Sukses

Industri Hulu Migas Ikut Atasi Polusi Kabut Asap Riau

Industri hulu minyak dan gas bumi (migas) berkontribusi mengatasi polusi kabut asap di Provinsi Riau.

Liputan6.com, Jakarta Industri hulu minyak dan gas bumi (migas) berkontribusi mengatasi polusi kabut asap di Provinsi Riau. Dengan upaya memadamkan api dan membagikan masker kepada warga.
 
Menurut Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu (SKK) Migas perwakilan Sumatera Bagian Utara Zudaldi, Provinsi Riau telah lama menjadi tulang punggung produksi minyak nasional dengan target produksi minyak 334.854 barel per hari untuk tahun 2014. Kontribusi tersebut merupakan bentuk kepedulian industri hulu migas terhadap masalah yang meresahkan masyarakat.

"Tentu saja kejadian kabut asap ini dirasakan juga dampaknya oleh industri hulu migas,” Zudaldi di Jakarta, Selasa (1/4/2014).
 
Industri hulu migas telah membagikan 2.000 masker model  8210 N95 kepada warga  masyarakat Provinsi Riau, yaitu warga di Pekanbaru, Dumai, Rokan Hilir, Pelalawan dan Siak.

Di sisi lain, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) juga secara aktif memberikan bantuan-bantuan kepada masyarakat dan melakukan koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mengatasi masalah asap di Riau.
 
Sejak awal Januari 2014, Kontraktor KKS PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) telah memadamkan lebih dari 10.400 titik-titik api dengan menggunakan lebih dari 3 juta liter air, memberikan dukungan logistik termasuk lebih dari 3 ribu liter bahan bakar minyak kepada tim pemadam api BNPB dan menyumbangkan lebih dari 15.000 masker kepada masyarakat.

Pada saat ini PT CPI juga sedang mengadakan 40.000 masker tambahan untuk disumbangkan kepada masyarakat.
 
"Industri hulu migas siap membantu apa yang kami bisa untuk mengatasi masalah asap ini. Di sisi lain, kami berharap masalah ini menjadi perhatian semua pemangku kepentingan mengingat gangguan kegiatan operasi hulu migas di Riau bisa mengancam produksi minyak nasional," pungkas Zudaldi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini