Sukses

BERANI BERUBAH: Iseng-Iseng Berhadiah Jual Buket dan Karangan Bunga

Wildan menggeluti usaha buket bunga ini sendirian dan tanpa meminta modal dari orang tuanya. Meskipun orang tua awalnya melarang, Wildan tetap bertekad membangun bisnis ini.

Liputan6.com, Jakarta Berawal dari iseng-iseng semata, seorang pelajar SMK di Kabupaten Blora, Jawa Tengah berhasil mendirikan usaha pribadi membuat buket dan karangan bunga. Omzet yang diperoleh pun mampu membantu mencukupi kebutuhan sehari-hari sehingga tak perlu lagi meminta uang kepada orang tuanya.

Lantas, bagaimana kisahnya?

“Ide ini muncul sejak 2018 waktu saya menginjak bangku SMP kelas VII. Saya dulu terinspirasi dari orang yang memiliki usaha florist yang bisa sukses ke depannya,” cerita Wildan kepada tim Berani Berubah.

Wildan menggeluti usaha buket bunga ini sendirian dan tanpa meminta modal dari orang tuanya. Meskipun orang tua awalnya melarang, Wildan tetap bertekad membangun bisnis ini.

“Orang tua dulu sempat melarang karena saya laki-laki dan ayah saya itu pelatih pencak silat. Jadi, kayak kurang nyambung saja kalau saya menggeluti bidang perbungaan ini. Tapi di sisi lain, orang tua juga mendukung karena saya juga sudah sering meraih prestasi di dalam bidang tersebut,” cerita dia lebih lanjut.

Pada akhirnya dia pun bisa mendirikan usaha buket dan karangan bunga ini tanpa seorang pegawai. Namun, jika sedang banyak orderan, dia biasanya mencari bantuan seseorang.

“Saya ingin mandiri sendiri buat menghasilkan uang biar kalau butuh sesuatu tidak minta orang tua terus, saya bisa menghasilkan uang sendiri dan memakainya sendiri,” tuturnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mampu Mencukupi Kebutuhan

Sementara itu, dalam proses pembuatannya, dia mengungkapkan hanya butuh waktu sekitar 1 jam atau 30 menit. Kecepatan pembuatan tergantung pada besar kecilnya karangan atau buket bunga.

Lalu Wildan juga bercerita bahwa kendala yang sering ia rasakan bukan dari proses pembuatannya, tetapi justru dari pengiriman karangan bunga. “Untuk kesulitannya waktu kirim bunga. Kadang pernah salah alamat kirim, kirimnya ke tempat lain. Pernah bolak balik kirim bunga salah alamat terus,” ujar dia.

Meski demikian, hasil tangan Wildan tak diragukan lagi. Kualitasnya bagus sehingga membuat pelanggan puas. Hal ini seperti disampaikan oleh salah satu pembeli bernama Dian. “Saya tahu ini dari Instagram. Rangkaian bunganya bagus kualitasnya. Saya membeli di sini sudah dua kali dan Alhamdulillah puas dengan pelayanannya,” tutur dia.

Wildan menuturkan, untuk pembeli biasanya dari kalangan orang tertentu, dari Kapolres, Satlantas, hingga umum. Bahkan ia pun mengungkapkan pernah kirim ke luar kota. Akan tetapi, kata dia, “Lokal juga banyak. Kemungkinan sih hampir 90 persen orderan dari lokal, 10 persennya dari luar kota.”

Dengan kisaran harga mulai Rp 15 ribu untuk buket dan Rp 350 ribu untuk karangan bunga, Wildan mampu meraup omzet yang cukup memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

“Usaha ini awalnya iseng semata untuk mendapatkan pemasukan tambahan. Namun, ternyata bisa bertahan sampai sekarang. Intinya, harus semangat, terus berkarya, pantang menyerah, dan berani berubah!” pungkasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.