Sukses

Presiden Jokowi Ingin APBN-P 2017 Dorong Ekonomi Berkualitas

Presiden Jokowi mengingatkan agar APBN-P2017 mengutamakan program-program yang berdampak langsung ke masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan agar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2017 yang sedang dipersiapkan oleh Kementerian Keuangan mengedepankan program-program prioritas.

Program ini yang memang harus dilakukan, serta dapat diselesaikan dalam jangka waktu kurang dari enam bulan ke depan.

"Utamakan program-program yang akan membawa dampak langsung bagi masyarakat" pesan Presiden Jokowi dalam arahannya menanggapi pemaparan RAPBN-P 2017, seperti dikutip dari laman Setkab, Rabu (31/5/2017).

Presiden Jokowi juga meminta agar penyusunan anggaran itu mengedepankan semangat optimisme namun tetap realistis dan kredibel. Selain itu, penyusunan APBN-P 2017 juga harus menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.

"Kami ingin agar APBN-P 2017 mampu menggerakkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas sehingga menciptakan lapangan pekerjaan lebih banyak lagi, mengurangi kemiskinan, dan menekan ketimpangan," ujar Presiden Jokowi.

Dana Non APBN

Terkait dengan penggunaan APBN 2017 selama semester I 2017, Presiden Jokowi menginstruksikan jajarannya untuk mengelola, mengawal dan berupaya mencapai target yang telah ditetapkan sebelumnya.

Sementara terkait kelanjutan proyek pembangunan infrastruktur pemerintah, Presiden Jokowi memberikan arahan agar sebisa mungkin dibiayai oleh non-APBN atau non APBD.

"Jika memang harus ada yang dialokasikan dengan APBN-P, maka harus dilihat terlebih dahulu urgensi dari proyek tersebut. Utamakan memang termasuk dalam daftar proyek strategis nasional," ujar Presiden Jokowi.

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengingatkan agar para menteri dan pimpinan lembaga mampu mengendalikan penggunaan anggarannya secara disiplin untuk membangun tata kelola anggaran yang baik dan transparan.

"Pastikan pelaksanaan program berjalan secara efektif dan berdampak nyata bagi rakyat. Saya ingatkan lagi agar belanja barang diefisienkan sehingga tidak melebihi apa yang sudah dibelanjakan pada 2016. Anggaran yang bisa dihemat akan digunakan untuk membiayai belanja lebih produktif dan prioritas," ujar Jokowi.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya , pemerintah akan mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) Tahun Anggaran 2017. Rancangan ini disiapkan karena adanya perubahan target penerimaan dalam APBN 2017 akibat naiknya harga minyak sepanjang tahun ini.

"Perubahan yang cukup besar yang mengubah dari sisi pendapatan negara adalah dari sisi harga minyak yang rata-ratanya sampai saat ini sudah mencapai 50 dollar per barel dari harga minyak. Asumsi di APBN adalah 45 dollar per barel," kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati kepada wartawan.

 

 

 


‎

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.