Sukses

Komut PNM: Di Keluarga Ada Pengusaha Perempuan, Kemiskinan Bisa Berkurang

Nasabah Mekaar diharapkan dapat terus meningkatkan kemampuan keuangan agar bisa naik kelas.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah melalui PT PNM berhasil mengumpulkan 4,5 juta wanita untuk menerima modal usaha lewat program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar). PNM pun terus berusaha mengajak lebih banyak wanita dari kalangan ekonomi lemah ikut program.

"Tak ada lembaga keuangan lain yang bisa menjangkau para keluarga, dalam hal ini perempuan, untuk berusaha menjadi wirausaha. Kalau di satu keluarga ada satu pengusaha perempuan, maka kemiskinan lebih cepat dihilangkan, dikurangi," jelas Komisaris Utama PT PNM Agus Muharram di Jakarta, Rabu (15/5/2019).

Arief menyebut penghasilan wanita lewat modal dari Mekaar bisa mengangkat keluarga dari kemiskinan. 

Contohnya, saat Mekaar memberikan modal Rp 2 juta, kemudian nasabah untung Rp 600 ribu, maka penghasilan keluarga secara keseluruhan bisa bertambah dan perempuan bisa menjadi pahlawan keluarga.

"Kalau suaminya pengasilannya Rp 900 ribu, itu dengan penghasilan perempuan (Rp 600 ribu), jadi pengasilannya Rp 1,5 juta," jelas Agus.

Lebih lanjut, Agus pun terkesan dengan keseriusan 4,5 juta nasabah Mekaar. Pasalnya kredit macet jumlah kredit macet hanya di bawah 1 persen. Ini adalah pembuktian bahwa perempuan bisa dipercaya, penuh perhitungan, dan penuh dedikasi.

Perempuan yang mengikuti program ini juga akan dibina oleh petugas dan jaringan kerja sama antar nasabah Mekaar di wilayah mereka. Pembinaan yang diberikan mulai dari konsultasi, pemasaran, hingga manajemen.

Agus pun berharap nasabah Mekaar dapat terus meningkatkan kemampuan keuangan  agar bisa naik kelas ke program PNM berikutnya yakni Unit Layanan Modal Mikro (Ulaam).

"Mekaar bisa naik kelas ke Ulaam, dan setelah itu kita ingin naik kelas lagi jadi kredit komersil biasa," ujarnya

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

PNM Targetkan Nasabah Mekaar Tembus 6 Juta Orang di Akhir 2019

PT Perusahaan Nasinal Madani (Persero) (PNM) mentargetkan Nasabah Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) tembus 6 juta orang pada akhir tahun ini. Angka itu naik pesat dari jumlah target sebelumnya yakni di kisaran 4 juta nasabah.

Sampai April 2019, PT PNM berhasil mengumpulkan sekitar 4,5 juta nasabah. Hal ini pun mendorong perseroan agar merevisi target mereka tahun ini menjadi 6 juta orang.

"Itu 4,5 juta sebenarnya target tahun 2019. Target Mekaar sekitar 6 juta untuk tahun ini, semula 4,5 juta. Karena beberapa pertimbangan dan permintaan stakeholder, menurut kami layak kami revisi jadi sekitar 6 juta," ujar Direktur Utama PT PNM Arief Mulyadi dalam acara buka bersama, Rabu (15/5/2019) di Jakarta.

Tidak hanya jumlah nasabah Mekaar yang berkembang, aset perseroan pun melesat tinggi. Komisaris Utama PT PNM Agus Muharram menyebut aset perseroan saat ini sudah menembus Rp 20,4 triliun.

"Modal awal hanya Rp 300 miliar, mungkin BUMN, bank lain, jauh lebih besar. Sekarang asetnya Rp 20,4 triliun," ujar Agus yang juga menyebut kredit macet amat kecil, yaitu di bawah 1 persen.

 

3 dari 3 halaman

Hadir di 5.000 Kecamatan

Hingga saat ini Mekaar sudah hadir di hampir seluruh provinsi Indonesia dan sekitar 5.000 kecamatan. Provinsi yang belum mendapat kehadiran Mekaar hanya tinggal Maluku Utara.

Arief Mulyadi menargetkan setelah Lebaran 2019 maka Mekaar akan hadir di provinsi tersebut. Sebab, ia menjelaskan sudah banyak daerah yang mengakui dampak nyata kehadiran PT. PNM.

"Dari beberapa daerah yang dalam beberapa kesempatan telah menyampaikan kepada kami bahwa ada dampak kehadiran PNM baik Ulaam maupun Mekaar di daerahnya terutama berperan dalam menurunkan kemiskinan," ungkap Arief.

Plafon untuk Mekaar adalah sejumlah Rp 5 juta, namun Arief berkata mereka yang sudah berpengalaman dan memiliki potensi bisa menjadi Mekaar Plus yang akan meluncur Juni mendatang. "Mekaar Plus nanti sampai Rp 25 juta," jelas Arief.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini