Sukses

ADB Pinjamkan USD 500 Juta Bagi Pemulihan Pascabencana di Indonesia

Liputan6.com, Jakarta Asian Development Bank (ADB) menyetujui pinjaman bantuan darurat senilai USD 500 juta bagi Indonesia. Pinjaman ini diberikan untuk pembangunan kembali wilayah Lombok dan Sulawesi Tengah pasca bencana alam beberapa waktu lalu.

Direktur ADB untuk Divisi Manajemen Publik, Sektor Finansial dan Perdagangan Asia Tenggara, Sona Shrestha mengatakan pinjaman ini akan menyediakan pendanaan sesegera mungkin bagi rencana aksi pemulihan dan rehabilitasi pemerintah yang diarahkan pada kebutuhan penting.

Ini diantaranya tempat tinggal sementara, perlindungan sosial dan pelayanan sosial, serta pemulihan ekonomi melalui bantuan dana, skema perkreditan, dan program-program peningkatan keahlian.

“Paket bantuan komprehensif dari ADB akan menyediakan dukungan pembiayaan yang cepat dan fleksibel bagi pemerintah agar dapat memitigasi dampak buruk akibat bencana alam ini,” kata Sona melalui keterangan resminya, Selasa (20/11/2018).

"Dengan modalitas pinjaman yang disalurkan lebih cepat akan memastikan bahwa pemulihan pasca-bencana dan pembiayaan rehabilitasi dapat dipenuhi tanpa mengganggu pengeluaran pembangunan ekonomi dan sosial yang lain dalam anggaran negara," tambah dia.

Sona mengatakan, pinjaman ini merupakan bagian dari serangkaian upaya tanggap bencana ADB. Pada bulan Oktober, ADB menyetujui hibah darurat senilai USD 3 juta yang berasal dari Dana Tanggap Bencana Asia Pasifik (Asia Pacific Disaster Response Fund) guna mendukung upaya pemerintah untuk memberi bantuan segera di Sulawesi Tengah.  

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bantuan Teknis

ADB juga membantu pemerintah dengan bantuan teknis untuk kajian kebutuhan pasca-bencana dan perencanaan rekonstruksi.
 
Selain itu,menyiapkan pinjaman proyek bantuan darurat senilai USD 500 juta untuk mendukung rekonstruksi dan relokasi infrastruktur kritis dalam jangka menengah. 
 
Terakhir, kata Sona, ADB dan pemerintah juga sedang menyiapkan bantuan teknis untuk membangun kapasitas untuk menguatkan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan keuangan dari rencana rehabilitasi dan rekonstruksi tersebut.
 
"ADB berkomitmen mencapai Asia dan Pasifik yang makmur, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan, sambil melanjutkan upayanya memberantas kemiskinan ekstrem. Didirikan pada 1966, ADB dimiliki oleh 67 anggota, 48 di antaranya berada di kawasan Asia dan Pasifik. Pada 2017, operasi ADB mencapai USD 32,2 miliar, termasuk USD 11,9 miliar dalam bentuk pembiayaan bersama (cofinancing)," pungkasnya.
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini