Sukses

SNLKI Jadi Pedoman Literasi Keuangan Kejar Target Inklusi 90 Persen

OJK telah meluncurkan Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021 – 2025

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah meluncurkan Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021 – 2025. SNLKI tersebut akan menjadi pedoman pelaksanaan kegiatan literasi keuangan untuk periode 5 tahun mendatang.

Hal itu disampaikan Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Tirta Segara, dalam peluncuran infrastruktur literasi keuangan, secara virtual, Senin (20/12/2021).

Dia menjelaskan, SNLKI 2021-2025 ini disusun dengan memperhatikan target inklusi keuangan tahun 2024 sebesar 90 persen, dan berdasarkan Peraturan Presiden nomor 114 tahun 2020 tentang strategi nasional keuangan inklusif, serta pilar ke-2 master plan sektor Jasa Keuangan Indonesia.

“SNLKI 2021-2025  akan menjadi pedoman pelaksanaan kegiatan literasi keuangan untuk periode 5 tahun mendatang,” kata Tirta.

SNLKI ini memuat program strategi keuangan dijalankan secara berkesinambungan, dan dalam SNLKI disusun program strategis dan program inisiatif baik secara tahunan maupun multiyear, dengan sasaran prioritas yang mengacu pada International best practices.

Lebih lanjut keberadaan SNLKI 2020-2025 ini, diharapkan dapat mewujudkan masyarakat Indonesia yang well internet dalam menggunakan produk dan layanan keuangan, yang sesuai untuk mencapai kesejahteraan keuangan.

Lantaran dalam beberapa tahun terakhir, sektor jasa keuangan telah berkembang pesat dan memberi peluang yang besar kepada individu untuk mengakses produk dan layanan keuangan, serta akselerasi penggunaan teknologi informasi di sektor keuangan yang didorong oleh penerapan protokol kesehatan karena pandemi covid-19.

Pandemi telah menjadikan digitalisasi sebagai pilihan model bisnis baru. Maka, OJK bersyukur sebagai lembaga Jasa Keuangan terus-menerus beradaptasi untuk mempertahankan eksistensinya dalam mendukung kebutuhan konsumen, dengan terus berinovasi dalam layanan keuangan digital yang lebih efisien, aman, cepat, serta mengedepankan aspek kesehatan di tengah situasi pandemi tersebut.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Literasi Keuangan

Namun demikian, dengan tingkat literasi keuangan yang masih rendah juga literasi digital yang masih rendah, hal ini tentu menimbulkan tantangan dan risiko yang baru.

Hasil survei nasional literasi dan inklusi keuangan kita  tahun 2019 menunjukkan bahwa hanya 38 persen masyarakat kita yang memiliki pemahaman yang memadai tentang produk dan layanan keuangan.

“Angka ini jauh lebih rendah dibanding tingkat penggunaan produk keuangan yaitu sebesar 76 persen, artinya masih banyak konsumen keuangan dan masyarakat yang telah menggunakan produk dan layanan keuangan tanpa dibekali pemahaman keuangan yang memadai misalnya pemahaman tentang risiko, biaya atau denda apabila ada,”  katanya.

Oleh karena itu segala kebijakan untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat menjadi sangat penting untuk kita lakukan bersama. OJK meluncurkan infrastruktur literasi keuangan yang terdiri dari SNLKI 2021-2025, Learning Management System (LMS) Edukasi Keuangan, dan Buku Saku Cerdas Mengelola Keuangan bagi Calon Pengantin.   

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.