Sukses

Sri Mulyani Ajak Gen Z Pahami APBN: Bukan Cuma Utang dan Pajak Saja

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meminta generasi milenial dan Gen Z untuk tidak sekedar memahami pajak dan utang negara dalam konteks Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Liputan6.com, Jakarta - Banyak orang Indonesia langsung antipati saat mendengar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Alasannya, sebagian besar orang melihat bahwa APBN hanya berkaitan dengan pajak dan utang negara. 

Agar pemahaman tersebut tidak terjadi terus-menerus, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati pun mengajak generasi milenial dan Gen Z untuk melihat lebih dalam mengenai APBN. Ia memastikan bahwa APBN tidak semenakutkan yang dibayangkan selama ini. Banyak hal dalam ekonomi nasional yang didukung oleh APBN.

"Kalau saya ngomong APBN, mungkin yang anda ingat, pajak, anda bicara tentang belanja. Anda bahkan juga bicara hanya tentang utang," kata Sri Mulyani Indonesia Milenial dan Gen Z Summit di Senayan Park, Jakarta, Jumat (24/11/2023).

Bendahara Negara ini menerangkan bahwa APBN merupakan instrumen keuangan negara yang luar biasa kompleks dan strategis. Bahkan, dalam situasi krisis APBN dapat dijadikan bantalan untuk menjaga perekonomian domestik tetap stabil.

 

"APBN adalah instrumen yang luar biasa strategis dan penting," tegasnya.

Sri Mulyani mencontohkan, peran krusial APBN ialah dengan mengalokasikan 20 persen anggaran di sektor pendidikan. Ini mencerminkan dukungan nyata APBN dalam konteks untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan generasi milenial maupun Gen Z.

"Makanya anggaran pendidikan adalah yang terbesar di dalam APBN kita," ujarnya.

Oleh karena itu, Sri Mulyani meminta generasi muda untuk lebih memahami APBN sebagai keuangan negara. Sehingga, kelompok milenial maupun Gen Z sebagai mayoritas penduduk Indonesia dapat memanfaatkan berbagai kebijakan yang terdapat dalam APBN.

"Makanya kita membuat anggaran untuk bisa makin memperbaiki berbagai fasilitas pendidikan kesehatan dan jaring pengaman sosial. Ini tujuannya adalah siapapun Anda, dari background apapun, ada di manapun, Anda punya kesempatan yang sama untuk maju," pungkas Sri Mulyani.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

3 Fungsi Penting APBN, Jarang Orang Tahu!

Sebelumnya, Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Ubaidi Socheh Hamidi, mengungkapkan 3 fungsi Utama Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk perekonomian Indonesia.

Pertama, fungsi APBN untuk stabilisasi. Dalam hal fungsi stabilisasi, jika perekonomian sedang menghadapi tantangan yang mengancam stabilitas negara, maka APBN harus digunakan untuk mengkontrol tantangan atau ancaman terhadap stabilitas.

Menurutnya, berbicara tentang stabilisasi kebanyakan orang masih akan mengarah dalam pengertian stabilisasi dari sisi keamanan atau pertahanan.

"Namun, stabilisasi ini juga dapat dilihat dari sisi ekonomi, perekonomian bisa dihadapkan pada berbagai guncangan yang bisa mengancam stabilisasi," kata Ubaidi dalam acara DJPPR Inclusive Talks Learning Culture for better future 'Aktif, smart dan bijak keuangan', Kamis (16/11/2023).

 

 

3 dari 5 halaman

Fungsi Pertama

Contoh fungsi APBN, yakni pada saat terjadi pandemi covid-19 pada awal tahun 2020. APBN menjadi alat untuk menjaga stabilitas di bidang kesehatan dan ekonomi.

"Apabila tidak dikelola dengan baik bisa jadi akan menjadi ancaman di bidang sosial dan politik," ujarnya.

Meskipun saat in pandemi sudah dinyatakan usai oleh WHO. Namun, ternyata muncul tantangan baru dengan dinamikanya masing-masing, yaitu kenaikan harga pangan, kenaikan harga-harga energi, dan geopolitik yang meningkat yang menimbulkan disrupsi supply secara global.

Guncangan itu menyebabkan harga pangan dan energi melonjak tinggi, dan juga mendorong kenaikan inflasi, sehingga membuat bank sentral di beberapa negara maju menaikkan suku bunga acuan.

"Di sinilah letaknya mengapa kita kemudian menyebut APBN sebagai Shock absorber, karena shock yang terjadi di sektor pangan dan komoditas tidak semuanya langsung disalurkan dan diteruskan ke masyarakat, sebagian yang begitu besar itu ditampung oleh APBN lalu masyarakat dapat sedikit vibrasinya," katanya.

4 dari 5 halaman

Fungsi Kedua

Fungsi APBN kedua adalah alokasi. Dalam fungsi ini APBN memiliki peran untuk membuat perekonomian semakin efisien dan tidak distortif. Sebagai contoh kaitannya dengan Energy Transition Mechanism (ETM).

Penerapan ETM merupakan langkah untuk menangani perubahan iklim yang menjadi perhatian dunia saat ini, termasuk Indonesia. Jika perekonomian dan kegiatan manusia semuanya memproduksi CO2 terlalu banyak dan tidak ada orang yang peduli maka hal tersebut bisa membahayakan dunia, karena tidak ada yang bisa membatasi.

Maka disitulah peran APBN sebagai fungsi alokasi, yaitu dengan menerapkan pajak karbon atau carbon tax, maupun memberikan subsidi untuk mendukung Energy Transition Mechanism.

"Beberapa hal tersebut dan itu hanya terjadi jika kebijakan fiskal nya mendukung," ujarnya.

5 dari 5 halaman

Fungsi APBN Ketiga

Fungsi ketiga yaitu distribusi. Dalam hal ini distribusi bertujuan untuk pemerataan keadilan. Menurutnya, APBN disini berfungsi sebagai alat untuk mengkoreksi yang seharusnya bisa berjalan sendiri melalui mekanisme pasar, tapi ternyata hal tersebut tidak bisa menjawab dan menyelesaikan semua masalah yang dihadapi suatu negara dan perekonomian.

"Misalnya, kemiskinan, stunting, kemudian adanya perbedaan antara kelompok kaya dan kelompok miskin, disparitas daerah-daerah yang masih Tertinggal dengan daerah lain, di sinilah peran fungsi distribusi dalam APBN menjadi sangat penting," pungkasnya.

  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini