Harga Emas Cenderung Mendatar

Liputan6.com, Singapura - Harga emas cenderung bergerak mendatar di awal sesi perdagangan Asia pada perdagangan Rabu pekan ini. Di pasar spot, harga emas sedikit berubah ke level US$ 1.088,50 per ounce pada pukul 7.30 WIB.

Harga emas mendekati level terendah dalam tiga bulan. Penguatan dolar Amerika Serikat (AS) dan aksi jual telah menekan harga komoditas termasuk logam. Pelaku pasar mengantisipasi kenaikan suku bunga bank sentral AS pada Desember 2015.

Selain itu, penguatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang juga mempengaruhi harga emas terutama bagi investor memegang mata uang lainnya. Secara teknikal, analis melihat harga emas mencoba level support di kisaran US$ 1.077 per ounce.

Pada Jumat pekan lalu, harga emas jatuh level terendah sejak 7 Agustus di kisaran US$ 1.084,90 per ounce. Pelemahan harga emas itu dipicu setelah laporan tenaga kerja AS non sektor pertanian bertambah 271 ribu pada Oktober 2015. Hal itu memicu harapan kalau suku bunga bank sentral AS akan naik pada Desember 2015.

Mengutip www.fortisasiafutures.com, harga emas bergerak mendatar dipicu investor fokus pada China untuk pelonggaran lebih lanjut pada harga konsumen.

Di sisi lain, China melaporkan kalau harga konsumen pada Oktober naik hanya 1,3 persen selama 12 bulan terakhir, menyusul 1,6 persen pada bulan sebelumnya.

Sementara harga konsumen jatuh 5,9 persen pada Oktober 2015. Data itu memperparah kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi China.

"Hingga awal hari ini harga emas masih terpantau bergerak datar dan masih bergulir di bawah pergerakan rata-rata 20 dan 50 harian. Harga emas cenderung bergerak datar. Stochastic masih berada di area oversold. Resistance dan support pada harga emas US$ 1.095,40 -US$ 1.084,70," tulis riset itu. (Ahm/Gdn)