Sukses

22.820 Rumah Tangga Kini Nikmati Listrik dari Lampu Tenaga Surya

Target tahun ini, Kementerian ESDM akan memasang LTSHE pada 175.782 rumah.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) telah memasang Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) pada 22.820 rumah hingga kuartal III-2018. Pemasangan lampu ini  di wilayah terdepan, terluar dan terpencil (3T).

Menteri ESDM, Ignasius Jonan mengatakan, target tahun ini akan memasang LTSHE pada 175.782 rumah. Sehingga, dalam proses penyaluran 87.742 unit.

"Tahun 2018 itu 175 ribu rumah, mestinya sampai akhir tahun selesai," kata Jonan, dalam laporan empat tahun kinerja pemerintah, di Jakarta, Rabu (24/10/2018).

Dia menjelaskan, LTSHE merupakan solusi agar masyarakat bisa mendapat akses kelistrikan dengan cepat.

Berdasarkan data 2016, ada 2.519 desa yang belum mendapat pasokan listrik. LTSHE merupakan akses listrik sementara, sebelum infrastruktur kelistrikan PT PLN (Persero) dibangun di wilayah tersebut.

"Memang daerah kalau bangun transmisi distribusi makan waktu panjang, tantangan kontruksi biasanya besar sekali," tutur dia.

Jonan menjelaskan, satu paket LTSHE dengan kapasitas daya 25 Watt, berisi empat lampu pijar. Mayoritas LTSHE dibagikan di wilayah Indonesia Timur yang infrastruktur kelistrikannya masih minim.

"Lampu tenaga surya gratis untuk masyarakat kalau kita lihat akhirnya membangun lampu tenaga surya. Bisa 4 lampu, setara 25 Watt lampu pijar bisa colokan HP (hand phone)," tandasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kementerian ESDM Bagikan 100 Lampu Tenaga Surya ke Pengungsi Gempa Sulteng

Demi membantu kebutuhan listrik masyarakat di Palu, Sigi, dan Donggala, Tim Siaga Bencana Kementerian ESDM terjun langsung membagikan 100 unit Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) kepada para pengungsi. Bantuan gratis ini merupakan arahan langsung dari Menteri ESDM Ignasius Johan.

Sumbangan LTSHE diserahkan secara simbolis oleh Direktur Perencanaan dan Pengembangan Infrastruktur EBTKE M. Noor Arifin, di salah satu lokasi pengungsian Kecamatan Sigi, Kota Palu.

"Sesuai instruksi Menteri Jonan agar secara cepat memberikan pertolongan kepada saudara-saudara yang terkena musibah di Sulawesi Tengah," ujar Noor di salah satu Posko Pengungsian Kecamatan Sigi, Sabtu, 6 Oktober 2018 kemarin.

Bantuan sejumlah 100 unit ini masih merupakan yang gelombang pertama. Kedepannya lebih banyak LTSHE yang akan didatangkan lagi dari Jakarta "Ini baru tahap pertama, masih ada 100 unit lagi yang akan dibagikan. Total, ada 200 unit LTSHE yang didistribusikan oleh Pemerintah demi menerangi lokasi pengungsian," ujar Noor.

Kehadiran LTSHE, imbuh Noor, diharapkan dapat membantu penerangan bagi tenda-tenda pengungsian yang gelap gulita. Selain itu, LTSHE diharapkan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengisi baterai alat komunikasi yang saat ini menjadi salah satu kebutuhan yang mendesak.

Noor meminta masyarakat penerima dapat merawat LTSHE sehingga manfaatnya dapat optimal terutama dalam masa tanggap darurat bencana. "Saya minta masyarakat dapat menjaga bantuan LTSHE ini dengan baik," ungkapnya.

Pembagian LTSHE merupakan salah satu program Kementerian ESDM yang telah dimulai sejak 2017 melalui pembiayaan APBN. Untuk tahun 2018, Kementerian ESDM memiliki target untuk menerangi 167.064 rumah yang tersebar di 15 provinsi atau 1.259 desa. Di samping itu, program ini juga dijalankan apabila terjadi force majeure, seperti musibah kegeologian.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.