Sukses

Peserta Mudik Gratis Wajib Segera Verifikasi Pendaftaran Biar Tiket Tak Hangus

Pemerintah melalui Kemenhub telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 20 miliar untuk penyelenggaraan mudik gratis angkutan darat. Sementara, anggaran mudik gratis melalui transportasi laut disediakan Rp 15 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Angkutan Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Suharto, menghimbau peserta mudik gratis lebaran 2023 dari Kemenhub untuk segera melakukan verifikasi, sebagai upaya untuk mencocokkan kembali data peserta yang telah terdaftar di awal.

"Kami imbau kepada masyarakat laksanakan verifikasi. Pendaftaran oke, tapi verifikasi sampai H-7. Benar nggak ini sama yang daftar, dengan yang terdaftar di awal," kata Suharto dalam konferensi pers Update Program Mudik Gratis Kemenhub 2023, Jumat (24/3/2023).

Suharto pun menyebut bahwa Pemerintah melalui Kemenhub telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 20 miliar untuk penyelenggaraan mudik gratis angkutan darat. Sementara, anggaran mudik gratis melalui transportasi laut disediakan Rp 15 miliar.

Tak hanya itu saja, Kemenhub juga memiliki program mudik motor gratis melalui Kereta Api. Anggaran yang digelontorkan untuk program ini sebanyak Rp 9,8 miliar.

Adapun Ditjen Hubdat sendiri telah menyediakan total ada 24.072 kursi yang terdiri dari 18.528 orang untuk arus mudik dengan 459 bus dan 5.544 orang untuk arus balik dengan 126 bus, sehingga total bus yang disediakan sebanyak 585 bus.

Pihaknya juga menyediakan kuota untuk pengangkutan motor dengan truk secara gratis. Total kuota pengangkutan mudik sepeda motor sebanyak 900 unit, yang terbagi menjadi 450 unit untuk arus mudik dan 450 unit untuk arus balik yang diangkut dengan 30 unit truk yang terbagi 15 unit truk mudik dan 15 unit truk balik.

Berikut Syarat mudik gratis Kemenhub:

  1. Peserta wajib memiliki dokumen kependudukan yang sah pada saat mendaftar seperti KTP, SIM, KK
  2. Peserta hanya bisa memilih satu kota tujuan mudik,
  3. Apabila peserta akan mengikuti mudik balik, maka pendaftaran arus balik dilakukan bersamaan pada saat mendaftar arus mudik, dengan catatan kota tujuan mudik yang dipilih ada pilihan kota arus balik. Dan peserta hanya bisa ikut arus balik sesuai dengan kota tujuan arus mudik
  4. Peserta hanya diberikan waktu H + 7 setelah tanggal pendaftaran untuk melakukan registrasi atau validasi ulang di posko yang telah ditentukan
  5. Apabila lewat H + 7 peserta tidak melakukan validasi ulang, maka data peserta dianggap gugur atau hangus. Dengan demikian, kuota akan otomatis bertambah. Pemerintah akan Tambah Anggaran untuk Mudik Gratis Lebaran di 2023 Peserta yang tidak melakukan validasi ulang tidak bisa mendaftar ulang karena NIK diblok dengan sistem agar memberikan kesempatan pada peserta lain yang ingin mendaftar atau belum mendapatkan kuota mudik atau balik
  6. Peserta yang mudik balik dengan sepeda motor wajib membawa kelengkapan surat kendaraan dan menyerahkan motor sesuai dengan tanggal yang ditentukan H-1 sebelum tanggal seremonial bus
  7. Peserta dalam keadaan sehat jasmani dan rohani pada saat keberangkatan arus mudik atau balik
  8. Peserta mudik lebaran wajib datang minimal 1 jam sebelum keberangkatan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mudik Lebaran 2023 Mending Lewat Jalan Tol atau Jalur Alternatif? Begini Saran Pengamat

Budaya mudik atau pulang kampung sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia setiap tahun. Menjelang Idul Fitri, masyarakat yang merantau akan mudik lebaran ke kampungnya masing-masing.

Apalagi saat ini tidak ada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), tidak ada pembatasan atau larangan perjalanan. Bahkan Kementerian Perhubungan memproyeksikan pergerakan masyarakat pada masa mudik Lebaran 2023 akan mencapai 123,8 juta orang.

Dari prediksi tersebut, pengguna kendaraan pribadi roda empat menjadi pilihan tertinggi masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik lebaran.

Lantas lebih baik mudik menggunakan jalan tol atau jalan alternatif agar tidak kena macet?

Pengamat transportasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno, tak memungkiri bahwa banyak masyarakat Indonesia menjadikan jalan tol sebagai pilihan utama selama mudik Lebaran. Sebab, masyarakat masih menganggap dengan menggunakan jalan tol akan melancarkan perjalanan.

Namun Djoko menghimbau kepada calon pemudik agar tidak selalu memandang (akses) tol itu cepat. Karena banyaknya yang memilih jalan tol untuk mudik, maka besar kemungkinan akan terjadi perlambatan atau kemacetan. Sebab, menjelang lebaran pengguna jalan meningkat dan melebihi kondisi normal.

"Sebagian besar memilih tol, sehingga pergerakan di tol menjadi lambat," imbuhnya.

3 dari 3 halaman

Minim Tempat Istirahat

Di sisi lain, area istirahat di tol kerap penuh dan menjadi sumber kemacetan. Sejumlah rest area yang disediakan di jalan tol untuk kondisi lalu lintas normal. Sementara pada musim Lebaran, lalu lintas kendaraan yang melewati jalan tol akan di atas kondisi normal.

Oleh karena itu, sebagai calon Pemudik harus mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan yang akan dialami saat menggunakan jalan tol.

Jalur Alternatif

Lalu bagaimana dengan jalan alternatif, apakah aman dan tidak menyebabkan kemacetan?

Djoko menjelaskan, saat menggunakan jalan alternatif pengguna jalan harus berhati-hati dengan sepeda motor. Jika malam hari masih ada jalan alternatif yang belum dilengkapi dengan rambu dan lampu penerangan jalan. Menurutnya, perjalanan melewati jalan tol atau bebas hambatan tidak selalu lebih lancar.

"Masyarakat dapat mempertimbangkan penggunaan jalan arteri, seperti pantura dan pansel Jawa. Pada arus mudik lebaran tahun 2022, penggunaan jalan arteri pantura Jawa tergolong relatif lebih lancar ketimbang jalan tol," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.