Sukses

Sri Mulyani: Kita Tak akan Kaya Kalau Tidak Ada Pembangunan

Sri Mulyani menjelaskan, pembangunan tidak bisa menunggu sampai menjadi negara kaya. Sebab pembangunan sendirilah yang menentukan status suatu bangsa.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia menargetkan menjadi negara maju pada pada 2045 atau saat mencapai 100 tahun kemerdekaan. Langkah untuk menjadi negara maju ini tidak mudah, ada syarat yang harus dijalankan dengan penuh kerja peras salah satunya adalah pembangunan.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pembangunan menjadi bahan bakar suatu negara untuk menjadi negara maju. Di Indonesia, pembangunan tak boleh ditunda jika ingin menjadi negara maju.

"Kalau negara ini ingin menjadi negara yang terus maju, makmur, menjadi bermartabat dalam hal ini maka pembangunan harus diselenggarakan tidak boleh ditunda," ujar Sri Mulyani saat menghadiri Ground Breaking Kampus III UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Jawa Timur, Minggu (22/1/2023).

Sri Mulyani menjelaskan, pembangunan tidak bisa menunggu sampai menjadi negara kaya. Sebab pembangunan sendirilah yang menentukan status suatu bangsa.

"Karena tidak akan kaya kalau tidak ada pembangunan. Jadi seperti telur dan ayam (telur atau ayam duluan) untuk memenuhinya kita menggunakan instrumen keuangan negara menjadi negara maju," ujarnya.

Pendidikan bagi Sri Mulyani menjadi sektor yang perlu digencarkan untuk dibangun. Menurutnya investasi dalam sektor ini merupakan investasi jangka panjang demi meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Tanah Air.

Dia mengkhawatirkan jika saat ini Indonesia mengabaikan pembangunan dalam sektor pendidikan, maka kedepannya generasi mudah di negeri ini bakal memikul beban yang berat.

"Kalau generasi muda tidak dilakukan investasi di bidang pendidikan hari ini masa tua menjadi semakin sengsara. Jadi investasi dan pembangunan memang tidak boleh ditunda dan instrumen APBN adalah instrumen yang sangat penting," katanya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tren Positif Pertumbuhan Ekonomi Era Jokowi Bawa Optimisme Menuju Indonesia Emas 2045

Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi nasional di bawah komando Presiden Joko Widodo (Jokowi) diyakini terus melesat. Beragam program dan kebijakan yang direalisasikan Jokowi dinilai mampu menjaga ekonomi Indonesia berada pada tren positif.

Guru Besar Ekonomi Universitas Negeri Semarang (UNNES) Heri Yanto mengatakan, optimisme ini tak lepas dari keberhasilan Presiden Jokowi dalam membangun fondasi melalui pemerataan infrastruktur selama delapan tahun memimpin Indonesia.

“Saya juga optimis kalau pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus positif di tahun-tahun yang akan datang,” kata Heri kepada wartawan, seperti dikutip Kamis (12/1/2023).

Dia pun mengapresiasi keberhasilan Jokowi dalam memacu pertumbuhan ekonomi nasional di tengah situasi global yang tidak pasti. Ia yakin, tren baik yang ditunjukkan Jokowi ini adalah fondasi untuk menuju Indonesia Emas 2045 mendatang.

“Saya yakin visi di tahun 2045 Indonesia menjadi negara yang lebih makmur. Itu saya sangat optimis,” ujar Heri.

 

3 dari 3 halaman

Penguatan SDM

Selain penguatan dari sisi ekonomi bangsa, Jokowi juga fokus terhadap pengembangan sumber daya manusia (SDM). Apalagi Jokowi juga terus mendorong industri digital tumbuh sebagai sarana melahirkan generasi muda yang unggul dan berdaya saing global.

“Saat sekarang memang tantangan tidak kecil. Tantangan itu besar sekali apalagi persaingan global semakin meningkat. Tetapi dengan kebijakan dari pemerintahan Jokowi yang saat ini meningkatkan inovasi khususnya untuk industri digital itu sudah on the right track,” ucap Heri memungkasi.

Pertumbuhan ekonomi nasional di bawah kepemimpinan Jokowi memang terus membaik. Pada Triwulan III tahun 2022, Jokowi berhasil memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 5,72 persen. Bahkan pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan oleh sejumlah pakar akan terus stabil di angka 5 persen hingga tahun 2045.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.