Sukses

Usai Hong Kong, Miliarder Jack Ma Kini Ketahuan Ada di Belanda

Setelah beberapa waktu jarang muncul, pendiri Alibaba Group Jack Ma dilaporkan mengunjungi sebuah lembaga penelitian di Belanda.

Liputan6.com, Jakarta - Pendiri Alibaba Group, miliarder Jack Ma sempat menjadi buah bibir karena dinilai menghilang selama beberapa waktu lalu dari pandangan publik.

Kini, salah satu orang terkaya Asia ini tampak mengunjungi sebuah lembaga penelitian di Belanda untuk mengejar minatnya dalam teknologi pertanian. Seperti diberitakan surat kabar Hong Kong, South China Morning Post (SCMP).

Beberapa waktu Jack Ma dilaporkan menghilang dari pandangan publik. Miliarder tersebut sebagian besar jarang terlihat dari pandangan publik sejak secara terbuka mengkritik sistem regulasi China dalam pidatonya tahun lalu.

Bisnis Alibaba juga berada di bawah pengawasan ketat dari regulator dan IPO blockbuster senilai USD 37 miliar dari afiliasi fintechnya, Ant Group, ditangguhkan.

Pada Oktober 2021, Jack Ma muncul kembali di Hong Kong di mana ia bertemu setidaknya "beberapa" rekan bisnis.

Ia terlihat tengah mengobrol sambil menikmati makan siangnya, menurut dua sumber, seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (27/10/2021).

Jack Ma kemudian dilaporkan melakukan perjalanan ke pulau Mallorca di Spanyol, tempat kapal pesiar mewahnya berlabuh, yang merupakan perjalanan pertamanya ke luar negeri sejak dia berselisih dengan regulator China, menurut laporan dua surat kabar Spanyol pekan lalu.

SCMP, yang dimiliki oleh Alibaba, menerbitkan tiga foto Jack Ma bertanggal 25 Oktober.

Keterangan foto itu mengatakan bahwa miliarder tengah mengikuti kegiatan analisis teknologi oleh spesialis ekstrusi aluminium BOAL Systems.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lakukan Perjalanan ke Sejumlah Perusahaan di Eropa

Laporan SCMP juga mengatakan bahwa Jack Ma, yang pensiun sebagai ketua Alibaba pada 2019, akan melanjutkan perjalanannya ke perusahaan-perusahaan Eropa dan lembaga penelitian yang terlibat untuk mensurvei infrastruktur pertanian dan pemuliaan tanaman, menurut sejumlah sumber yang mengetahui perjalanan tersebut.

Sumber itu menyebut, Jack Ma percaya bahwa menggabungkan teknologi yang dia teliti dengan komputasi awan Alibaba, analisis data besar, dan kecerdasan buatan dapat membantu memodernisasi pertanian di China.

Pada 1 September, foto-foto Jack Ma ang memperlihat kunjungannya ke rumah kaca di provinsi Zhejiang timur, ang merupakan lokasi pusat bagi Alibaba dan Ant, menjadi viral di media sosial China.

Hari berikutnya, Alibaba mengatakan akan menginvestasikan dana sebesar USD 15,5 miliar pada tahun 2025 untuk mendukung program "kemakmuran bersama" - inisiatif pembagian kekayaan yang didorong oleh Presiden China Xi Jinping.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.