Sukses

Jual Bisnis di Indonesia dan Filipina, Home Credit Bakal Kantongi Rp 10 Triliun

Home Credit Group B.V bakal menjual 2 bisnisnya yang ada di Indonesia dan Filipina. Total nilai yang ditawarkan adalah 615 juta euro atau setara Rp 10 triliun.

Liputan6.com, Jakarta Home Credit Group B.V bakal menjual 2 bisnisnya yang ada di Indonesia dan Filipina. Total nilai yang ditawarkan adalah 615 juta euro atau setara Rp 10 triliun.

Transaksi tersebut terlaksana dengan melibatkan konsorsium yang terafiliasi dengan Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) dan dipimpin oleh Krungsri Bank, sebuah perusahaan terkemuka di Thailand. Konsorsium tersebut juga beranggotakan MUFG, Adira Finance (anak perusahaan Bank Danamon yang merupakan afiliasi MUFG) dan investor lokal Indonesia.

Kesepakatan tersebut bergantung pada persetujuan pemegang saham Krungsri serta peraturan yang berlaku umum. Transaksi diharapkan akan selesai pada Semester 2 2023, tahun depan.

“Home Credit didirikan sekitar sepuluh tahun yang lalu baik di Filipina maupun di Indonesia. Pada saat ini, keduanya telah berkembang menjadi perusahaan penyedia jasa keuangan berbasis teknologi yang memimpin pasar. Kesuksesan ini berkat jaringan omnichannel kami yang kuat, brand yang sangat disegani, dan basis pelanggan yang kuat,” kata Jean-Pascal Duvieusart, CEO Home Credit Group, dalam keterangannya, Kamis (24/11/2022).

Menurutnya, ini adalah keputusan tepat untuk melepas saham bisnis Home Credit. Harapannya, mampu mempercepat pertumbuhan dua perusahaan.

“Sekarang adalah waktu yang tepat bagi kami untuk menyerahkan tongkat estafet kepada pemegang saham baru yang dapat mempercepat pertumbuhan dua perusahaan yang menarik ini di mana keduanya sedang memasuki sebuah fase baru. Kedua perusahaan ini telah memainkan peran kunci dalam organisasi Home Credit dan kami akan memperhatikan pertumbuhan keduanya di masa depan dengan bangga dan penuh minat," bebernya.

“Transaksi ini merupakan sebuah bentuk dukungan dan keyakinan terhadap kualitas bisnis kami dan tim di mana dapat lebih memperkuat posisi kami sebagai perusahaan keuangan terkemuka di Indonesia," sambung Chief Executive Officer Home Credit Indonesia Animesh Narang.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Rincian Kesepakatan

Dalam keterangan itu, setidaknya ada tiga kesepakatan yang diambil. Pertama, Krungsri, Adira dan mitra lokal akan membeli masing-masing 75 persen, 10 persen, dan 15 persen atas Home Credit Indonesia senilai 209 juta euro.

Kedua, Krungsri dan MUFG akan membeli masing-masing 75 persen dan 25 persen atas Home Credit Filipina senilai 406 juta euro. Ketiga, Pertimbangan terakhir bergantung atas penyesuaian one-to-one berdasarkan nilai buku ekuitas pada saat penyelesaian transaksi.

Informasi, Home Credit Filipina telah menjadi penyedia layanan pembiayaan konsumen terkemuka di negara ini selama hampir sepuluh tahun. Sejak diluncurkan, telah menyalurkan pembiayaan kepada sekitar delapan juta pelanggan secara nasional dan memiliki sekitar sembilan juta pengguna terdaftar di aplikasi.

Sementara itu, didirikan pada tahun 2013, Home Credit Indonesia telah menyalurkan pembiayaan kepada sekitar lima juta nasabah dan memiliki sekitar sebelas juta pengguna terdaftar di aplikasi.

 

3 dari 4 halaman

Dapat Pendanaan

Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari implementasi keuangan yang berkelanjutan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif, PT Home Credit Indonesia (Home Credit), perusahaan pembiayaan berbasis teknologi, berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan segenap pemangku kepentingan terkait untuk mengembangkan pembiayaan yang berkelanjutan di Indonesia.

Sejalan dengan komitmen tersebut, Home Credit menjalin kemitraan dengan Deutsche Bank untuk pendanaan sebesar Rp 156 miliar (USD 10,4 juta) yang sepenuhnya akan digunakan untuk penyaluran pembiayaan berkelanjutan berbasis Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola Perusahaan (ESG) dengan sejumlah indikator target pencapaian yang terukur.

Target tersebut berfokus terhadap peningkatan inklusi keuangan, terutama peningkatan jumlah konsumen yang baru pertama kali menggunakan layanan pembiayaan formal (first time borrowers) serta jumlah konsumen perempuan, dimana hal ini sejalan dengan agenda pemerintah untuk meningkatkan inklusi keuangan hingga 90 persen pada 2024 dari 83,6 persen pada 2021.

 

4 dari 4 halaman

Pemanfaatan Teknologi Digital

Di samping itu, target dalam kerjasama pinjaman ini juga berhubungan dengan pemanfaatan teknologi digital oleh Home Credit dalam proses penyaluran pembiayaan. Hal tersebut selaras dengan proses pengajuan pembiayaan yang kini dapat dilakukan konsumen dengan mudah dan cepat melalui aplikasi My Home Credit yang telah diunduh oleh lebih dari 11 juta pengguna terdaftar.

Privasi konsumen juga menjadi fokus dalam kerjasama ini dimana data konsumen dipastikan akan terlindungi dan tidak akan digunakan untuk tujuan sekunder. Home Credit sendiri telah mendapatkan sertifikasi ISO 27001 terkait dengan Sistem Manajemen Keamanan Informasi yang menunjukkan komitmen Home Credit untuk selalu melindungi data pribadi konsumen dengan keamanan infrastruktur jaringan beserta aplikasi My Home Credit yang semakin diperkuat dengan sistem berstandar internasional.

"Kami memahami pentingnya menjalankan suatu perusahaan dengan cara yang bertanggungjawab dan berkelanjutan. Prinsip-prinsip ESG telah melekat dalam bisnis kami dimana kami telah melayani lebih dari 5,5 juta konsumen di seluruh Indonesia. Kami juga menerapkan prinsip-prinsip ESG ke dalam strategi pendanaan inovatif kami. Melalui kerjasama pendanaan dengan Deutsche Bank, kami memperkuat komitmen kami terhadap ESG dan pendanaan yang inovatif di saat yang bersamaan," kata Direktur Home Credit Indonesia Volker Giebitz, Jumat (22/7/2022).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.