Sukses

Kebutuhan Meningkat, Phapros Bakal Produksi 1 Juta Vitamin

Phapros akan memproduksi 1 juta boks multivitamin merek Becefort

Liputan6.com, Jakarta - PT Phapros Tbk (PEHA) akan memproduksi 1 juta boks multivitamin merek Becefort, satu-satunya produk di Indonesia yang memiliki kandungan vitamin C dan vitamin E, menyusul kenaikan permintaan di tengah pandemik virus corona atau Covid-19.

Dalam berbagai jurnal penelitian juga disebutkan bahwa kombinasi vitamin C dan vitamin E tidak hanya bisa menangkal radikal bebas tapi juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan berbagai jenis penyakit, termasuk penyakit infeksius.

Direktur Utama PT Phapros Tbk Barokah Sri Utami, yang kerap disapa Emmy, mengatakan sampai dengan Juni 2020 diperkirakan produksi multivitamin tersebut mencapai 446 ribu boks. Sementara pada bulan ini, anak usaha PT Kimia Farma Tbk (KAEF) ini, akan memproduksi sedikitnya 30 ribu boks Becefort.

Emmy menjelaskan langkah tersebut diambil mengingat saat ini masyarakat sangat membutuhkan produk multivitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh mereka, sehingga terhindar dari berbagai penyakit, seperti Covid-19.

“Kami memutuskan untuk menambah jumlah produksi salah satu produk multivitamin unggulan kami, Becefort sebanyak 1 juta boks pada 2020 ini. Sampai dengan April ini, suplai Becefort sebanyak 30 ribu boks, sehingga akhir Juni itu bisa mencapai 446.000 boks,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (22/4/2020).

Dia menjelaskan bahwa sebelumnya produksi Becefort tidak pernah mencapai setinggi ini. Pada tahun lalu, total produksinya hanya mencapai puluhan ribu boks saja. Permintaan melonjak signifikan setelah adanya pandemi virus corona.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Produksi Vitamin D3

Emmy menambahkan perseroan juga akan memproduksi sekitar 90 ribu boks obat calcitriol atau vitamin D3 aktif hingga akhir tahun.

“Vitamin D3 ini bagi pasien yang sudah terkena virus corona, tidak cukup didapatkan lewat berjemur. Jadi akan memerlukan obat ini. Kami akan siapkan 90 ribu boks,” ujarnya.

Dia menegaskan tantangan dalam memproduksi obat-obatan tersebut saat ini cukup besar. Pasalnya, kenaikan harga bahan baku impor yang dalam mata uang dolar AS semakin membebani perusahaan, mengingat nilai tukarnya yang makin menguat atas rupiah.

Meski begitu, lanjutnya, Phapros telah mengupayakan beberapa langkah untuk tetap mempertahankan pertumbuhan omzet dan laba di 2020.

Sebelumnya Phapros juga telah membantu Pemprov Jateng dan Pemkot Semarang dalam mengatasi Covid-19 dengan memberikan 100 dus multivitamin dan 100 liter hand sanitizer serta memberikan edukasi ke warga terkait penggunaan masker kain sebagai alternatif pencegahan Covid-19.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.