Sukses

Dituduh Tak Efisien, Garuda Indonesia Buka Suara

Garuda Indonesia juga terus melaksanakan upaya renegosiasi kontrak pesawat termasuk komitmen penundaan kedatangan pesawat baru.

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) memberikan tanggapan atas komentar dari mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengenai permasalahan yang menyebabkan perusahaan merugi.

VP Corporate Secretary Garuda Indonesia Hengki Heriandono menjelaskan, Garuda Indonesia menyampaikan apresiasi atas dukungan dan komitmen peningkatan kinerja operasional yang disampaikan oleh Rizal Ramli.

Tentunya melalui dukungan komitmen tersebut perusahaan akan terus berupaya meningkatan laju kinerja operasional. Perseroan memproyeksikan pada akhir tahun ini perusahaan dapat membukukan laba hingga USD 15 juta.

Estimasi tersebut kemungkinan besar bisa tercapai jika dilihat dari realisasi kuartal I 2018 ini. "Pada periode tersebut Garuda Indonesia berhasil menekan kerugian maskapai hingga sebesar 36,5 persen menjadi USD 64,3 juta atau setara Rp 868 miliar (Kurs Rp 13.500)," jelas dia dalam keterangan tertulis, Senin (25/6/2018).

Perusahaan juga berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan operasional sebesar 7,9 persen menjadi USD 983 juta atau setara Rp 13,27 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar USD 910,7 juta.

Sedangkan sepanjang 2017, Garuda Indonesia juga berhasil menekan tren kerugian dari kuartal I 2017 sebesar USD 99,1 juta menjadi USD 38,9 juta pada kuartal II 2017.

Di luar itu, Garuda Indonesia juga telah menyederhanakan struktur direksi. Saat ini struktur manajemen Garuda Indonesia terdiri dari delapan direksi. "Struktur manajemen tersebut menyeleraskan dengan tren dan volume bisnis perusahaan yang terus berkembang,"" tutur dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Renegosiasi Kontrak

Sejalan dengan komitmen strategi bisnis jangka panjang Sky Beyond 3.5, Garuda Indonesia juga terus melaksanakan upaya renegosiasi kontrak pesawat termasuk komitmen penundaan kedatangan pesawat baru hingga tahun 2019-2020 serta memaksimalkan utilitas pesawat yang ada saat ini.

Adapun utilitas pesawat pada tahun 2018 ini ditargetkan menjadi 10 jam 24 menit meningkat dibandingkan 2017 sebesar 9 jam 36 menit khususnya dengan memaksimal rute padat penumpang dengan yield tinggi.

Sementara itu, sejalan dengan upaya efisiensi yang dilaksanakan, Garuda Indonesia di 2017 juga telah melaksanakan renegosiasi kontrak pesawat bersama pihak manufaktur atau lessor sehingga dapat menurunkan harga sewa pesawat hingga 25 persen.

"Selain itu, Garuda Indonesia terus memaksimalkan potensi armada yang ada saat ini dengan restrukturisasi jaringan penerbangan khususnya dengan memaksimalkan pasar penerbangan dengan trafik tinggi," kata Hengki.

"Perlu kiranya kami sampaikan juga bahwa Garuda Indonesia juga tidak pernah mengagendakan pengadaan pesawat Airbus A380," tambah dia. 

Adapun saat ini Garuda Indonesia hanya mengoperasikan jenis armada Boeing 777-300 ER, Boeing 737-800 NG, Airbus A330-300/200, CRJ Bombardier 100, ATR 72-600 dengan total armada secara keseluruhan sebesar 202 armada pesawat, termasuk armada yang dioperasikan anak perusahaan Citilink.

 

3 dari 3 halaman

Kebijakan Training

Sementara itu dalam mengimplementasikan kebijakan training crew penerbangan, Garuda Indonesia menjalankan pola training yang mengacu pada kebijakan dan regulasi yang berlaku baik yang dikeluarkan oleh pemerintah maupun lembaga berwenang lainnya yang mengatur terkait standarisasi training crew penerbang.

Adapun kebijakan tersebut juga melalui proses audit yang dilakukan oleh pihak pemangku kepentingan terkait.

Adapun terkait aspek pengadaan operasional perusahaan, Garuda Indonesia selalu menjalankan prinsip-prinsip good corporate governance dengan transparansi mekanisme pengadaan yang mengedepankan konsep e-procurement sehingga aspek keterbukaan dan implementasi GCG tetap terjaga.

Mengacu pada perkembangan pasar LCC yang semakin berkembang, Garuda Indonesia turut memaksimalkan potensi tersebut melalui anak usaha Citilink yang bergerak di segmen penerbangan murah.

"Perlu kiranya kami sampaikan bahwa melalui upaya tersebut, Garuda Indonesia melakukan penyelarasan strategi pengembangan khususnya antara pasar full service dan LCC sehingga market share Garuda Indonesia Group dapat terus meningkat," tutup dia.

 

*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di Liputan6.com.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini