Sukses

Tingkatkan Bisnis, Pengusaha Batu Bara Indonesia dan China Bersinergi

Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) menjalin kerjasama dengan asosiasi Pertambangan batubara China, China National Coal Association.

Liputan6.com, Jakarta Pengusaha batu bara yang tergabung dalam Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) menjalin kerjasama dengan asosiasi pertambangan batu bara China, China National Coal Association, untuk mengantisipasi kebijakan pemerintah negeri tirai bambu tersebut.

ketua Umum APBI Pandu Sjahrir mengatakan, APBI akan menandatangani nota Kesepahaman dengan asosiasi Pertambangan batu bara China, hal ini untuk melancarkan hubungan bisnis batu bara Indonesia dengan China, dengan mengantisipasi kebijakan pemerintah China.

"Kita ada MoU dengan CNC (APBI China). Jadi ini lebih untuk melindungi secara policy, jadi kita punya akses langsung ke policy maker di sana," kata Pandu, di Jakarta, Jumat (17/5/2019).

Pandu menambahkan, dengan Kerjasama ini pengusaha batu bara Indonesia bisa mengetahui secara langsung kebijakan yang akan diambil Pemerintah China, sehingga pengusaha batu bara bisa mengantisipasi dampak atas kebijakan yang diambil.

"Bagusnya mereka ada akses, kita paling nggak membangun relasi, biar saling tahu. Dan ini juga kepentingan kita," tuturnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penjualan Batu Bara Lebih Baik

Menurut Pandu, Kerjasama ini juga akan membuat penjualan batubara Indonesia di China lebih baik. Untuk diketahui, China merupakan penyerap terbesar batubara Indonesia.

Perjanjian Kerjasama akan direalisasikan dalam bentuk penandatanganan nota Kesepahaman, rencananya akan dilakukan 24 Mei 2019 disaksikan Kementerian Perdagangan Indonesia.

"Untuk bisa lebih banyak direct juga untuk penjualan. Walupun dari sisi eksportir player udah ada direct langsung, bagaimana hubungan antara Indoensia dengan china untuk juga diprioritasin, kalau batubara prioritasnya dari kita aja," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.