Sukses

Cara Indonesia buat Ekspor Walet Diterima Pasar China

Pada 2019, ada sekirtar 21 perusahaan walet yang sudah terdaftar di Tiongkok.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah terus gencar mendorong peningkatan ekspor Sarang Burung Walet (SBW) ke China. Salah satu upayanya dengan mengembangkan metode uji laboratorium terhadap komoditas tersebut.

Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian (BBUSKP) menyatakan, improvisasi pengujian tersebut akan berjalan selaras dengan peningkatan jumlah ekspor SBW yang punya permintaan besar dari Pemerintah Tiongkok.

"Sudah pasti itu ada korelasinya, karena pengujian walet ini sesuai kebutuhan dari Tiongkoknya. Jadi kita sedia senjata dulu. Mereka minta, kita bisa penuhi. Jadi otomatis kan selaras. Pengembangan itu kan mengikuti permintaan," jelas Kepala BBUSKP Sriyanto saat berbincang di kantornya, Jakarta, Selasa (31/12/2019).

Sriyanto menambahkan, peluang untuk mengembangkan bentuk pengujian tersebut harus pemerintah ambil, lantaran ia menganggap pihak swasta belum begitu mengerti akan kebutuhannya.

"Kalau di karantina kan sehari-hari pada saat dia mau ekspor kan pasti menghubungi karantina dulu. Jadi kita paling tahu, persyaratan untuk ekspor ke sana ujinya apa saja. Dari informasi itu kita kan harus menyiapkan, meskipun swasta juga boleh menyiapkan juga," sambungnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Diminati Pengusaha

Improvisasi pengujian ini disebutnya juga selaras dengan semakin banyaknya perusahaan asal Indonesia yang mengajukan diri ke Pemerintah China sebagai eksportir produk SBW. Pada 2019, ada sekirtar 21 perusahaan walet yang sudah terdaftar di Tiongkok.

Untuk 2020 mendatang, tercatat ada 15 perusahaan yang mau berpartisipasi sebagai eksportir Sarang Burung Walet, dimana 2 perusahaan diantaranya sudah selesai diaudit.

"Dengan semakin bertambahnya jumlah perusahaan eksportir SBW yang di-approve Pemerintah Tiongkok, maka tahun depan jumlah sampel SBW yang akan diuji akan terus mengalami peningkatan. Sehingga perlu dipersiapkan dengan baik bahan, peralatan maupun kompetensi SDM-nya," tukas Sriyanto.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini