Liputan6.com, Jakarta Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) menghadiri rapat bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam membahas Kondisi Perberasan Nasional di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, pada Senin, (20/3).
Dalam rapat tersebut, dibahas langkah memperkuat kerja sama pasokan gabah/beras antara BULOG dengan pelaku usaha penggilingan padi.
Baca Juga
Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan, NFA bersama Menko Perekonomian, Asosiasi dan Pelaku Usaha Penggilingan, serta Kementerian dan Lembaga terkait baru saja mengupdate kondisi perberasan nasional.
"Kita minta penggiling padi supaya bisa segera membantu mengisi stoknya BULOG," katanya dikutip Selasa (21/3/2023).
Arief juga mengungkapkan, sejumlah penggilingan padi skala kecil, sedang, dan besar telah sepakat untuk memasok gabah/beras ke BULOG dengan spesifikasi yang berlaku.
"Dalam waktu dekat kita akan isi 60.000 ton dari 25 penggiling padi untuk membantu stok BULOG sampai dengan sebelum Lebaran. Kita masih punya penggilingan padi ada sekitar 160.000 yang tersebar di setiap Kabupaten/kota. Penggilingan padi lainnya akan terus kita dorong agar bisa turut serta memasok gabah dan berasnya ke BULOG," bebernya.
"Jumlah pasokan masing-masing penggilingan merupakan hasil kesepakatan dari pertemuan yang digelar NFA bersama Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) serta perwakilan penggilingan pada 17 Maret lalu dan berdasarkan pertemuan bersama Kemenko Perekonomian. Dalam kesempatan tersebut kita dengarkan semua masukan dan aspirasi dari rekan-rekan penggilingan," ungkap Arief.
Badan Pusat Statistik mengingatkan, di saat harga pangan secara keseluruhan mencatatkan penurunan atau deflasi, harga komoditas telur ayam dan beras malah merangkak naik. Kedua komoditas ini penting diperhatikan karena bobotnya besar terhadap inflasi...
25 Penggilingan yang Sepakat Pasok Gabah/Beras ke BULOG
Adapun 25 penggilingan padi yang sampai saat ini telah sepakat untuk memasok gabah/berasnya ke BULOG, yaitu :
- PT Belitang Panen Raya sebanyak 1.000 ton
- PT Buyung Putra Pangan Sumsel 5.000 ton
- PP Putra Mandiri Lampung 3.000 ton
- PT Autum Agro Industri Lampung 2.500 ton
- PT Wilmar Padi Indonesia 5.000 ton
- PB Padi Jaya 2.000 ton
- CV Affi Jaya Abadi 5.000 ton
- CV Lumbung Padi 2.000 ton
- PB Multi Niaga 500 ton
- CV Sandi Jaya Indramayu 2.500 ton
- UD Hasil Bumi Tegal 4.000 ton
- UD HP Putra Semarang 1.000 ton
- UD Wiwid Putra Surakarta 1.000 ton
- UD Barokah Sleman 1.000 ton
- UD Sri Rahayu 1.000 ton
- PT Daya Tani Sembada Ngawi 3.000 ton
- PT Surya Pangan Semesta Kediri 5.000 ton
- PT Abdi Langgeng Gemilang 2.500 ton
- UD Gista Jaya 5.000 ton
- UD Maju Mapan 5.000 ton
- PT Sinar Makmur Komoditas 500 ton
- PT Ratu Makmur Abadi 500 ton
- CV Samudra 500 ton
- PB Rahma 35 1.000 ton
- UD Garuda 500 ton
Arief mengakui, upaya BULOG meningkatkan serapan tidak bisa dilepaskan dari dukungan dan kontribusi penggilingan padi yang tersebar di seluruh Indonesia.
Di sisi lain, peran serta BULOG menggandeng penggilingan juga turut mendukung keberlangsungan usaha para penggilingan padi tersebut, utamanya penggilingan padi skala kecil.
"Untuk itu, ini harus terus kita kawal agar para penggilingan padi dapat menyalurkan berasnya ke BULOG sesuai dengan kesepakatan, sehingga masing-masing pihak bisa mendapatkan manfaat dari kerjasama ini," katanya.
Advertisement
Kerja Sama Pengawasan
Agar pelaksanaan di lapangan berjalan sesuai dengan komitmen yang disepakati, NFA bersama Kemenko Perekonomian juga menggandeng Kementerian/Lembaga terkait termasuk unsur Kepolisian melalui Satgas Pangan Polri dan unsur TNI AD untuk sama-sama mengawasi dan mengawal proses serap gabah BULOG.
"Dukungan semua pihak sangat berarti, kita meminta pengawasan dan keterlibatan aktif dari Kementerian dan Lembaga terkait termasuk Satgas Pangan dan TNI AD, mengingat pelaksanaan serap gabah dan beras ini menyangkut ketersediaan cadangan beras kita ke depan," tutur Arief.
Ditambahkannya, kerja sama pasokan beras ini disiapkan agar target serapan gabah/beras BULOG tahun ini terpenuhi, sehingga dapat membatu peningkatan Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
"Langkah ini sesuai dengan arahan Bapak Presiden agar pada Panen Raya ini BULOG bisa melakuan penyerapan dengan sebanyak-banyaknya. Tahun ini BULOG mendapatkan penugasan dari NFA untuk mengelola CBP sebanyak 2,4 juta ton beras dengan stok akhir tahun ditargetkan sebesar 1,2 juta ton," jelas Arief.
Dia juga menghimbau, selain melalui kerja sama dengan penggilingan padi, upaya meningkatkan CBP BULOG juga harus diiringi kolaborasi Kementerian/Lembaga dan seluruh stakeholder beras nasional dalam peningkatan produktivitas beras, baik melalui ekstensifikasi maupun intensifikasi agar kapasitas produksi penggilingan padi dapat dimanfaatkan secara optimal.
"Saat ini kapasitas giling padi nasional sudah cukup baik, tentunya hal ini bagus bagi perberasan Indonesia. Namun harus sama-sama kita jaga supaya produksi di hulu juga meningkat agar tidak terjadi rebutan gabah dan beras, sehingga mengerek harga terlalu tinggi yang dampaknya dapat mematikan penggilingan padi kecil," paparnya.
Ada 169.789 Unit Penggilingan Padi di Indonesia
Data BPS pada tahun 2020 menunjukkan, terdapat 169.789 unit penggilingan padi di Indonesia dengan 1.056 unit atau 0,62 persen penggilingan padi skala besar berkapasitas giling lebih dari 3 ton/jam.
Sedangkan penggilingan padi skala menengah dengan kapasitas giling 1,5-3 ton/jam terdapat sebanyak 7.332 unit atau 4,32 persen, dan penggilingan padi skala kecil dengan kapasitas giling kurang dari 1,5 ton/jam terdapat sebanyak 161.401 unit atau 95,06Â persen.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement