Sukses

Erick Thohir Jadi Ketua Umum PSSI, Intip Segudang Jabatan Pernah Diemban

Erick Thohir resmi menjadi Ketua Umum PSSI periode 2023-2027 setelah menang telak dari pesaingnya. Nyatanya, ini semakin melengkapi sederet jabatan yang sedang dan pernah diemban olehnya.

Liputan6.com, Jakarta Erick Thohir resmi menjadi Ketua Umum PSSI periode 2023-2027 setelah menang telak dari pesaingnya. Nyatanya, ini semakin melengkapi sederet jabatan yang sedang dan pernah diemban olehnya.

Jabatan utamanya adalah Menteri BUMN yang didudukinya sejak Oktober 2019 lalu. Baru berjalan beberapa bulan, Erick Thohir mencanangkan perombakan besar-besaran dalam tata kelola di BUMN.

Semangat transformasi ini yang diklaim Erick mampu meningkatkan rasio pendapatan perusahaan pelat merah sejak dia menduduki Menteri BUMN. Sebut saja, laba konsolidasi BUMN dari sekitar Rp 13 triliun, lalu meningkat ke Rp 125 triliun di 2021, dan melambung tinggi jadi Rp 303,7 triliun di 2022.

Bukan cuma soal laba, terobosan Erick juga memangkas jumlah BUMN hingga hanya sekitar 41 BUMN saja. Tak berhenti disitu, rencananya hingga 2030 nanti, dia berharap bisa menekan jumlah BUMN menjadi hanya 30-an perusahaan.

Tangan dingin Erick Thohir di BUMN jadi salah satu amanah yang diberikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Nyatanya, amanah ini bukan sekadar pada urusan perusahaan pelat merah, namun sejak beberapa gelaran acara skala internasional.

Pada 2018, Erick Thohir ditunjuk jadi ketua panitia Asian Games 2018 (Inasgoc). Dia dipercaya menahkodai panitia pelaksana gelaran di Jakarta dan Palembang itu. Pesta Olahraga Asia ke-18 yang diadakan di Jakarta dan Palembang, Indonesia pada 18 Agustus-2 September 2018.

Lagi-lagi tangan dingin Erick Thohir berhasil menyulap Asian Games 2018 menjadi gelaran yang sarat makna. Banyak pihak yang mengapresiasi langkah pria yang sekarang menjabat Ketua PSSI ini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Kepercayaan dari Jokowi

Tak berselang lama dari kesuksesan menggelar Asian Games, Erick ditunjuk lagi mengepalai tim kampanye pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin pada kontestasi politik di 2019 lalu. Beragam formula digunakan oleh Erick Thohir yang berhasil membawa kemenangan bagi pasangan ini.

Dengan begitu, Jokowi berhasil menjadi presiden untuk periode kedunga, 2019-2024 mendatang. Kesuksesan terulang. Langkah-langkah ini yang disebut jadi modal besar hingga Erick ditunjuk menjadi Menteri BUMN hingga saat ini.

Kepercayaan Jokowi terhadap Erick tidak berhenti disitu. Sebut saja, belum lama ini pria kelahiran Jakarta itu ditunjuk jadi ketua panitia pernikahan Kaesang Pangarep, putra bungsu Jokowi.

Bermodalkan pengalaman, Erick mengemas acara pernikahan yang cukup mencair. Dengan terobosan salah satunya dengan menghadirkan pesta rakyat yang bisa diikuti oleh masyarakat sekitar.

Setelah sukses menggelar pesta pernikahan, Erick Thohir juga ditunjuk menjadi ketua panitia pengarah peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU). Disini, dia mendapat dukungan banyak pihak, utamanya umat NU di seluruh Indonesia.

Erick menjadi ketua tim pengarah perhelatan tersebut dengan menggandeng banyak pihak. Kesuksesan hari lahir 1 Abad NU juga kembali masuk memperbaiki portofolio Erick Thohir.

 

3 dari 7 halaman

Jabatan Lainnya

Di sisi ekonomi, Erick yang juga berperan sebagai pengusaha ini memiliki perhatian terhadap pengembangan ekonomi syariah di Indonesia. Dalam hal ini, dia bergabung dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).

Bermodalkan pengalamannya, Erick akhirnya mendapat amanah untuk menjadi Ketua MES sejak 23 Januari 2021. Banyak perhatian yang diberikannya, termasuk peluang ekonomi syariah juga terlibat dalam digitalisasi kedepannya.

Selain itu, khusus di bidang olahraga atau yang berkaitan, Erick Thohir menjabat sebagai anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) sejak 2019. Keterlibatan Erick dalam IOC sedang dimanfaatkan saat ini.

Sebut saja, proses pengajuan Indonesia menjadi tuan rumah olimpiade 2036 mendatang. Langkah awal pengajuan ini dilontarkan Erick dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Erick bersama Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali jadi tokoh yang perlu mempersiapkan pengajuan tersebut.

Erick sempat menjabat menjadi Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia sejak Oktober 2015 hingga Oktober 2019. KOI melaksanakan keikutsertaan Indonesia dalam pekan olahraga internasional seperti Olimpiade, Asian Games, SEA Games, dan lain-lain.

 

4 dari 7 halaman

Bola Basket

Tak cuma urusan olahraga seperti sepakbola yang jadi perhatiannya. Erick Thohir saat ini juga menjabat sebagai FIBA Central Board Member atau anggota dari federasi bola basket internasional.

Erick Thohir terpilih menjadi anggota itu pada 2019 lalu untuk periode kepengurusan 2019-2023, tahun ini. Erick juga pernah memimpin Persatuan Bola Basket Indonesia (Perbasi) pada 2004 sampai 2006.

Salah satu hajat besar berkaitan bola basket ini adalah pelaksanaan FIBA World Cup 2023 yang salah satunya digelar di Indonesia. Bahkan, Erick rela untuk mempercantik stadion bola basket di komplek Gelora Bung Karno untuk dijadikan lokasi tanding kejuaraan dunia bola basket.

Di bola basket, Erick Thohir dikenal sebagai pemilik klub Satria Muda yang menjadi langganan juara di liga basket nasional baik Kobatama, NBL hingga IBL. Erick Thohir juga sempat memiliki saham klub NBA Philadelphia 76ers.

 

5 dari 7 halaman

Jadi Ketua Umum PSSI

Erick Thohir telah sah menjadi Ketua Umum PSSI periode 2023-2027. Dia menang mutlak dengan mengantongi 64 suara dari total 86 suara sah yang dihitung Komite Pemilihan KLB PSSI.

Usai dinyatakan sebagai Ketua Umum terpilih, Erick Thohir kembali menyambangi para voter sembari mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan.

"Terima kasih, terima kasih atas kepercayaan yang diberikan. Bismillah ya," ujarnya berulang kali kepada para voters, dikutip Kamis (16/2/2023).

Meski terpilh sebagai ketua PSSI usai mengungguli sejumlah kandidat lain, Erick Thohir pun masih menjabat sebagai Menteri BUMN.

 

6 dari 7 halaman

Sepak Bola

Sementara di dunia sepak bola, Erick Thohir akan terus dikenang sebagai orang Indonesia pertama yang mampu membeli klub raksasa Eropa yakni Inter Milan. Pada tanggal 15 Oktober 2013, melalui International Sport Capital, Erick secara resmi menjadi pemegang saham mayoritas dengan memiliki saham klub sebesar 70 persen.

Erick Thohir kemudin dipercaya menjadi presiden Inter Milan. Adik Garibaldi Thohir itu menjadi pemilik Inter sampai tahun 2016 sebelum melepas kepemilikan mayoritasnya di klub tersebut kepada perusahaan China, Suning Holdings Group Co. Dua tahun kemudian, jabatan presiden klub diserahkan Erick kepada Steven Zhang.

Tak cuma Inter Milan, Erick Thohir juga tercatat memiliki klub sepak bola Liga Amerika Serikat DC United dan klub Liga Inggris Oxford United. Di Liga Indonesia, Erick Thohir juga pernah terlibat di Persija Jakarta, Persib Bandung dan Persis Solo.

 

7 dari 7 halaman

Bawa Persib Bandung Juara

Ketika Persija menjadi kampiun Liga Indonesia 2001, Erick Thohir dipercaya sebagai direktur keuangan. Selain dengan Persija Jakarta, Erick Thohir juga punya peran dalam trofi Indonesia Super League (ISL) Persib Bandung pada 2014.

Ketika Persib menjadi juara ISL 2014, Erick Thohir menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama PT Persib Bandung Bermartabat (PBB). Erick Thohir mengaku membantu Glenn Sugita yang menjadi direktur utama dan Umuh Muchtar selaku komisaris.

"Sewaktu di Persib, saya menjadi wakil komisaris membantu Pak Umuh dan Pak Glenn. Saya lebih di administrasi dan Persib juara," papar Erick Thohir.

Sejak tahun 2021, Erick Thohir juga menjadi pemilik Persis Solo. Erick memiliki saham sebanyak 20 persen. Dia bergabung sebagai pemilik baru Persis bersama putra Presiden RI Joko Widodo, Kaesang Pangarep dan Direktur PT Plevia Makmur Abadi Kevin Nugroho.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.