Sukses

Kuota Solar Subsidi Jebol, BPH Migas Pastikan Tak Lebih 5%

Realisasi konsumsi Jenis BBM Tertentu Solar pada 2023 sudah mencapai 17,46 juta kilo liter (KL) dari kuota 17 juta KL.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memastikan kelebihan konsumsi Solar subsidi terhadap kuota yang ditetapkan tak akan terlampau besar. Kisaran paling tinggi diprediksi ada di 3-4 persen.

Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan adanya prediksi peningkatan konsumsi. Adapun realisasi konsumsi Jenis BBM Tertentu Solar pada 2023 sudah mencapai 17,46 juta kilo liter (KL) dari kuota 17 juta KL.

Dengan begitu, ada penyaluran berlebih sekitar 0,46 juta KL atau sekitar 2,69 persen lebih tinggi dari kuota yang ditetapkan.

"Memang proyeksi dari realisasi akhir tahun akan melebihi kuotanya paling sekitar 3-4 persen," ucap Erika dalal Konferensi Pers, di Bogor, dikutip Minggu (31/12/2023).

Dia mengatakan, salah satu alasan melonjaknya konsumsi solar karena aktivitas masyarakat yang semakin banyak. Alhasil, inu turut berpengaruh ke konsumsi BBM.

"Kenapa lebih? Bahwa itu terjadi adanya geliat ekonomi setelah selesai pandemi. Artinya ekonomi tumbuh, kegiatan masyarakat otomatis bertambah dan pada saat itu tidak kami prediksi setinggi itu kegiatanya," tuturnya.

Kemudian, Erika membidik ada kenaikan lagi karena masuknya masa kampanye pemilu. Namun, dia memastikan kembali penyalurannya tidak melebihi terlalu tinggi dari kuota.

"Dan juga memang ada tambahan kegiatan kampanye seperti itu, tapi insyaa Allah tak akan melebihi 5 persen kenaikannya, paling 4 persen," tuturnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Konsumsi Solar Subsidi Melebihi Kuota

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mencatat penyaluran Jenis BBM Tertentu (JBT) solar bersubsidi melebihi kuota. Hal ini terjadi lantaran adanya peningkatan kegiatan masyarakat usai pandemi covid-19 berakhir.

Kepala BPH Migas Erika Retnowati mencatat konsumsi masyarakat semakin meningkat seiring dengan berlalunya pandemi. Termasuk konsumsi JBT Solar bersubsidi dan konsumsi Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite.

"Peningkatan konsumsi BBM tersebut menyebabkan realisasi JBT diperkirakan akan melebihi kuota yang telah ditetapkan pemerintah pada awal tahun 2023," ujar Erika dalam Konferensi Pers, di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/12/2023).

 

3 dari 3 halaman

Lebih Tinggi

Erika mengatakan penyaluran JBT Solar subsidi tercatat telah melebihi kuota yang ditetapkan oleh pemerintah. Ini mengacu pada data yang telah dikumpulkan per 28 Desember 2023.

"Terkait dengan tugas BPH Migas dalam penyediaan dan pendistribusian BBM, sampai dengan 28 Desember 2023 telah tersalurkan JBT Minyak Solar 17,46 juta kilo liter (KL) atau 102,69 persen dari total kuota sebesar 17 juta KL," ucapnya.

Sementara itu, penyaluran JBT minyak tanah telah terealisasi sebanyak 0,94 juta KL atau mencapai 97,89 persen dari kuota 0,500 juta KL. Di sisi lain, penyaluran JBKP Pertalite masih berada di bawah kuota yang ditetapkan.

"JBKP Pertalite sebesar 29,77 juta kilo liter atau 91,43 persen dari kuota sebesar 32,56 juta KL," jelasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini