Sukses

Impor Bahan Baku Obat Covid-19 Remdesivir, Bio Farma Gandeng India

Selain ajukan izin produksi Remdesivir, Bio Farma juga tengah melakukan riset untuk memproduksi obat Covid-19 dalam negeri.

Liputan6.com, Jakarta Bio Farma diminta untuk mempercepat produksi obat untuk pasien yang dinyatakan positif covid-19. Salah satu obat yang diminta untuk diproduksi dengan cepat adalah Remdesivir.

Direktur Utama Bio Farma Honesti pun menyatakan bahwa saat ini mereka tengah mengurus izin untuk bisa memproduksi Remdesivir. Saat ini Bio Farma tengah menjalin kerja sama dengan India dalam hal impor bahan baku obat.

"Cara yang kami lakukan yakni kita mengadakan kerja sama dengan India," kata Honesti dalam dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Penyediaan Obat Covid 19 di Jakarta, Minggu (27/9/2020).

Selain tengah mengurus izin impor, Bio Farma akan melakukan uji klinis dengan perusahaan BUMN. Tak hanya itu, perusahaan plat merah ini sedang melakukan riset untuk memproduksi obat covid-19 dalam negeri.

Bio Farma pun sebenarnya telah melakukan uji klinis skala pilot untuk produksi Remdesivir dalam negeri. "Kami juga sedang riset untuk produksi dalam negeri," kata Honesti.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menkes Terawan Jamin Dukung Riset Produksi Obat Covid-19

Mendengar laporan tersebut, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto bakal menyetujui riset yang dilakukan untuk memproduksi Remdesivir di dalam negeri. Dia menjamin akan mendukung apapun kebutuhan untuk obat pasien Covid-19.

"Saya back up untuk kebutuhan obat apapun. Pasti akan kami dukung," kata Terawan.

Pihaknya akan membantu dalam hal mengajukan kerja sama antara BUMN dengan BPOM. Terawan menjanjikan akan mengurus koordinasi agar prosesnya menjadi lebih cepat.

"Kami akan koordinasi supaya segala sesuatu tepat sasaran, tepat waktu dan kita tidak membuat kebijakan yang justru kita tidak bisa menyelamatkan (pasien Covid)," kata Terawan.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini