Sukses

Indonesia-Singapura Kerja Sama Cetak Mahasiswa Siap Kerja

Pemerintah Indonesia dan Singapura menggelar upacara penandatangan kerja sama bisnis dan kolaborasi antar institusi dan pegiat bisnis dalam naungan kerja sama antar kedua negara.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Indonesia dan Singapura menggelar upacara penandatangan kerja sama bisnis antar kedua negara di Fullerton Hotel, Singapura pada tanggal 15 Maret 2023 lalu. Acara ini dihadiri oleh Menteri Negara Perdagangan dan Industri Singapura, Gan Kim Yong, dan juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto.

Rangkaian acara ini bertujuan untuk meresmikan kolaborasi antar institusi dan pegiat bisnis dalam naungan kerja sama antar kedua negara. Dalam acara ini, kerja sama antara Kinobi dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) merupakan salah satu kolaborasi yang akan diresmikan. 

Adapun kerja sama lain yang akan diresmikan juga mencakup sektor kesehatan, termasuk di antaranya adalah Ikatan Dokter Indonesia (IDI), PT Pramita, PT Siloam International Hospitals Tbk, dan masih banyak lainnya.

Kinobi dan ITS menggelar kerja sama ini untuk mendukung Career Development Program (CDP) dan sistem tracer study ITS. Selain itu, kerja sama ini juga mengarah ke perkenalan tracer study ITS ke perguruan tinggi lainnya di Indonesia. 

Dari pihak ITS, acara ini juga dihadiri oleh Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari, M. Eng., IPU selaku rektor dan Ir. Arief Abdurrakhman, S.T., MT, selaku Kasubdit Pengembangan Kewirausahaan dan Karir Direktorat Kemahasiswaan ITS periode 2020-2022. Dari pihak Kinobi, Hafiz Kasman dan Benjamin Wong akan menghadiri acara ini selaku Presiden Direktur dan CEO Kinobi.

"ITS dan Kinobi sebelumnya telah bekerjasama untuk mengembangkan ITS career portal. Di portal ini, mahasiswa dapat mengakses fitur CV builder, job portal, entrepreneurship portal, dan scholarship portal," kata Presiden Direktur Kinobi, Hafiz Kasman, dikutip Jumat (17/3/2023).

“Dalam kesepakatan ini diharapkan menjadi komitmen bersama untuk mendorong dampak positif bagi pengembangan mahasiswa dan alumni serta pekerjaan. Selain itu, menandai perpanjangan kemitraan yang menuju tahun kedua," Imbuhnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

ITS

ITS merupakan universitas yang berhasil meraih IKU-1 tertinggi selama 2 tahun dan telah dianugerahi predikat Gold Standard oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi (Kemdikbud).

Artinya, 84 persen lulusan ITS berhasil mendapatkan pekerjaan sebelum 6 bulan setelah kelulusan dengan gaji 1,2 kali lebih tinggi dari UMR. Selain itu, ada pula yang melanjutkan studi atau membuka usaha sendiri.

Pencapaian ITS dalam skor IKU 1 tentunya terbantu jugai oleh program pengembangan karier yang baik dan sistem tracer study yang berkualitas. 

Oleh karena itu, ITS bekerja sama dengan Kinobi untuk meningkatkan kualitas lulusan perguruan tinggi di Indonesia melalui CDP dan software tracer study. Kementerian mengatakan bahwa ini merupakan peluang yang besar karena terdapat sekitar 5.000 universitas di Indonesia yang masih membutuhkan sistem tracer study di tahun 2023. 

Kesepakatan ini diharapkan menjadi komitmen bersama untuk mendorong dampak positif bagi pengembangan mahasiswa dan alumni serta pekerjaan. Selain itu, menandai perpanjangan kemitraan yang menuju tahun ke-2.

ITS dan Kinobi sebelumnya telah bekerjasama untuk mengembangkan ITS Career Development Program (CDP). Dalam platform ITS Career Center kembangan Kinobi, mahasiswa dapat mengakses fitur seperti ATS CV builder, job portal, entrepreneurship portal, dan scholarship portal. Selain ITS, Kinobi juga berusaha membantu universitas lainnya dalam mencapai IKU 1. 

Di Indonesia sendiri, Kinobi telah membantu lebih dari 40 universitas dalam mengembangkan portal karier digital. Kinobi juga mendukung Kementerian Pendidikan dalam mempromosikan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, yang memungkinkan siswa mengambil magang terakreditasi dan belajar mandiri.

 

 

3 dari 4 halaman

Tingkatkan SDM, Menkeu Jajaki Kerja Sama LPDP dengan Jepang

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati berencana akan menjalin kerja sama antara Lembaga Pengelola Dana Pendidikan dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) atau Badan Kerja Sama Internasional Jepang, untuk meningkatkan sumber daya manusia Indonesia.

Hal itu disampaikan Sri Mulyani dalam konferensi pers IMF-JICA Joint Conference on Recovery from the Pandemic in Developing Asia, di Tokyo, Jepang, Selasa (14/2/2023).

Enam+27:56VIDEO: Empowering Local Economy Through Content Creator Menkeu menjelaskan, JICA sangat mendukung Indonesia terutama di dalam berbagai proyek-proyek yang ada di Indonesia, baik proyek infrastruktur seperti MRT, kemudian proyek dalam penanggulangan banjir dan juga dalam pembangunan sumber daya manusia di Indonesia.

"Di JICA Disampaikan juga bahwa banyak sekali orang Indonesia sekolah di Jepang dan termasuk mereka-mereka dalam posisi (kerja) di dalam pemerintahan dan ini tentu sangat menentukan juga kualitas dari banyak kelembagaan birokrasi di Indonesia, dimana sekarang banyak alumni dari lulusan Jepang yang telah memiliki posisi dan peranan yang sangat besar," kata Menkeu.

 

4 dari 4 halaman

Pamer Dana Abadi Pendidikan

Lebih lanjut, kata Menkeu, ternyata JICA ingin meningkatkan dukungannya terhadap sumber daya manusia Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, Menkeu menyampaikan kepada JICA bahwa Indonesia saat ini sudah memiliki dana abadi di bidang pendidikan. Menkeu berharap, keinginan JICA bisa ditindaklanjuti dalam bentuk kerjasama.

"Saya menjelaskan bahwa Indonesia sekarang sudah memiliki dana abadi di bidang pendidikan, sehingga saya mengencourage agar kerjasama ini bisa dimodifikasi agar semakin banyak kesempatan tidak hanya untuk anak-anak muda Indonesia yang mendapatkan program untuk meneruskan pendidikan, namun saya juga mengatakan mungkin akan juga difokuskan kepada program-program vokasi, training," ujar Menkeu.

Menurut Menkeu, rencana kerjasama tersebut sangat menarik. Karena secara langsung dapat membuka kesempatan bagi generasi muda Indonesia mendapatkan pendidikan pelatihan di negara maju seperti Jepang.

"Akan kita bahas dan follow up bersama, karena ini salah satu proposal yang sangat menarik untuk bisa kita lihat peningkatan pengiriman dari banyak generasi muda Indonesia terutama baik yang vokasional maupun yang mendapatkan pendidikan dan pelatihan kita dukung bersama-sama join antara JICA dengan LPDP," pungkas Menkeu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.