Sukses

Sri Mulyani Ungkap Jasa Besar Vaksin dalam Pulihkan Ekonomi Indonesia

Sri Mulyani Indrawati mengatakan, vaksinasi berperan dalam mempercepat pemulihan ekonomi di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, vaksinasi berperan dalam mempercepat pemulihan ekonomi di Indonesia. Hal itu disampaikan dalam economic outlook, Rabu (22/3/2022).

Menkeu menjelaskan, yang menghadapi pandemi tidak hanya Indonesia melainkan juga dunia. Hal itu menyebabkan ekonomi dunia terkontraksi hingga 3,1 persen di tahun 2020, sementara Indonesia terkontraksi 2,7 persen.

“Nah, kalau kita lihat ekonomi Indonesia tahun 2021 yaitu tahun kedua sesudah pandemi, maka Indonesia juga sudah mulai pulih, dunia juga pulih, dalam hal ini tapi tidak merata. Ini yang sering dibicarakan di G20,” ujar Menkeu Sri.

Menurutnya, banyak hal yang memang secara fundamental berubah karena pandemi. Pandemi menjadi ancaman di bidang kesehatan, yang langsung kepada keselamatan jiwa. Lebih lanjut, Menkeu menyebut akses vaksin di dunia tidak merata.

Kendati begitu, Indonesia termasuk negara pertama yang ingin mengakses vaksin saat itu. Entah itu produk dalam negeri dalam maupun luar negeri, Pemerintah invest dalam lembaga-lembaga riset untuk bisa menemukan vaksin Indonesia dan juga Pemerintah RI berupaya mendapatkan suplai vaksin.

“Kita termasuk negara besar pertama yang bisa melakukan vaksinasi, makanya kita lihat pemulihan ekonomi 2021 bisa berjalan,” ujar Sri Mulyani.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Paket Pemulihan Ekonomi

Di sisi lain, Pemerintah juga melihat masyarakat menengah bawah mengalami tekanan yang luar biasa. Makannya, Pemerintah mengeluarkan paket pemulihan ekonomi tahun 2020 sebesar Rp 550 triliun, kemudian tahun 2021 mencapai lebih dari Rp 700 triliun.

“Itu mayoritas adalah untuk bantuan sosial dan juga membantu UMKM. karena ini yang menjadi sangat-sangat penting. Tujuannya adalah mereka bisa pulih kembali, setiap sektor berbeda kecepatan pemulihannya karena kalau seperti transport, hotel, restoran agak left behind, Kalau yang seperti manufaktur cepat,” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.