Sukses

Sektor Manufaktur Dominasi Aliran Investasi Asing ke ASEAN

Deputi Bidang Kerjasama Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Riyatno mengungkapkan bahwa manufaktur menjadi sektor yang menerima investasi terbanyak di negara anggota ASEAN.

Liputan6.com, Jakarta Deputi Bidang Kerjasama Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Riyatno mengungkapkan bahwa manufaktur menjadi sektor yang menerima investasi terbanyak di negara anggota ASEAN.

Seperti diketahui, Investasi Asing Langsung (FDI) di kawasan ASEAN mencatat pertumbuhan 5 persen di tahun 2022 lalu.

Riyatno merinci, penggerak utama pertumbuhan FDI di ASEAN adalah investasi di bidang manufaktur, keuangan, perdagangan eceran, transportasi, penyimpanan, serta informasi dan komunikasi.

"5 sektor tersebut menyumbang sekitar 86 persen dari total masuknya FDI di ASEAN. Dan sekali lagi manufaktur menjadi sektor yang paling signifikan dengan investasi yang naik ke level tertinggi sepanjang masa yaitu mencapai USD 62 miliar," papar Riyatno dalam konferensi pers Peluang Investasi melalui KTT ke-43 ASEAN pada Selasa, 15 Agustus 2023.

Sedangkan industri elektronik dan listrik di ASEAN tetap menjadi penerima utama investasi di bidang manufaktur.

"Tren FDI ini menunjukkan sentimen investor yang semakin menguntungkan di kawasan tersebut. Rekor FDI di sektor manufaktur juga menunjukkan pemulihan kuat (ASEAN)," kata Riyatno.

Porsi Investasi Asing

Dalam kesempatan itu, Riyatno juga mengungkapkan bahwa porsi arus masuk FDI di ASEAN terus meningkat, dari yang awalnya kurang dari 15 persen menjadi lebih dari 72 persen dari total FDI secara global.

Adapun daftar negara yang melakukan investasi terbanyak di Indonesia sejak awal 2023/

"Di semester pertama tahun 2023 ini, pertama (investasi yang masuk ke Indonesia) ada dari Singapura, kedua Hong Kong, ketiga Tiongkok, Jepang, Amerika Serikat, juga ada Malaysia, Korea Selatan, Belanda, dan Australia," bebernya.

"Jadi (investasi yang masuk ke Indonesia) dari negara Eropa ada, Asia ada, juga ada dari Australia," tambah Riyatno.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Aliran Investasi Asing ke ASEAN Lampaui China, Indonesia Kalah Banyak dari Singapura

Deputi Bidang Kerjasama Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Riyatno mengungkapkan bahwa Investasi Asing Langsung (FDI) di kawasan ASEAN mencatat pertumbuhan 5 persen di tahun 2022 lalu.

"Porsi arus masuk FDI di kawasan ASEAN alhamdulillah terus meningkat dari yanga walnya kurang dari 15 persen menjadi lebih dari 72 persen dari total FDI secara global," ungkap Riyatno dalam konferensi pers Peluang Investasi melalui KTT ke-43 ASEAN pada Selasa, 15 Agustus 2023.

Aliran Foreign Direct Investment atau FDI ke ASEAN pada tahun 2022 juga melebihi aliran masuk FDI ke China selama dua tahun berturut turut. Riyatno merinci, ada 6 negara anggota ASEAN yang mencatat arus FDI yang lebih tinggi (salah satunya) Singapura.

Negara tersebut mencatat peningkatan nilai FDI tertinggi, terhitung lebih 60 persen dari FDI di ASEAN.

Namun perlu dipahami bahwa masuknya investasi aliran dana ke Singapura adalah (karena perannya) sebagai hub (pusat). Karena nantinya, ending dari investasi ini, mohon maaf, belum tentu ke Singapura. Dari Singapura misalnya nanti akan ke Indonesia, ke Vietnam, atau mungkin ke negara Anggota ASEAN lainnya," Riyatno menjelaskan.

Aliran Investasi ke Indonesia

Riyatno mengakui, aliran FDI ke Indonesia masih belum melampaui Singapura, namun tetap menjadi salah satu yang tertinggi di ASEAN. Data dari Sekretariat General ASEAN menunjukkan, Indonesia berada di urutan kedua dengan aliran FDI tertinggi di Asia Tenggara, kemudian Vietnam di urutan ketiga, disusul Malaysia, Thailand, Filipina, dan seterusnya.

"FDI dari Amerika Serikat merupakan sumber yang terbesar, naik 6 persen menjadi USD 37 miliar. Dan manufaktur serta keuangan mencakup USD 20 miliar, menyumbang sebagian besar dari FDI terbesar dari AS," bebernya.

 

3 dari 4 halaman

Tesla Tunda Investasi di Indonesia, Ini Penjelasan Luhut

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan alasan tertundanya investasi Tesla di Indonesia, yang tak kunjung direalisasikan.

Luhut mengakui, Tesla akhir akhir ini cenderung menunda investasi mereka karena adanya kelebihan produksi.

Hal itu diungkapkannya melalui sebuah postingan di akun Instagram pribadi @luhut.pandjaitan, menceritakan momen saat Menko bertemu langsung dengan miliarder sekaligus CEO Tesla, Elon Musk.

Luhut bercerita, dia berdiskusi dengan Elon Musk selama kurang lebih dua setengah jam lamanya, terkait perkembangan ekonomi Indonesia, serta kondisi terkini Tesla,Inc. yang saat ini sedang menunda investasi di negara manapun.

"Ada dua hal yang jadi penyebabnya, yakni ; overproduksi dan kondisi ekonomi global yang kurang baik saat ini.," tulis Luhut dalam postingannya di akun Instagram pribadi @luhut.pandjaitan, dikutip Selasa (15/8/2023).Luhut menyebutkan, dari 3 juta produksi mobil Tesla hanya 1,8 juta yang terserap. Hal ini membuat Elon Musk tidak mau mengambil risiko karena over supply.

Juga di Meksiko

Tak hanya di Asia, investasi Tesla di Meksiko pun di hold dulu, sehingga tidak berproduksi sampai mereka memahami pasar. Hal itu dikarenakan situasi ekonomi global yang belum membaik, juga ketegangan antara Amerika dan China, serta masalah di Taiwan.

"Sehingga dia dengan boardnya memutuskan tidak investasi kemana mana dulu," beber Luhut.

"Kemudian kalaupun ada kita dengar di negara lain di Asia yang katanya buka Tesla itu tidak lain hanyalah sebagai agen penjualan mobil saja. Kita pun kalau mau buat agen penjualan mobil bisa saja, tetapi bukan itu tujuan utamanya,"jelasnya.

 

 

4 dari 4 halaman

Tesla PHK Karyawan di Pabrik Shanghai China

Pembuat mobil listrik ternama Amerika Serikat (AS), Tesla Inc dikabarkan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di pabriknya di Shanghai, China. 

Mengutip Channel News Asia, Jumat (7/7/2023) sejumlah sumber menyebutkan bahwa Tesla memberhentikan beberapa pekerja produksi baterai mobil listrik di pabriknya di Shanghai.

Namun, tidak diketahui secara jelas berapa banyak jumlah pegawai pabrik Tesla yang akan diberhentikan, atau alasan spesifik di balik langkah PHK tersebut.

Pihak Tesla juga tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait kabar PHK.

Kabar PHK di pabrik Tesla di Shanghai pertama kali dilaporkan oleh portal berita online lokal, Deep Analysis, yang mengatakan bahwa kurang dari 1.000 pekerja dipekerjakan di dua lini produksi baterai pabrik tersebut.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini