Sukses

Laba Bersih Bank Permata Naik 66,5 Persen Jadi Rp 1,5 Triliun di 2019

Bank Permata telah melakukan pelunasan obligasi subordinasi yang jatuh tempo di tahun 2019 sebesar Rp 2,5 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Permata Tbk mencatat kenaikan laba bersih setelah pajak sebesar 66,5 persen menjadi Rp 1,5 triliun untuk tahun buku 2019. Selain itu, emiten dengan kode saham BNLI ini mencatat penurunan rasio Non-Performing Loan (NPL) menjadi 2,8 persen dari sebelumnya 4,4 persen.

"Tahun ini kami berhasil meningkatkan profit jadi Rp 1,5 triliun, naik 66,5 persen," kata Direktur Keuangan Bank Permata Lea Kusumawijaya di World Trade Center 3, Jakarta Selatan, Rabu (19/2/2020).

Lea menjelaskan, profitabilitas Bank Permata sampai kuartal IV tahun 2019 tumbuh signifikan dengan ditopang pertumbuhan pendapatan usaha yang meningkat. Kenaikan pertumbuhan laba operasional sebelum penyisihan penurunan nilai aset tercatat sebesar 18,8 persen menjadi Rp 3,04 triliun.

Pencapaian itu bersumber dari peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 5,6 persen dan pendapatan operasional selain bunga (Fee Based Income) sebesar 24,3 persen. Sementara Net Interest Margin (NIM) meningkat menjadi 4,4 persen. Angka ini naik 16 basis poin dibandingkan posisi September 2019 sebesar 4,2 persen atau naik 28 basis poin jika dibandingkan posisi Desember 2018 sebesar 4,1 persen.

Seiring dengan kualitas aset yang secara konsisten membaik, biaya pencadangan kredit menurun sebesar 32,5 persen menjadi sebesar Rp 1,14 triliun dibanding periode sama tahun Ialu sebesar Rp 1,68 triliun.

Biaya operasional Bank Permata terkontrol dengan baik sehingga rasio eflsiensi BOPO membaik secara signifikan menjadi 87 persen di Desember 2019 dibandingkan 93,4 persen pada periode yang sama tahun lalu. Rasio NPL gross dan NPL net di Desember 2019 terus membaik secara signifikan ke level 2,8 persen dan 1,3 persen.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Rasio Lainnya

Pada Desember 2018 yang tercatat sebesar 4,4 persen dan 1,7 persen dengan NPL coverage ratio terus terjaga baik sebesar 132,8persen. Perbaikan rasio NPL gross merupakan hasil dari restukturisasi kredit bermasalah, penghapusan kredit, penjualan dan penyelesaian kredit bermasalah (loan settlement). Selain itu hal ini juga ditunjang oleh pertumbuhan kredit good-book secara signiflkan.

"Bank akan tetap menjaga prinsip prudensi dan upaya untuk secara terus menerus memitigasi potensi kerugian kreditnya secara berhati-hati," kata Lea.

Sedangkan likuiditas dengan rasio Loan-to-Deposit pada Desember 2019 sebesar 86,3 persen. Sedikit menurun dibandingkan posisi Desember 2018.

Dana pihak ketiga sebesar 4,3 persen year-on-year. Kontribusi utama terjadi di pertumbuhan dana giro dan tabungan masing-masing sebesar 15,5 persen dan 3,6 persen. Sementara dana mahal deposito berjangka turun sebesar 0,6 persen.

Rasio CASA Bank terjaga di level 51 persen. Meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 48 persen.

 

3 dari 3 halaman

Permodalan

Posisi permodalan Bank terus meningkat dan terjaga kuat yang terpapar pada angka pencapaian Common Equity Tier1 (CET-1) dan Capital Adequacy Ratio (CAR) di akhir Desember 2019 sebesar 18,7 persen dan 19,9 persen. dibanding 17,6 persen dan 19,4 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Bank Permata telah melakukan pelunasan obligasi subordinasi yang jatuh tempo di tahun 2019 sebesar Rp 2,5 triliun. Tetapi belum melakukan penerbitan modal pelengkap untuk menggantikan obligasi subordinasi yang sudah dilunasi.

Rasio permodalan Bank lebih tinggi signifikan dibandingkan ketentuan minimum modal yang bedaku sehingga menunjukan posisi permodalan yang kuat untuk mendukung pertumbuhan aset di masa mendatang. Sementara itu dampak dari implementasi PSAK 71 (IFRS 9) yang dimulai pada 1 Januari 2020 diproyeksikan tidak signifikan mempengaruhi kemampuan permodalan Bank.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini