Sukses

Jokowi: Investasi 2022 Tembus Rp 1.207 Triliun, Tersebar di Luar Jawa

Jokowi mengatakan sebagian besar investasi telah menyebar di luar Pulau Jawa, yakni 53 persen. Sehingga bisa mendorong pemulihan ekonomi nasional lebih cepat lagi.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menugaskan kepada Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia untuk bisa meraih investasi sebesar Rp 1.200 triliun sepanjang 2022. Ternyata target tersebut bisa tercapai bahkan terlampaui.

Jokowi mengatakan bahwa realisasi investasi 2022 di angka hingga Rp 1.207 triliun. "Dari target Rp 1.200 triliun tahun 2022 ini tercapai di Rp 1.207 triliun," kata Jokowi di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/1/2023).

Total realisasi investasi sepanjang 2022 yang tidak kecil ini berdampak positif terhadap lapangan kerja. Tercatat, sepanjang 2022 tercipta 1,3 juta lapangan kerja. "Ini sangat bagus karena bisa menciptakan lapangan kerja 1,3 juta," kata dia.

Selain itu, Jokowi mengatakan sebagian besar investasi telah menyebar di luar Pulau Jawa, yakni 53 persen. Sehingga bisa mendorong pemulihan ekonomi nasional lebih cepat lagi.

"Di tahun 2022 ini 53 persen di luar Jawa. Sehingga investasi jadi kunci pertumbuhan ekonomi kita," kata Jokowi.

Sebagai informasi, Kementerian Investasi/BKPM berhasil mencatat realisasi investasi periode Januari-September 2022 sebesar Rp892,4 T atau 74,4 persen dari target Rp1.200 triliun.

Pada periode ini, kontribusi realisasi investasi PMA melonjak 44,5 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2021 lalu, yaitu sebesar Rp479,3 triliun (53,7 persen).

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menteri Bahlil: Ekonomi Global 2023 Sedang Tidak Baik-Baik

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, saat dunia fokus pemulihan ekonomi pasca pandemi, muncul perang Rusia-Ukraina yang berdampak pada krisis pangan dan energi. Selain itu, juga muncul ketegangan Tiongkok dan Taiwan.

Berkaca dari hal tersebut, tidak ada satu pakar ekonomi di dunia yang mampu meramal pertumbuhan ekonomi global.

Hal tersebut diungkapkan Bahlil dalam Seminar Nasional Universitas Kristen Indonesia (UKI) bertema, Sinergi Pemerintah dengan Generasi Muda dalam Pembangunan Menuju Indonesia Maju di Auditorium FK Kampus UKI Cawang, Jumat, (13/01/2022)

"Secara global ekonomi ke depan sedang tidak baik-baik saja. Kita baru menghadapi perang dagang AS-Tiongkok, belum selesai muncul covid 19, hampir semua terkena. Bagaimana mengandalikan? Indonesia salah satu negara yang berhasil terbaik mengendalikan Covid diantara negara dunia,” kata mantan Ketua HIPMI ini.

Lalu Bahlil memaparkan kondisi ekonomi Indonesia. Pada kuartal III, pertumbuhan ekonomi 5,7 persen dan inflasi di bawah 6 persen. Ini pertumbahan ekonomi terbaik dan juga penjagaan inflasi terbaik di antara negara-negara G20. Bandingkan di negara lain, anggota G20 juga, inflasi sudah meroket hingga double digit seperti terjadi Turki, Argentina dan Rusia.

“Ini pertarungan kemampuan kepemimpinan atau leadersip. Kita bersyukur kepemimpian Presdien Jokow Widodo mampu membawa negeri ini keluar dari lubang kehancuran. Butuh kepemimpinan kuat konsisten dan tidak takut dengan tekanan negara manapun, untuk bisa mencapai torehan itu,” paparnya.

 

3 dari 3 halaman

Di 2021

Berbicara investasi, sambung Bahlil, pada 2021 Kementerian Investasi/BKPM mampu mewujudkan pencapaian investasi Rp 901 triliun melewati target yang diberikan Presiden Jokowi.

“Investor pertama Singapura. Sekalipun bukan uangnya sendiri tapi uang di sana dari orang-orang Indonesia. Investor kedua Tiongkok 2019-2020, namun 2021 disalib Hongkong setelah 2022 kembali menempati kedua. AS kini investor ke empat besar. Eropa dua negra masuk, Korea dan Jepang berlomba masuk. Kalau dulu negara-negara ini mempermainkan Indonesia, sekarang Indonesia mempermainkan mereka berlomba investasi,” kata Bahlil.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.