Liputan6.com, Jakarta - Pendidikan merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh orang tua kepada anaknya karena pendidikan sangat berpengaruh bagi masa depan anak nantinya. Indonesia merupakan salah satu negara yang pendidikannya bisa dikatakan minim perhatian.
Meski sudah banyak lulusan sarjana di negeri ini, tapi jumlah anak-anak yang putus sekolah terbilang masih banyak jumlahnya. Hal ini dikarenakan tingginya biaya pendidikan yang dibutuhkan oleh orang tua agar anaknya dapat mengenyam bangku pendidikan hingga perguruan tinggi.
Advertisement
Baca Juga
Coba saja Anda perhatikan, dari tahun ke tahun biaya pendidikan selalu naik hingga 10-20 persen. Salah satu solusi tepat agar anak bisa tetap sekolah hingga ke universitas adalah dengan memiliki asuransi pendidikan terbaik untuk anak.
Asuransi pendidikan merupakan salah satu produk asuransi yang dikhususkan untuk kebutuhan pendidikan. Dengan asuransi pendidikan, perusahaan asuransi akan memberikan perlindungan dengan menanggung biaya pendidikan anak, terutama jika orang tua meninggal dunia, baik itu karena sakit atau kecelakaan. Jadi para orang tua tak perlu takut lagi biaya pendidikan anak tidak dapat terpenuhi.
Perbedaan asuransi pendidikan dengan tabungan pendidikan
Lalu, apa bedanya dengan tabungan pendidikan? Tak sedikit orang yang salah mengartikan tabungan pendidikan dengan asuransi pendidikan. Walaupun tujuannya sama-sama untuk mempersiapkan dana pendidikan anak, tapi keduanya sangat berbeda. Coba kita lihat perbedaannya, seperti dikutip dari Halomoney.co.id.
Tabungan pendidikan
Tabungan pendidikan adalah produk yang dikeluarkan oleh bank sehingga ada jaminan dari LPS (Lembaga Penjamin Simpanan). Sedangkan untuk tabungan pendidikan, keuntungan yang didapat sudah pasti dari bunga tabungan pendidikan tersebut. Sedangkan perlindungan tabungan pendidikan lebih terbatas karena umumnya hanya mengganti pelunasan premi saat pemegang polis meninggal dunia.
Tapi jika dinilai dari segi risiko, tabungan pendidikan lebih minim risiko karena dana yang Anda kumpulkan masih dijamin karena masuk dalam tabungan atau deposito.
Kekurangannya, tabungan pendidikan tidak menanggung risiko berupa uang pertanggungan si pencari nafkah.
Begitulah perbedaan yang harus Anda ketahui antara asuransi pendidikan dengan tabungan pendidikan. Jangan sampai Anda salah pilih dalam merencanakan pendidikan si buah hati.
Advertisement
Asuransi pendidikan
Asuransi pendidikan dikeluarkan oleh perusahaan asuransi, bukan bank. Jika bank menjual produk ini, bank hanya berperan sebagai penyalur atau agen asuransi tersebut.
Tak hanya sebagai dana pendidikan anak, asuransi pendidikan memiliki keuntungan lebih dari tabungan pendidikan. Sebab di dalam asuransi pendidikan ada beberapa manfaat yang didapat, yakni manfaat tunai kepada anak senilai tertentu saat anak di usia 18-23 tahun, uang pertanggungan jika pemegang polis meninggal dunia atau kecelakaan yang menyebabkan cacat tepat, pembayaran premi oleh perusahaan asuransi jika pemegang polis meninggal dunia atau cacat tepat, dan hasil pengembangan dana melalui instrumen investasi.
Besarnya keuntungan dari asuransi pendidikan ini tidak bisa ditentukan secara pasti karena hitungan tergantung dari jenis pilihan investasi yang Anda pilih, mulai dari reksa dana, obligasi, pasar uang, dan lain sebagainya.
Meski keuntungan investasinya tinggi, bahkan bisa berlipat, tapi di balik itu ada risiko investasi juga sehingga Anda harus cerdas dalam memilih jenis investasinya.