Sukses

Ingin Kendaraan Listrik Berkembang, Menko Airlangga Dorong Investasi Sektor Industri Otomotif

Industri otomotif terus mencatatkan kinerja yang memuaskan dan menjadi salah satu sektor yang berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah memastikan terus memberikan dukungan bagi industri otomotif Indonesia untuk bertransformasi sebagai pemain global dalam industri kendaraan listrik serta terus mendorong investasi untuk mendukung peluang pengembangan kendaraan listrik di Indonesia.

Industri otomotif terus mencatatkan kinerja yang memuaskan dan menjadi salah satu sektor yang berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Meneruskan tren pemulihan dan mampu tumbuh hingga mencapai 10,26% pada kuartal ketiga 2022, sektor ini juga mampu menyerap tenaga kerja langsung dalam jumlah yang cukup besar.

“Saya mengucapkan selamat kepada seluruh jajaran CEO dan Pimpinan, Direksi dari PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia atas produksi mobil listrik di Indonesia. Ini dengan teknologi elektrifikasi tentu bisa menjadi salah satu cara untuk mencapai Net Zero Emission,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan sambutan dalam kunjungan kerja ke PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) di Cikarang, Selasa (27/12/2022).

Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga menyampaikan apresiasi atas penggunaan fasilitas latest VR technology untuk dapat mendukung pengembangan industri manufaktur di PT HMMI. Apresiasi juga diberikan Menko Airlangga atas keterlibatan PT HMMI yang telah mendukung pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia melalui penyediaan mobil listrik.

“Jadi kita mendorong agar elektrifikasi ini berhasil dan tentunya mengapresiasi apa yang telah dilakukan Hyundai Motor dan saya lihat bahwa ini salah satu yang paling modern dan mementingkan terkait dengan kenyamanan pekerja,” ujar Menko Airlangga.

Usai menyampaikan sambutan, Menko Airlangga melakukan peninjauan perkembangan pabrik PT HMMI yang memiliki luas lahan sekitar 77,7 hektar. Selain itu, Menko Airlangga juga berkesempatan melakukan test drive salah satu mobil listrik keluaran Hyundai yakni Ioniq Prime Xtend Black.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya yakni Menteri Perindustrian, Presiden Hyundai Motor Asia Pacific, Perwakilan Duta Besar Korea Selatan, Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kemenko Perekonomian, serta Staf Khusus Menko Perekonomian.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Subsidi Rp 5 Triliun Siap Diguyur, Harga Mobil Listrik Lebih Murah!

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan saat ini Pemerintah sedang menyiapkan dana sebesar Rp 5 triliun untuk subsidi mobil listrik, motor listrik dan bus listrik.

"Ini sedang bicara dengan Bu Menteri Keuangan nilainya Rp 5 triliun, nanti dibagi motor berapa, mobil berapa. Bus kita akan pertimbangkan juga," kata Airlangga dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, dikutip Jumat (23/12/2022).

Dia menegaskan, dana Rp 5 triliun itu akan diberikan untuk pembelian mobil listrik, motor listrik, hingga bus listrik yang diproduksi dalam negeri.

Lebih lanjut,  Airlangga menjelaskan, sebenarnya pemberian insentif kendaraan listrik dilakukan oleh semua negara guna melakukan transisi ke energi bersih.

"Sebetulnya (insentif kendaraan listrik) adalah insentif yang dilakukan oleh semua negara. Karena kunci dari kita adalah energi transisi, Transisi energi, salah satu pengguna terbesar adalah sektor otomotif, dan sektor otomotif ini, semua negara eropa memberikan insentif," ujarnya.

Menurutnya, dalam pemberian insentif tersebut didesain dengan cara caping price yaitu ada penetapan batas harga mobil listrik dan motor listrik. Artinya, tidak memberikan subsidi untuk orang kaya.

"Insentif itu didesain ada caping price atau penetapan batas harga kendaraan. Jadi, Indonesia juga akan mempersiapkan tidak semua mobil listrik, untuk yang kaya diberikan subsidi, tetapi dengan harga tertentu. Ini kebijakannya sedang dievaluasi," jelasnya.

 

3 dari 3 halaman

Harga Mobil Listrik

Kemudian, diketahui bersama harga mobil listrik itu lebih mahal 30 persen dibandingkan mobil pada umumnya.

"Kita tahu mobil listrik jauh lebih mahal dibanding mobil biasa, dengan harga 30 persen lebih tinggi. Dengan adanya insentif diharapkan harga kendaraan listrik menjadi lebih terjangkau," ungkapnya.

Adapun negara kompetitor Indonesia paing dekat adalah Thailand. Sebab, negara tersebut juga memberikan subsidi untuk kendaraan listrik.

Disisi lain, agar mampu menyaingi Thailand, maka Indonesia memerlukan pengembangan pasar kendaraan listrik supaya jumlah mobil listrik itu minimal bisa mencapai 20 persen atau setara 400 ribu unit kendaraan listrik di tahun 2025.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.