Sukses

BI Tahan Suku Bunga, Rupiah Melemah hingga Level 14.545 per Dolar AS

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.474 per dolar AS hingga 14.545 per dolar AS.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Jumat ini. Pelemahan rupiah hingga tembus level 14.500 per dolar AS.

Mengutip Bloomberg, Jumat (20/7/2018), rupiah dibuka di angka 14.477 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.4432 per dolar AS. Tak lama kemudian, rupiah terus melemah hingga menyentuh level 14.545 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.474 per dolar AS hingga 14.545 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 6,54 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar AS, rupiah dipatok di angka 14.520 per dolar AS. Patokan pada hari ini melemah jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 14.418 per dolar AS.

Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, pergerakan rupiah masih melemah seiring imbas kenaikan dolar AS yang masih merespons pidato Gubernur Bank Sentral AS (The Federal Reserve) Jerome Powell akan optimismenya terhadap pertumbuhan ekonomi AS yang stabil.

"Meskipun di sisi lain Powell tidak menyampaikan secara detil kebijakan moneter The Fed ke depannya," ujar dia dikutip dari Antara.

Dari dalam negeri, ditahannya level suku bunga Bank Indonesia di level 5,25 persen tidak banyak membantu rupiah untuk bergerak menguat.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pengaruh Suku Bunga BI

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) 18-19 Juli 2018 yang memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate di level 5,25 persen.

Rilis Bank Indonesia yang mempertahankan level suku bunganya tidak sepenuhnya direspons positif oleh rupiah meski positif untuk kondisi makro ekonomi di mana pelonggaran makroprudensial dapat meningkatkan intermediasi dan fleksibilitas manajemen likuiditas dan intermediasi perbankan bagi pertumbuhan ekonomi.

"Dengan kondisi dolar AS yang masih bergerak positif maka akan disayangkan pergerakan rupiah yang masih berpeluang melemah. Tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat rupiah kembali melemah," kata Reza.

Ia memprediksi rupiah akan bergerak di kisaran 14.475 per dolar AS hingga 14.462 per dolar AS.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.