Sukses

Ini Alasan Konglomerat Gandrungi Beli Barang Mewah

Salah satu pengeluaran terbesar para konglomerat digunakan untuk membeli barang-barang mewah seperti mobil hingga koin antik.

Liputan6.com, Jakarta Kilauan barang mewah dan antik selalu berhasil menggoda para konglomerat berkantong tebal.

Hasil survei perusahaan konsultan properti komersil terbesar di dunia, Knight Frank, menemukan salah satu pengeluaran terbesar para konglomerat digunakan untuk membeli barang-barang mewah seperti mobil hingga koin antik.

Seperti dikutip Liputan6.com dari laporan resmi  Knight Frank bertajuk `Wealth Report 2014`, Kamis (17/4/2014), mobil klasik Ferarri 275 bahkan terjual dengan harga tinggi sebesar US$ 27,5 juta atau Rp 314,5 miliar (kurs: Rp 11.435/US$) tahun lalu di sebuah rumah lelang.

Itu merupakan bukti bahwa konglomerat tak pernah takut mengeluarkan uangnya untuk memiliki barang mewah.

Sebagian besar responden dalam survei (Knight Frank Luxury Investment Index/KFLII) mengungkapkan beberapa motif yang memicunya membeli barang mewah. Pembelian tersebut juga yang dikenal dengan sebutan `investment of passion`.

Artinya, para orang kaya membeli dan menampung barang-barang mewah itu demi mengikuti minatnya. Survei tersebut menunjukkan, sebagian besar penduduk Asia membidik barang-barang mewah sebagai bentuk investasi.

Lantas apa saja yang menjadi alasan para konglomerat rela mengeluarkan uang banyak demi barang mewah?.

Berikut empat alasan utama para konglomerat menghabiskan uangnya untuk membeli barang mewah atau antik dengan harga tinggi:

1. Kesenangan pribadi

Persentase partisipan yang mengaku membeli barang mewah dengan alasan tersebut: 60%

2. Nilai lindung investasi

Persentase partisipan yang mengaku membeli barang mewah dengan alasan tersebut: 22%

3. Demi meningkatkan status sosial

Persentase partisipan yang mengaku membeli barang mewah dengan alasan tersebut: 15%

4. Kegemaran pada dunia fashion

Persentase partisipan yang mengaku membeli barang mewah dengan alasan tersebut: 1%

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.