Sukses

Cetak Wirausaha Baru, IKEA Indonesia Kenalkan 10 Wirausahawan Sosial

IKEA Social Entrepreneurship, IKEA Indonesia, dan Instellar secara resmi memperkenalkan 10 wirausaha sosial terpilih untuk program Instellar & IKEA Social Entrepreneurship Indonesia Accelerator (I-SEA).

Liputan6.com, Jakarta IKEA Social Entrepreneurship, IKEA Indonesia, dan Instellar secara resmi memperkenalkan 10 wirausaha sosial terpilih untuk program Instellar & IKEA Social Entrepreneurship Indonesia Accelerator (I-SEA).

Setelah pengumuman di bulan Maret, para finalis I-SEA telah menjalani serangkaian program awal internal I-SEA yang bertujuan sebagai landasan pengetahuan bagi para finalis I-SEA untuk lebih mengenal program dan mereka yang terlibat di dalamnya. Program internal ini meliputi Welcome Summit, Workshop System Change Builder, dan Networking Week, hingga Business Diagnostic Onboarding.

Ada juga IKEA Day, pada 20-21 April 2022, di mana finalis I-SEA mendapat lebih banyak wawasan dari IKEA co-workers yang berbagi sesi menarik tentang bagaimana sebuah merek global bekerja dengan asas keberlanjutan dan desain demokratis, pelatihan awal komunikasi untuk memahami cara membagikan cerita dan perjalanan selama program akselerasi, hingga seputar kemitraan dan pengadaan barang dengan IKEA.  

“Di dunia yang penuh dengan tantangan besar, kolaborasi dan pembelajaran bersama adalah kunci. Kami merasa senang dapat bekerja sama dengan Intellar, untuk mendukung, mempercepat, dan belajar dari wirausaha sosial yang berpartisipasi dalam Indonesia Accelerator (I-SEA) ini," ujar Åsa Skogström Feldt, Managing Director, IKEA Social Entrepreneurship BV dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (29/4/2022).

"Kami yakin para wirausahawan sosial ini akan menjadi promotor utama perubahan dalam upaya kami untuk bersama-sama menciptakan masa depan yang lebih baik bagi orang-orang, masyarakat, dan planet, baik di Indonesia dan dunia”, lanjut dia.

IKEA Social Entrepreneurship sebagai inisiatif global oleh IKEA yang fokus pada kegiatan-kegiatan pemberdayaan wirausaha sosial dari seluruh dunia. Bekerja sama dengan Instellar Indonesia, perusahaan yang memiliki fokus pada pengadaan kegiatan-kegiatan pengembangan kapasitas untuk wirausaha dan bisnis sosial, I-SEA memberi kesempatan kepada 10 wirausahawan sosial ini untuk bergabung dan mengambil langkah untuk meningkatkan usaha mereka guna mencapai visi dan misi membangun bisnis dalam masyarakat yang setara dan inklusif.  

I-SEA adalah program yang fokus menciptakan peluang bagi para wirausaha sosial agar bisa meningkatkan skala dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat Indonesia. Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat marginal. Pada acara I-SEA Program Launch, publik dan media yang diundang dapat mengenal lebih dekat para finalis I-SEA melalui sesi talkshow virtual "Berbisnis dan Berdampak”.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

4 Sektor

Finalis I-SEA aktif di empat sektor: ekonomi sirkular, pengelolaan sampah, pertanian, dan logistik. Mereka adalah Duitin, Greenie, Koinpack, Kulaku Indonesia, Liberty Society, Plepah, Qyos, Rumah Mocaf, Sustaination, dan Westbike Messenger. Para peserta yang hadir dalam talkshow berkesempatan untuk mendengarkan pengalaman para wirausahawan sosial ini. 

“IKEA memiliki visi untuk menciptakan kehidupan sehari-hari yang lebih baik bagi banyak orang. Sebagai perusahaan yang berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan, kami sangat senang dapat bekerja sama dengan Instellar dalam program I-SEA,” kata Presiden Direktur PT Rumah Mebel Nusantara (IKEA Indonesia) Patrik Lindvall,.

“Kami melihat nilai dan potensi besar yang sama dari 10 wirausaha sosial terpilih. Bekerja sama dengan mereka, kami yakin kami dapat menginspirasi wirausaha sosial lain untuk meningkatkan bisnis mereka, dan orang lain untuk memulai bisnis mereka sendiri. Secara bertahap, kami yakin program ini akan mempercepat peningkatan kualitas dan kuantitas wirausaha sosial di Indonesia,” tambah Patrik. 

Sejalan dengan visi IKEA untuk menciptakan kehidupan sehari-hari yang lebih baik bagi banyak orang, IKEA Social Entrepreneurship dan IKEA Indonesia, bersama dengan Instellar sebagai mitra implementasi, mendukung, memberdayakan, dan mempercepat perkembangan wirausaha sosial di Indonesia melalui program I-SEA.

Program ini akan membuka peluang yang lebih besar, tidak hanya untuk 10 wirausaha sosial terpilih tetapi juga untuk masyarakat.  

 

 

3 dari 3 halaman

Industri Mebel Bangkit di Tengah Covid-19, Ekspor Naik 39,9 Persen

Sejumlah industri mulai bangkit di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya industri mebel dan kerajinan tangan. 

Himpunan Industri Mabel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) mencatat ekspor mebel dan kerajinan meningkat signifikan 35,41 persen (yoy) selama kuartal I-2021. Dari kenaikan tersebut kelompok produk mebel mengalami kenaikan 39,98 persen dan kelompok produk kerajinan naik 24,87 persen.

Ketua Presidium HIMKI, Abdul Sobur mengatakan, Amerika Serikat masih menjadi negara tujuan ekspor terbesar dengan berkontribusi sebesar 50,2 persen diikuti oleh Jepang, Belanda dan Jerman yakni 7,4 persen, 5,3 persen dan 4,3 persen. Sementera Belgia, Australia dan Inggris berkontribusi sebesar 3,9 persen, 3,6 persen dan 3,3 persen.

Begitu juga dengan ekspor kerajinan, AS masih menjadi negara tujuan ekspor terbesar dengan menyumbang 44,4 persen dari total ekspor produk kerajinan, diikuti oleh Malaysia 12,6 persen, Jepang 7,8 persen dan Belanda 3,7 persen.

"Namun di sisi lain impor juga terus merangkak naik sehingga pada saat tertentu bisa menggerus pangsa pasar industri lokal," kata dia di Jakarta, Selasa (3/8/2021).

Pada semester I-2021 impor mebel naik 36,34 persen dan kerajinan naik 20,28 persen secara yoy, dan secara total impor mebel dan kerajinan meningkat 29,14 persen. Walaupun nilai impor masih terbilang kecil namun dikhawatirkan akan terus meningkat.

Adapun negara asal impor mebel terbesar berasal dari Tiongkok (76,9 persen), sisanya berasal dari Thailand, Jepang, Malaysia, Vietnam, Italia, Jerman, Singapura, Taiwan dan Korea Selatan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.