Sukses

Pemda Masih Butuh Dukungan Swasta Pulihkan UKM di Lombok

PT HM Sampoerna Tbk bersama dengan komunitas retail binaannya Sampoerna Retail Community (SRC) menggelar kegiatan SRC Fest Lombok.

Liputan6.com, Jakarta - PT HM Sampoerna Tbk bersama dengan komunitas retail binaannya Sampoerna Retail Community (SRC) menggelar kegiatan SRC Fest Lombok. 

Kegiatan yang mengangkat Ayo Bangun Kembali Ekonomi Lombok ini bertujuan untuk menggerakkan kembali ekonomi warga Nusa Tenggara Barat (NTB) pasca gempa bumi pada Agustus lalu. 

Manager Stakeholder and Regional Relations HM Sampoerna, Arief Triastika,‎ mengatakan SRC Fest Lombok digelar dengan konsep pameran yang mempertemukan lebih dari 1.000 peserta yang terdiri dari pelaku UKM khususnya ritel tradisional, mitra perbankan, dan pihak swasta lainnya. 

Konsep pameran sengaja diangkat sebagai wujud penciptaan peluang yang mempertemukan seluruh ekosistem bisnis mulai dari peritel tradisional dengan berbagai jejaring bisnis seperti distributor, produsen, konsumen, hingga pemasok. 

"Sampoerna berharap perhelatan SRC Fest Lombok dapat memberikan inspirasi, motivasi juga penyemangat bagi semua pelaku usaha di Lombok untuk kembali bangkit dan pulih sehingga ke depannya dapat menjadi pelaku usaha yang lebih tangguh," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (22/10/2018).

Sementara itu, Gubernur NTB, Zulfikieflimansyah menyatakan inisiatif yang dilakukan oleh pihak swasta akan mengakselerasi proses pemulihan perekonomian lokal. Hal ini diharapkan tidak hanya datang dari Sampoerna tetapi juga perusahaan swasta lain.

‎"Pemerintah daerah masih sangat membutuhkan sinergi dengan sektor swasta terutama dalam hal pemberdayaan dan pendampingan agar para pelaku UKM yang terkena dampak bangkit dan pulih usahanya," ujar dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Strategi Sampoerna Cetak 100 Ribu UKM

Sebelumnya, PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) berkomitmen mendukung upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia.

Data dari Kamar Dagang dan ilndustri (Kadin) Indonesia pada 2016 menunjukkan dalam lima tahun terakhir, kontribusi sektor UKM terhadap produk domestik bruto (PDB) meningkat dari 57,84 persen menjadi 60,34 persen.

Sementara itu, penyerapan tenaga kerja dari sektor UKM juga tumbuh dari 96,99 persen menjadi 97,22 persen. Hal ini menunjukkan peran UKM semakin strategis dalam mendukung perekonomian Indonesia. 

Sebagai bukti konkret dukungan terhadap pengembangan UKM, Sampoerna melalui program bertajuk Sampoerna Retail Community (SRC) telah mengembangkan 57 peritel di tahun 2008 hingga menjadi lebih dari 60.000 peritel di tahun 2018 dan tersebar di 408 kabupaten/kota di 34 provinsi di Indonesia. 

Untuk diketahui, SRC merupakan program pembinaan Sampoerna terhadap peritel tradisional melalui edukasi penataan toko, strategi pemasaran, dan manajemen keuangan. 

"Kami berharap, upaya ini akan mampu meningkatkan jumlah pelaku UKM yang berdaya saing tinggi serta turut memutar roda perekonomian di daerahnya masing-masing," kata Direktur Urusan Eksternal dan Fiskal PT HM Sampoerna Tbk. Elvira Lianita, dalam diskusi, di Jakarta, Kamis 18 Oktober 2018.

Tak hanya itu, sejak 2007, Sampoerna juga memberikan pelatihan kewirausahaan kepada sekitar 40.000 orang melalui program Pusat Pelatihan Kewirausahaan Sampoerna (PPK) Sampoerna. 

Saat ini, PPK Sampoerna yang terletak di Pasuruan, Jawa Timur, telah menjangkau 79 kota/kabupaten di Indonesia, serta menerapkan 90 riset terapan yang teruji di bidang pertanian terpadu. 

Diharapkan SRC dan PPK Sampoerna dapat tumbuh menjadi ekosistem UKM yang secara nyata mampu memperkuat ekonomi kerakyatan Indonesia, menggerakkan perekonomian lokal, serta memberdayakan masyarakat sekitar. 

"Ke depannya, Sampoerna ingin merangkul lebih banyak lagi pemangku kepentingan agar cakupan manfaat dari program pemberdayaan yang kami inisiasi bisa merata di seluruh Indonesia," tutur Elvira.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.