Sukses

Sistem Bayar Tanpa Kartu Bikin Pendapatan Perusahaan Jalan Tol Tergerus?

Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) memastikan berpartisipasi aktif dalam program modernisasi sistem transaksi tol melalui penerapan sistem pembayaran tol tanpa kartu, atau Multi Lane Free Flow (MLFF).

Liputan6.com, Jakarta Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) memastikan berpartisipasi aktif dalam program modernisasi sistem transaksi tol melalui penerapan sistem bayar tol tanpa kartu atau Multi Lane Free Flow (MLFF).

Seketaris Jenderal ATI Kris Ade Sudiyono mengatakan, seluruh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) di Indonesia terus berdiskusi dan merumuskan langkah-langkah strategis bersama pemerintah dan Badan Usaha Pelaksana (BUP) terpilih, dalam mendukung penerapan sistem pembayaran nontunai nirhenti berbasis Multi Lane Free Flow (MLFF).

Menurut dia, implementasinya harus direncanakan dengan baik, cermat, matang dan waktu yang cukup.

“Peningkatan pelayanan di jalan tol dengan sistem pembayaran transaksi tol non-tunai yang telah kita mulai sejak penggunaan uang elektronik pada tahun 2017 lalu, sudah tepat dan tentu saja siap untuk dimodernisasi dan dikembangkan dengan teknologi yang lebih baik berbasis tanpa henti dan nirsentuh," ujar Kris, Selasa (13/12/2022).

"Namun demikian, perubahan ini harus disiapkan dengan cermat dan matang, yang tidak hanya berfokus pada kesiapan aspek teknikal, tetapi harus dikembangkan menyeluruh," ungkapnya.

"Termasuk kesiapan perubahan model dan proses bisnis yang menyertainya, mengingat akan terjadi perubahan distribusi risiko di kendali pengumpulan tol yang kami pahami akan meningkatkan risiko atas penerimaan pendapatan tol bagi para BUJT,” seru dia.

Kris menambahkan, ada sejumlah aspek yang saat ini masih sedang terus didiskusikan dengan pihak PT Roatex Indonesia Toll System (RITS), BUP MLFF terpilih, bersama pemerintah.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pengembangan Sistem

Selain memastikan pengembangan sistem dan konfigurasinya mpengembangan sistem emenuhi standar kriteria pengembangan sistem MLFF terbaik, pemilihan teknologinya harus menjamin pelayanan jalan tol di Indonesia tetap andal, memenuhi unsur reliability, availability, maintainability serta safety.

"Proses bisnis penerapan sistem MLFF ini harus memastikan 100 persen collectability atas tarif tol yang dibayarkan oleh pengguna jalan tol. Pengoperasian MLFF berbasis sistem Global Navigation Satellite System (GNSS), yang akan merekam data koordinat dan nomor polisi kendaraan pengguna jalan tol, juga harus didukung dengan penyiapan perangkat dan aturan hukum yang memadai," pintanya.

"Tidak hanya itu, hal tersebut juga harus ditunjang dengan proses edukasi dan komunikasi publik yang masif dan komprehensif kepada pengguna jalan tol atas perubahan paradigma cara bertransaksi tanpa henti dan nirsentuh di jalan tol," dia menambahkan.

Untuk mendukung pengembangan sistem MLFF ini, ATI bersama berbagai konsultan telah dan akan terus bahu-membahu dengan semua pemangku kepentingan lainnya, untuk memastikan tahapan modernisasi sistem transaksi tol berbasis sistem pembayaran tanpa sentuh Multi Lane Free Flow (MLFF) di jalan tol Indonesia berjalan dengan baik.

“Sistem MLFF yang akan dipasang di seluruh jalan tol Indonesia harus memenuhi service level agreement terkait waktu dan ketepatan transaksi pengguna jalan tol, dan memastikan pengguna jalan juga harus terbebaskan dari biaya tambahan dengan adanya penerapan sistem MLFF ini,” tandasnya.

 

3 dari 4 halaman

Uji Coba Bayar Tol Tanpa Kartu Mulai 2023 Pakai Aplikasi Cantas

Rencana pemerintah untuk menerapkan bayar tol tanpa kartu semakin terlihat terang. Uji coba secara bertahap akan dimulai pada awal tahun 2023.

Sejauh ini pemerintah melalui Badan Pengelola Jalan Tol Kementerian PUPR telah memasang beberapa gerbang tol khusus untuk melaksanakan sistem Multi Lane Free Flow (MLFF) ini. Uji coba terbatas akan dimulai pada Januari 2023.

Project Manajemen PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) Emil Iskandar menjelaskan tahapan-tahapannya. Uji coba pada periode Januari-April 2023 akan menyasar sejumlah kelompok internal yang dipilih.

Kemudian, pada April 2023, pihaknya akan merilis aplikasi untuk pembayaran tol bernama Cantas. Pada tahap ini masyarakat bisa mengunduh aplikasi di smartphone masing-masing.

Setelah mengunduh, masyarakat bisa melakukan registrasi pada aplikasi tersebut. Setidaknya, pengguna perlu memasukkan informasi mengenai plat nomor kendaraan yang dipakai.

Kendati, rincian mengenai data yang perlu dimasukkan masih akan disempurnakan kemudian sejalan dengan proses uji coba internal yang dilakukan.

"Januari itu testing, nanti di April mulai proses registrasi ke aplikasi. Masyarakat sudah bisa download apliaksi dan mulai registrasi," tutur Emil dalam diskusi di Jakarta, Rabu (7/12/2022).

Setelah itu, uji coba operasional pertama kali akan dilakukan pada Juni 2023. Ini dilaksanakan di Jalan Tol Bali Mandara. Trafik yang cenderung masih sedikit jadi alasan utama uji coba dilakukan di ruas tol ini.

4 dari 4 halaman

Dikembangkan ke 40 Ruas Tol

Kemudian, secara bertahap mulai Juni 2023, pemerintah akan membuka uji coba di ruas-ruas tol lainnya di Indonesia. Total akan ada 40 ruas yang akan melayani MLFF pada Desember 2023 mendatang.

"Nah Juni mulai transisi sudah end to end sampai payment, kita mulai di Bali. Nanti baru dari Juni ke Desember akan dibuka bertahap hingga 40 ruas sampai di Desember 2023," ujarnya.

Ruas tol yang ditarget akan ditrrapkan sistem MLFF ini diantaranya jalan tol Trans Jawa. Termasuk juga ruas tol di Jabodetabek, mengingat kesiapan infrastruktur yang disebut telah memadai.

"Target kita setidaknya Pulau Jawa itu sudah pakai semua. Trans Jawa dan Jabodetabek itu sudah bisa pakai MLFF," terangnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.