga saat ini pada hari Jumat, menghantam bendungan terbesar di negara itu dan menyebabkan pemadaman listrik di beberapa wilayah, kata Kyiv.

Namun, obrolan telah muncul di pasar bahwa Rusia akan lebih lanjut mendiskon harga barelnya mengingat eskalasi tersebut, kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho. Diskon yang lebih besar dapat membuat minyak mentah Rusia lebih menarik bagi pembeli internasional.

  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.