Sukses

Pistolnya Pernah Menyalak di Bandara, Jabatan Harry Warganegara Sebagai Dirut Berdikari Dicopot Erick Thohir

Nama Harry Warganegara sempat mencuat karena senjata api miliknya meletus di bandara. Menyusul kejadian itu, Erick Thohir menyiapkan sanksi tegas jika senjata api yang dibawa tidak sesuai dengan tujuannya.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Berdikari Harry Warganegara dicopot dari jabatannya per 26 Juni 2023. Diketahui, Harry pernah terlibat suatu kasus dimana senjata api miliknya menyalak di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, beberapa waktu lalu.

Pergantian Dirut Berdikari sejalan dengan langkah Menteri BUMN Erick Thohir yang merombak jajaran direksi Holding BUMN Pangan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) atau ID Food. PT Berdikari sendiri merupakan salah satu bagian dari Holding BUMN Pangan.

"Seiring pergantian beberapa direksi di ID FOOD, Kementerian BUMN juga mengganti beberapa direksi di anak perusahaan ID FOOD seperti Berdikari," tulis keterangan resmi yang diterima Liputan6.com, ditulis Jumat (30/6/2023).

"Pergantian tersebut antara lain Direktur Utama Berdikari Harry Warganegara digantikan oleh Syarkawi Rauf," sambung keterangan yang sama.

Kabar serupa diunggah oleh akun Instagram @pt_berdikari. Dalam unggahan yang dimuat pada Selasa, 27 Juni 2023 itu disampaikan kalau Harry Warganegara sudah tak lagi menjabat Direktur Utama Berdikari. Sementara, posisinya digantikan oleh Syarkawi Rauf yang merupakan Komisaris Utama PTPN IX.

Nama Harry Warganegara sempat mencuat karena senjata api miliknya meletus di bandara. Menyusul kejadian itu, Erick Thohir menyiapkan sanksi tegas jika senjata api yang dibawa tidak sesuai dengan tujuannya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir tengah mencari sanksi yang tepat bagi Direktu r Utama PT Berdikari Harry Warganegara yang membawa senjata api di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar beberapa waktu lalu. Ada beberapa poin yang jadi perhatian Erick saat ini.

Sedikitnya, ada 3 poin yang bakal diperhatikan oleh Erick Thohir sebelum menentukan sanksi bagi Harry Warganegara. Pertama, legalitas kepemilikan senjata api. Kedua, tujuan membawa senjata api. Ketiga, performa atau kinerja dari perusahaan. "Tentu masalah dirut berdikari kita cek 3 hal, kenapa kepemilikan senjata itu terjadi, resmi atu tidak? Sudah ada (tim) yang saya kirim," ujar dia di Kementerian BUMN, Rabu (3/5/2023).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Teguran Erick Thohir

Kemudian, menyoal tujuan pejabat BUMN membawa senjata api, Erick juga bakal menelusuri hal itu. Apalagi, dia menegaskan kalau Erick Thohir sebagai Menteri BUMN pun tidak membawa senjata api.

"Yang kedua kenapa bawa senjata? saya kemarin bicara keras, saya aja menterinya kemana-mana gak bawa senjata. Emang tugasnya kita sebagai pelayan publik nakut-nakutin publik, gitu? Nah yang ketiga tentu performance perusahaan," bebernya.

Setelah mendapat informasi secara lengkap dari berbagai aspek itu, baru Kementerian BUMN bakal menentukan bentuk sanksinya. Tapi, Erick menegaskan kalau dia akan memberikan sanksi tegas. "Nah kita lagi lihat, pasti saya akan tindak tegas kalau data-datanya sudah konkret. Tapi akan saya tindak tegas karena ini prinsip, bukan main-main," tegas dia.

 

3 dari 4 halaman

Bakal Jatuhkan Sanksi

Diberitakan sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan bakal memberikan sanksi tegas kepada sejumlah bos perusahaan pelat merah yang tidak sesuai aturan. Termasuk kepada Direktur Utama atauDirut BUMNyang kedapatan pergi membawa pistol.

Pernyataan itu diberikan pasca adanya insiden ledakan pistol saat proses check in di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar pada Senin (17/4/2023). Menurut laporan kepolisian, sang pemilik pistol merupakan Direktur Utama PT Berdikari, Harry Warganegara.

Erick Thohir menyatakan, pemberian sanksi akan diberikan bila proses penyidikan kasus sudah jelas dan ditemukan adanya pelanggaran.

"Ya pasti dong kalau ada black and white-nya. Menterinya aja enggak bawa pistol, masa mau ketemu rakyat bawa pistol. Orang mau ketemu rakyat harus melayani masa bawa pistol," tegas Erick di Jakarta, Rabu (19/4/2023).

 

4 dari 4 halaman

Dirut Berdikari Minta Maaf

Direktur Utama PT Berdikari Harry Warganegara menyampaikan permintaan maafnya atas kejadian meletusnya senjata api jenis pistol miliknya di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Dia pun mrngaku menyesali kejadian meletusnyapistoltersebut.

Sebelumnya, calon penumpang dan petugas bandara Sultan Hasanuddin Makassar dikagetkan dengan peristiwa meletusnyasenjata apijenis pistol. Tepatnya di counter check-in masuk bandara. Ternyata, ada pistol milik Harry Warganegara yang menyalak saat proses pengosongan peluru oleh petugas.

"Saya memohon maaf kepada publik atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat insiden di Bandara Sultan HasanuddinMakassarSenin lalu," ujar Harry dalam keterangan yang diterimaLiputan6.com, Kamis (20/4/2023).

Harry menyebut, meskipun saat kejadian tidak berada di lokasi counter penitipan senjata api, dia sangat menyesali terjadinya insiden tersebut dan bersyukur tidak ada korban.

DirutBerdikarimenerangkan bahwa senjata api tersebut dibawa dalam rangka adanya rencana sesi kegiatan latihan menembak bersama di fasilitas tembak resmi di Sulawesi Selatan.

Dia berharap kejadian kecelakaan tersebut tidak terulang di lingkungan manapun juga dan menekankan pentingnya selalu menaati prosedur pembawaan senjata api sesuai peraturan yang berlaku.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini