Sukses

KEK Pariwisata Jatigede Bakal Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Pemerintah daerah mengharapkan KEK Pariwisata Jatigede bisa terbangun pada 2019.

Liputan6.com, Sumedang - Terciptanya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata di kawasan Bendungan Jatigede dipercaya mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumedang, Jawa Barat hingga 6 persen.

Hal itu dilontarkan Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir yang juga menjadi pihak pengusul terwujudnya KEK Pariwisata Jatigede.

Dony menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Sumedang kini tengah menyiapkan berbagai tahapan pengusulan. Diharapkan, KEK Pariwisata Jatigede bisa terbangun pada 2019.

"Jadi kita akan buat Jatigede ini sebagai kawasan wisata terpadu dengan menggunakan jalur KEK Pariwisata. Sedang diproses sekarang, sedang dipersiapkan tahapan-tahapannya. Tim juga sudah disiapkan, termasuk timeline. Mudah-mudahan tahun depan sudah bisa terwujud KEK Pariwisata," ungkap dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Bendungan Jatigede, Sumedang, Senin (17/12/2018).

Adapun secara target wisatawan, Dony melanjutkan, kawasan khusus wisata ini juga hendak menggaet turis mancanegara sebagai tamunya. Menurut dia, itu bisa tercipta lantaran lokasi Jatigede yang tidak jauh dari Bandara Internasional Kertajati.

"Kalau sudah jadi KEK nanti kita juga targetkan turis mancanegara bisa datang, karena Bandara Kertajati juga kan dekat. Cuman setengah jam dari sini," ucap dia.

Dia juga menyebutkan, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sumedang nantinya bisa terdongkrak dari 5 persen menjadi 6 persen berkat adanya KEK Pariwisata Jatigede.

"Dengan KEK ini, setidaknya meningkatkan pertumbuhan ekonomi kita. Nanti mungkin bisa naik dari 5 persen ke 6 persen pertumbuhan ekonomi di kawasan ini," urai dia.

Tak hanya itu, sambungnya, berbagai keuntungan lain juga akan dirasakan masyarakat Sumedang bila Kota Tahu ini kelak memiliki sebuah area khusus wisata di sekitar Bendungan Jatigede.

"Karena dengan adanya pertumbuhan ekonomi ini akan berdampak kepada penciptaan lapangan kerja, kedua juga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Akan ada dampaknya lah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumedang," tutur dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bupati Sumedang Usul Jatigede Jadi Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata

Sebelumnya, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan, Pemerintah Kabupaten Sumedang kini tengah merumuskan untuk membuat suatu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata di sekitar wilayah Bendungan Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Secara target waktu, dia berharap, KEK Pariwisata Jatigede ini bisa terbentuk pada 2019 mendatang.

"Jadi kami akan buat Jatigede ini sebagai kawasan wisata terpadu dengan menggunakan jalur KEK Pariwisata. Sedang diproses sekarang, sedang dipersiapkan tahapan-tahapannya. Tim juga sudah disiapkan, termasuk timeline. Mudah-mudahan tahun depan sudah bisa terwujud KEK Pariwisata," ungkap dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Bendungan Jatigede, Sumedang, Senin 17 Desember 2018.

Secara konsep, dia menguraikan, KEK Pariwisata Jatigede ini kelak akan ditopang oleh beberapa desa wisata yang memiliki fungsi dan keunikan sendiri yang dapat memancing minat para wisatawan.

"Jadi nanti ada fokus-fokus, mana desa wisata yang homestay, mana yang kuliner, mana yang wisata air, mana yang suvenirnya. Jadi tiap desa punya ciri khas yang menjadi fokus dari wisata di situ," tutur dia.

Dony juga menerangkan, kawasan Jatigede dan Sumedang pun telah memiliki modal besar berupa akses jalan hingga keberadaan Bandara Internasional Kertajati demi menciptakan KEK Pariwisata di sana.

"Bandara Kertajati juga kan dekat, cuman setengah jam dari sini. Jalanan juga sudah bagus, tinggal saya minta jalan proyek di lingkar utara nanti diperbaiki. Kalau lingkar utara bagus itu sudah sangat menunjang wisata kita," dia membeberkan.

"Kita juga bakal relokasi Jatigede, ada sekian tempat relokasi yang pemukimannya cenderung sudah tidak memadai. Kami minta ditata oleh Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat). Kemudian sanitasinya diubah agar lebih memadai sebagai tempat wisata," tambahnya.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.