Sukses

Bisnis Kelistrikan di Batam Kurang Sehat, Butuh Dukungan Investasi

Jisman pun menyerukan pentingnya tansmisi interkoneksi kelistrikan antara Batam dan Sumatra. Hal itu dikarenakan kekurangan fasilitas energi bisa menghalangi datangnya investasi.

Liputan6.com, Jakarta Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jisman Hutajulu mengungkapkan, kondisi bisnis di wilayah Batam terbilang kurang sehat.

"Kondisi Batam secara core business saya bilang tidak sehat. Karena marginnya hanya 3 persen," kata Jisman Hutajulu dalam acara Diseminasi RUPTL PT PLN Batam 2023-2032, yang disiarkan secara daring pada Jumat (26/5/2023). 

Salah satu contoh kasus yang dialami oleh Direktur Utama PT PLN Batam Muhammad Irwansyah Putra, dimana dia bisa mendapat keuntungan karena berbisnis di luar wilayah usahanya yaitu Batam. 

"Jadi Pak Irwansyah ini bisa gajian karena memang diberikan bisnis lain di luar wilayah usahanya (Batam). Kan kurang sehat. Dia merugi di sini, tapi tak bisa menyalahkan kewajiban untuk listrik masyarakat, maka dia peroleh keuntungan dari tempat lain," bebernya. 

"Belum lagi tuntutan sekarang, listrik itu harus berbasis green. (Listrik) kita sekarang masih hampir 100 persen dari fosil di Batam. Kami melihat tidak ada hydro di sini, kita melihat hanya solar dari matahari," ujar Jisman.

Jisman pun menyerukan pentingnya tansmisi interkoneksi kelistrikan antara Batam dan Sumatera. Hal itu dikarenakan kekurangan fasilitas energi bisa menghalangi datangnya investasi.

"Menurut hitungan kami supaya lebih andal kelistrikannya, Batam butuh investasi sekitar USD 300 juta (atau setara Rp 4,4 triliun). " ungkap Jisman. 

"Bagaimana lender mau masuk jika tidak ada subsidi dari Pemerintah? Maka harus disiapkan kondisi ivestasi yang kondusif di Batam untuk kelistrikan," lanjutnya.

"Jadi kami menghimbau para stakeholder untuk mencari jalan keluar kelistrikan di Batam," tambah Jisman.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kehadiran Listrik Penting Untuk Dukung Investasi di Batam

Senada, It. Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha BUMN, Riset, dan Inovasi, Kementrian Koordinasi Bidang Perekonomian, Elen Setiadi juga mengatakan bahwa masalah kepastian adanya listrik menjadi persosalan untuk merealisasikan investasi di Batam.

Elen Setiadi menyoroti rencana Pemerintah, bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk meluncurkan pengembangan kawasan Rempang di Batam.

 Untuk 10 tahun ke depan, investasinya (pengembangan kawasan Rempang) mencapai sekitar Rp. 300 triliun. Tentu ini membutuhkan listrik juga, walaupun mungkin akan dibangun dan lain sebagainya,"ujar Elen.

"Jadi kalau kita bicara untuk perkembangan Batam ke depan, tidak ada jalan lain, kita harus melakukan sesuatu untuk meningkatkan keandalan listrikm," sambungnya.

Dia mengungkapkan, persoalan yang bisa menjadi hambatan, adalah pengelola listrik ada beberapa wilus terutama yang dilakukan oleh PLN Batam.

"Kami catat, tarifnya bahkan sudah dibawah tarif nasional. Jadi hal itu perlu kita bicarakan," kata Elen.

"Kalau kita ingin keandalan, tetapi dengan harga yang murah mungkin bisa tapi keandalannya terbatas. Tetapi kalau kita ingin mengandalkan ke depan, dengan daya saing yang cukup, tentu penyedia listrik dalam hal ini PLN Batam dan wilus lainnya harus melakukan investasi," pungkasnya.

"Tentu investasi ini membutuhkan kepastian dari tarif dan lain sebagainya," tambah Elen.

3 dari 3 halaman

Transformasi Batam Menjadi Pusat Ekonomi Digital

Elen juga membahas rencana Pemerintah mentransformasi Batam tidak hanya untuk mendukung industri manufaktur saja, tetapi ke depan sebagai tujuan untuk menopang ekonomi digital.

"Oleh karena itu Pemerintah juga telah menetapkan di wilayah Batam, selain fasilitas RTZ diberikan juga diberifikan fasilitas kawasan ekonomi khusus. Salah satunya yang ditetapkan adalah Nongsa Digital Park," sebutnya. 

"Kita ingin kembangkan sesuai arahan Pak Presiden Nongsa Digital Park sebagai salah satu pusat data center nasional di Batam," ungkap Elen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini