Berita Berani Berubah Hari Ini - Kabar Terbaru Terkini | Liputan6.com

Rudi Hartono sempat bekerja menjadi kondektur lalu kemudian terinspirasi dari televisi dari membuat lampu-lampu lampion. Dengan keterbatasan...

Pusat Gempa Turki Ada di Kota Mana?
Usulkan Restrukturisasi, Kreditur Genesis Ingin Uang Kembali 80 Persen
Telah dibaca 0 kali
Kereta Panoramic Beroperasi Lagi, Simak Jadwal dan Rute Terbarunya
Telah dibaca 0 kali
6 Cara Menggambar Masjid yang Mudah dan Indah, Ketahui 6 Manfaatnya untuk Anak
Telah dibaca 0 kali
VIDEO: Diduga Dianiaya Senior, Seorang Mahasiswa Politeknik Pelayaran Surabaya Tewas
Telah dibaca 0 kali
Kemenhub: Jangan Pilih Kepala Daerah yang Ogah Sediakan Angkutan Umum
Telah dibaca 0 kali
Zamalek SC, Tim Paling Sukses dalam Sejarah Sepak Bola Afrika
Telah dibaca 0 kali
Sempat Terjebak di Reruntahan Gedung, Korban Gempa Turki Christian Atsu Ditemukan
Telah dibaca 0 kali
Usung Kamera 100MP, Ini Harga Oppo Reno8 T 4G di Indonesia
Telah dibaca 0 kali
Tergugat Tak Hadir, Sidang Gugatan Kasus Gagal Ginjal Ditunda 3 Pekan
Telah dibaca 0 kali
Ramai soal Utang Anies Baswedan Saat Pilkada DKI Jakarta, NasDem: Pembunuhan Karakter
Telah dibaca 0 kali
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kalah dari Vietnam dan Filipina
Telah dibaca 0 kali
VIDEO: Korban Pencabulan Oleh Wanita Pemilik Rental PS di Jambi Bertambah Jadi 17 Orang
Telah dibaca 0 kali
VIDEO: Duh, Mobil Dinas Polisi Kabur Usai Tabrak Pengendara Motor
Telah dibaca 0 kali
6 Potret Drummer Band Pria yang Selalu Tampil Keren, Ganteng dan Berkharisma
Telah dibaca 0 kali

Advertisement

Advertisement

Rudi Hartono sempat bekerja menjadi kondektur lalu kemudian terinspirasi dari televisi dari membuat lampu-lampu lampion. Dengan keterbatasan fisiknya berhasil menyulap pipa paralon menjadi lampu-lampu lampion yang cantik.

Siswa SMAN 1 Pulau Punjung membuat paving block dari sampah.

Siswa dari SMAN 1 Pulau Punjung menjadi sorotan saat berhasil membuat Paving Block dari sampah. Sampah yang ada di lingkungan sekitar terutama sampah plastik dimasak di dalam sebuah katel lalu dicetak hingga siap digunakan.

Yusqon, pegiat literasi di sekolah terminal.

Perajin diorama

Tak mudah bagi Yusqon, pegiat literasi asal Kota Tegal untuk menumbuhkan minat baca di kotanya. Tak hanya memberantas buta aksara bagi kaum marginal. Dirinya juga membuka perpustakaan secara gratis untuk masyarakat sekitar.

Yusqon seorang pegiat literasi merasa tergerak untuk mengubah kondisi di lingkungannya. Ia gigih mendidik masyarakat untuk gemar membaca dan 'membuka' jendela dunia dari kota Tegal Jawa Tengah.

Hartanto, pria asal Kota Salatiga, melihat sampah bisa menjadi peluang barang kerajinan yang menarik. Apalagi kesukaan dirinya akan barang miniatur, menjadi pencetus untuk mengolah sampah menjadi kerajinan diorama. Inilah berani berubah "Cuan Diorama...

Hartanto berhasil menyulap barang-barang tak terpakai menjadi diorama yang bernilai ekonomi tinggi. Ia mengolah limbah sampah seperti kawat, kaleng minuman dan kardus menjadi barang yang bisa dijual ke berbagai daerah bahkan sampai ke luar negeri.

Ahmad Mansur, pembudi daya ikan koi asal Semarang.

Berawal dari hobi, Ahmad Mansur, warga Kota Semarang, mampu menghasilkan pundi-pundi rupiah dari budidaya ikan koi. Meski kolam ikan koi hanya berada di depan teras, tak menyurutkan niatnya terus mengembangkan bisnis ikan koinya.

Di Cianjur, Jawa Barat, Amir membuka perkebunan bunga krisan yang kemudian menjadi peluang bisnisnya. Pekerjaan ini tak asing baginya karena ayah Amir sudah menjadi petani dan mendidiknya sedari kecil.

Siska Priskila, pemilik usaha kerajinan kayu.

Awalnya Amir Nurdin bertani sayuran di Cianjur, Jawa Barat. Dirinya lantas melihat peluang tanah di desanya bisa untuk berkebun bunga krisan. Kegigihannya akhirnya membuahkan hasil dan mampu mempekerjakan warga sekitar.

Siapa sangka limbah kayu bekas, ternyata bisa menghasil pundi-pundi rupiah. Lewat tangan terampil Sari Priskila, limbah kayu disulap menjadi berbagai macam hiasan rumah hingga pernak-pernik natal.

Siapa sangka limbah kayu bekas, ternyata bisa menghasil pundi-pundi rupiah. Lewat tangan terampil Sari Priskila, limbah kayu disulap menjadi berbagai macam hiasan rumah hingga pernak-pernik natal.

Norma Dewi dan suami menjalankan misi kemanusiaan dengan gagas dan mendirikan warung makan yg unik, Hanya dengan uang 2 ribu rupiah pengunjung bisa mendapatkan satu porsi makanan.

Sebuah warung di Kota Surabaya, Jawa Timur, menyediakan menu makanan yang cukup membayar Rp 2000 bisa mendapatkan seporsi makanan. Terkesan tak masuk akal, bukan? Ya, uang yang terkumpul diibaratkan sebagai ladang amal bagi para pembeli yang kemudian...

Maulina menjadi perajin tas kulit yang produknya dijadikan sebagai suvenir acara KTT G20.

Produk tas kulit lokal Indonesia bisa dibanggakan di dunia internasional. Tas terbuat dari kain batik, dikombinasikan dengan kulit. Tas dengan merk Kaliyana ini menjadi salah satu tas produksi Indonesia yang dikurasi untuk dipakai oleh para petinggi ...

Muryanto seorang perjain sangkar burung dari Klaten.

1
2
3
4
5
6
7
8
9