Sukses

Dirut BRI Yakin Manajemen Risiko Perbankan Siap Tangani Krisis Akibat Corona

Direktur Utama BRI, Sunarso menyebutkan krisis akibat wabah corona berbeda dibandingkan krisis-krisis ekonomi sebelumnya.

Liputan6.com, Jakarta - Krisis kesehatan yang diakibatkan corona virus disease 19 (Covid-19) yang menyebar hampir di seluruh dunia, menyebabkan krisia ekonomi akibat dihentikannya kegiatan ekonomi di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Berkaca dari krisis sebelumnya, Direktur Utama BRI, Sunarso menyebutkan bahwa krisis kali ini berbeda, karena diakibatkan oleh wabah, sementara krisis sebelumnya disebabkan oleh tata kesalahan tata kelola keuangan.

"Krisis kali ini disebabkan oleh wabah yang menyebabkan aktivitas ekonomi kita menurun, dimana orang masih konsumsi baarang dan jasa dalam keadaan tidak bekerja," ujarnya dalam talkshow Indonesian Consumers Outlook: Understanding the Market from Nation’s Biggest Bank, Sabtu (27/6/2020).

Untuk mengatasi krisis kali ini yang juga memukul sektor perbankan, Sunarso menyebutkan dua langkah yang dapat diambill, diantaranya mempercepat berakhirnya wabah ini, sekaligus mempercepat pula pulihnya ekonomi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Restrukturisasi Kredit

Sebelumnya pemerintah telah mengambil kebijakan restrukturisasi kredit bagi nasabah termasuk UMKM terdampak. Sementara BRI, restrukturisasi kredit sudah mulai mengalami ekspansi sejalan dengan pelonggaran PSBB.

"Mei seluruh aktivitas di perbankan untuk restrukturisasi UMKM sudah mulai ekspansi sejalan dengan pelonggaran PSBB," kata dia.

Selain itu, Sunarso menegaskan bahwa kondisi perbankan saat ini audah jauh lebih baik dan lebih siap dalam menghadapi situasi krisis seperti saat ini. Hal ini karena perbankan memiliki risk management yang bagus.

"Kondisi perbankan saat ini lebih baik dan sehat karena risk managemetnya bagus," tekannya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.