Sukses

Hospitality Indonesia dalam Presidensi G20 Diapresiasi Seluruh Delegasi

Indonesia juga fokus mendorong ada aksi nyata dari tiap pertemuan G20 yang memberi dampak signifikan bagi masyarakat dunia.

Liputan6.com, Jakarta Para delegasi G20 memberikan apresiasi kepada Indonesia yang sejauh ini sangat berhasil menjadi tuan rumah penyelenggaraan Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG). Kondisi Indonesia menjadi Presidensi G20 ini tidak mudah karena harus dijalankan pada saat situasi dunia penuh tantangan, seperti konflik geopolitik Rusia-Ukraina, kenaikan komoditas, pangan, dan energi yang memicu inflasi.

Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Wempi Saputra menjelaskan, salah satu contoh apresiasi diberikan oleh Direktur Pelaksana International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor pada Minggu 17 Juli 2022. 

Wempi mengatakan terdapat dua poin apresiasi yang secara tegas disampaikan oleh para delegasi. Pertama, peran Indonesia dalam menyelenggarakan dialog yang lengkap dan proporsional. Kedua, keberanian Indonesia untuk mendorong aksi nyata.

“Masing-masing partisipan diberikan kesempatan secara proporsional. Kita menjaga keutuhan G20. Ini maybe one of the biggest achievement, demikian sebagian anggota G20 katakan. Kalau tidak, nanti G20 bisa pecah jika kita cenderung kepada kelompok tertentu. Namun, Indonesia berada di tengah-tengah,” kata Wempi dalam keterangan tertulis, Senin (22/8/2022). 

Sebagai tuan rumah, Indonesia berupaya menyajikan hospitality yang bagus. Mulai dari makanan dan minuman enak, pertunjukan beragam, hingga side event menarik. Wempi mengatakan muncul kalimat pujian dari para delegasi bahwa keramahtamahan Indonesia tak tertandingi.

“Menurut mereka, Indonesia is always a perfect host. Hospitality-nya unmatch. Mulai dari liaison officer yang keren, sapaannya bagus, knowledgeable tapi juga rapi dan wangi. Scenery oke, kopi enak, makanan enak, ruangan comfortable. Para delegasi tidak pernah protes sedikitpun,” ujar Wempi.

Meski terjadi banyak diskusi di antara para partisipan, Indonesia juga fokus mendorong ada aksi nyata dari tiap pertemuan yang memberi dampak signifikan bagi masyarakat dunia.

“Kita tagih supaya G20 tidak bicara retorika saja, tetapi menyampaikan aksinya,” kata Wempi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Niat Mulia Indonesia di Presidensi G20: Atasi Ketimpangan Ekonomi Dunia

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan peran Indonesia sebagai Presidensi G20 menjadi salah satu medium Pemerintah dalam mengupayakan pemulihan ekonomi yang berkelanjutan pasca pandemi.

Melalui presidensi tersebut, Indonesia mengusulkan upaya pemulihan ekonomi global melalui pemerataan vaksinasi dan infrastruktur kesehatan global antara negara maju, berkembang, serta belum berkembang.

“Saat ini kami sedang menggalakkan dan mendorong mitigasi ketimpangan dalam pemulihan ekonomi global melalui kepresidenan Indonesia G20 tahun ini dengan tema Recover Together, Recover Stronger,” kata Menko Airlangga dikutip dari laman Kementerian Perekonomian, Sabtu (13/8/2022).

Selain itu, dia juga menekankan peran Pemerintah dalam mengatasi permasalahan global lainnya seperti krisis pangan dan energi yang terjadi di berbagai belahan dunia saat ini. Peran Pemerintah tersebut direalisasikan dengan mendorong transisi energi yang terjangkau dan ramah lingkungan melalui transfer teknologi dan pengetahuan antara negara maju dan berkembang.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Bidang Pangan

Sementara pada bidang pangan, Pemerintah juga berupaya mengatasi ketimpangan distribusi pangan melalui diplomasi multilateral dan bilateral untuk menguraikan hambatan pada rantai pasok pangan.

Tak hanya berperan dalam mengatasi permasalahan global, Pemerintah juga telah merumuskan dan mendorong berbagai kebijakan domestik guna memitigasi ketimpangan perekonomian nasional pasca pandemi melalui penyeimbangan kebijakan terkait kesehatan dan sosial ekonomi yang berfokus pada manajemen kesehatan, perlindungan sosial, dan program pemulihan ekonomi.

Adapun kebijakan dalam negeri yang telah dilakukan Pemerintah guna memitigasi dampak pandemi tersebut seperti pemberian bantuan sosial bagi masyarakat berpenghasilan rendah, akses pembiayaan bagi UMKM dan petani melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), peningkatan kapasitas dan perlindungan sosial bagi tenaga kerja yang terkena dampak pandemi Covid-19 melalui Kartu Prakerja, serta peningkatan kemudahan berusaha melalui implementasi Omnibus Law Cipta Kerja.

 

 

4 dari 4 halaman

Kebijakan Terkait Pandemi

Di samping berbagai kebijakan terkait pandemi, Pemerintah juga mengupayakan peningkatan ekonomi nasional dengan mendorong pemanfaatan teknologi digital yang sedang berkembang untuk mendukung pengembangan UMKM dan meningkatkan kehidupan rumah tangga berpenghasilan rendah.

Melalui implementasi kebijakan tersebut serta didukung dengan sinergi berbagai pihak, Pemerintah telah mampu mengendalikan dampak pandemi dengan signifikan sehingga kedepannya diharapkan mampu menciptakan stabilitas perekonomian nasional dan berperan dalam penyelesaian permasalahan global lainnya.

“Dengan kebijakan tersebut, kita telah berhasil mengendalikan dampak kesehatan, sosial, dan ekonomi dari pandemi global sehingga Indonesia dipilih oleh PBB sebagai salah satu dari lima negara yang berhasil dalam memitigasi pandemi dan ditugaskan untuk merumuskan kebijakan global untuk mengatasi krisis pangan, energi, dan keuangan di bawah Global Crisis Response Group,” tutup Menko Airlangga.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.