Sukses

Harga Emas Turun 0,36 Persen, Jatuh ke Level Terendah dalam Sepekan

Harga emas di pasar spot turun 0,36 persen menjadi USD 1.844,61 per ounce.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas turun ke level terendah lebih dari satu minggu pada perdagangan Rabu (Kamis waktu Jakarta). Harga emas tertekan oleh kekhawatiran atas tagihan stimulus AS dan penguatan dolar setelah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga acuan.

Dikutip dari CNBC, Kamis (28/1/2021), harga emas di pasar spot turun 0,36 persen menjadi USD 1.844,61 per ounce, setelah sebelumnya menyentuh level terendah sejak 18 Januari. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,6 persen pada USD 1.844,90.

Nilai tukar dolar AS rebound ke level tertinggi lebih dari satu minggu terhadap saingannya, membuat harga emas lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain.

"USD 1,9 triliun (stimulus AS) cukup ambisius dan saya kira (Presiden) Biden tidak memiliki dukungan untuk melewatinya," kata Haberkorn.

“Itulah alasan lain mengapa harga emas tidak mencoba untuk kembali ke atas USD 1.900," terang dia.

Rencana stimulus pemerintahan Biden menghadapi tentangan kuat dari Partai Republik atas besaran paket tersebut.

Konsisten dengan ekspektasi pasar, pembuat kebijakan Federal Open Market Committee mengatakan pihaknya mempertahankan suku bunga pinjaman jangka pendek acuan mendekati nol dan mempertahankan program pembelian aset yang membuat Fed membeli setidaknya USD 120 miliar sebulan.

"Untuk mendorong emas menuju ujung atas kisaran (sempit), (The Fed) perlu mengadopsi nada yang cukup dovish, yang akan mendorong imbal hasil 10-tahun AS kembali di bawah -1 persen yang akan membantu harga emas," kata Kepala Analis Pasar CMC Markets UK Michael Hewson.

Kebijakan moneter yang mudah cenderung membebani imbal hasil obligasi pemerintah, meningkatkan daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Selain harga emas, harga perak turun 0,4 persen menjadi USD 25,35 per ounce. Platinum merosot 2,3 persen menjadi USD 1.072,57, setelah menyentuh level terendah sejak 12 Januari di USD 1.056,70.

Sedangkan Palladium turun 0,9 persen menjadi USD 2.304,39 per ounce, setelah jatuh ke level terendah sejak 21 Desember di USD 2.292,90 di awal sesi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kenaikan Harga Emas Tahan Penurunan Tajam Angka Inflasi di 2020

Bank Indonesia (BI) melaporkan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada semester I-2020 tercatat rendah. Inflasi IHK pada Juni 2020 tercatat 1,96 persen (yoy), menurun tajam dari 2,96 persen pada Februari 2020 sebelum Covid-19 menyebar di Indonesia.

"Inflasi IHK pada Juni 2020 tercatat 1,96 persen (yoy), menurun tajam dari 2,96 persen (yoy) di Februari 2020 sebelum merebaknya Covid-19," tulis Bank Indonesia dalam Buku Laporan Perekonomian Indonesia 2020 yang diluncurkan Rabu, (27/1/2021).

Kondisi ini disebabkan permintaan domestik yang lemah akibat kontraksi pertumbuhan ekonomi dan dan pasokan yang terjaga mendorong tekanan inflasi. Penurunan tekanan inflasi terjadi pada seluruh komponen, termasuk inflasi inti, yang pada Februari tercatat 2,76 persen terus menurun menjadi 2,26 persen pada Juni 2020.

Perkembangan ini dipengaruhi permintaan domestik yang lemah, harga komoditas global yang turun, dan pass-through depresiasi nilai tukar yang terbatas. Sehingga mengarahkan inflasi inti tetap rendah, terutama pada kelompok inti non makanan (di luar emas).

Penurunan inflasi inti lebih lanjut tertahan kenaikan inflasi harga emas perhiasan. Hal ini sejalan dengan kenaikan harga emas global akibat ketidakpastian yang meningkat.

Perkembangan inflasi inti yang positif juga didukung oleh ekspektasi pelaku ekonomi terhadap inflasi yang tetap terkendali. Sepanjang semester I-2020, consensus forecast inflasi berada dalam tren yang terus menurun dari 3,20 persen pada Januari 2020 menjadi 2,50 persen pada Juni 2020.

Sementara itu, Inflasi kelompok volatile food (VF) tercatat rendah, didorong permintaan yang lemah dan pasokan yang memadai. Inflasi VF yang tercatat 6,68 persen pada Februari 2020. Melambat pada semester I-2020, termasuk pada saat perayaan Hari Raya Idul Fitri yang hanya sebesar 2,52 persen pada Mei 2020.

Inflasi ini jauh lebih rendah dari rerata historis 2016-2020 sebesar 4,27 persen. Inflasi VF yang rendah dipengaruhi oleh koreksi harga yang tajam pada beberapa komoditas akibat melambatnya permintaan.

Utamanya dari restoran, hotel dan katering (Horeka) karena penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Inflasi kelompok VF yang rendah juga didukung oleh pasokan yang memadai dari panen raya, distribusi di berbagai daerah yang terjaga, dan harga komoditas pangan global yang menurun.

 

3 dari 3 halaman

Harga Emas Antam Turun Jadi Rp 956 Ribu per Gram pada Rabu 27 Januari 2021

Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) atau emas Antam turun Rp 2.000 pada Rabu, 27 Januari 2021. Saat ini, harga emas Antam berada di posisi Rp 956 ribu per gram.

Demikian pula harga buyback emas Antam juga turun Rp 2.000 menjadi Rp 837 ribu per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 837 ribu per gram.

Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Hingga pukul 08.41 WIB, mayoritas ukuran emas Antam masih tersedia.

Adapun untuk harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 9.910.000. Sementara untuk ukuran 20 gram dijual Rp 19.180.000.

Harga emas Antam sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen).

Antam juga menjual perak, dinar dan emas dalam bentuk lain yang bisa jadi pilihan konsumen.

Berikut ini rincian harga emas Antam pada Rabu 27 Januari 2021:

* Pecahan 0,5 gram Rp 52.000

* Pecahan 1 gram Rp 956.000

* Pecahan 2 gram Rp 1.852.000

* Pecahan 3 gram Rp 2.753.000

* Pecahan 5 gram Rp 4.555.000

* Pecahan 10 gram Rp 9.055.000

* Pecahan 25 gram Rp 22.512.000

* Pecahan 50 gram Rp 44.945.000

* Pecahan 100 gram Rp 89.812.000

* Pecahan 250 gram Rp 224.265.000

* Pecahan 500 gram Rp 448.320.000

* Pecahan 1.000 gram Rp 896.600.000.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.