Sukses

Investor Pantau Kondisi Donald Trump, Saham di Asia Menguat

Saham di Asia-Pasifik diperdagangkan menguat pada Senin pagi.

Liputan6.com, Jakarta - Saham di Asia-Pasifik diperdagangkan menguat pada Senin pagi karena investor mengamati perkembangan kesehatan Presiden AS Donald Trump setelah ia dinyatakan positif terkena virus korona minggu lalu.

Sementara itu, saham di Australia melonjak pada perdagangan pagi, dengan S&P/ASX 200 naik sekitar 2,2 persen karena saham bank-bank utama negara itu melonjak.

Grup Perbankan Australia dan Selandia Baru naik 3,98 persen, Commonwealth Bank of Australia naik 2,75 persen, Westpac naik 4,04 persen dan National Australia Bank melonjak 3,69 persen.

Di Jepang, Nikkei 225 naik 1,34 persen di awal perdagangan karena indeks Topix naik 1,68 persen. Kospi Korea Selatan menambahkan 0,35 persen.

Secara keseluruhan, MSCI Asia kecuali Jepang diperdagangkan 0,41 persen lebih tinggi. Pasar saham di China tutup pada Senin ini untuk hari libur nasional.

Investor kemungkinan terus mengawasi situasi seputar kesehatan Trump, dengan pertanyaan yang tersisa mengenai kondisinya setelah dokternya mengumumkan pada Minggu bahwa mereka telah mulai merawatnya dengan deksametason, steroid yang direkomendasikan untuk kasus parah Covid-19.

Namun, dokter Presiden AS, Dr. Sean Conley, mengatakan pada Minggu bahwa kondisinya telah membaik dan dapat dipulangkan secepatnya pada hari Senin.

Presiden AS dipindahkan ke Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed pada hari Jumat setelah dia diberi obat antiviral remdesivir.

Sementara itu, penantang Trump dari Partai Demokrat pada pemilihan presiden November mendatang, mantan Wakil Presiden Joe Biden, dinyatakan negatif untuk virus corona, menurut kampanyenya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harga Minyak

Sementara itu, harga minyak lebih tinggi pada pagi hari jam perdagangan Asia, dengan patokan internasional minyak mentah berjangka Brent naik sekitar 1 persen menjadi USD 39,66 per barel. Minyak mentah berjangka AS juga naik 1,27 persen menjadi USD 37,52 per barel.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.