Adu Cerdas Harimau vs Petugas di TNBBS, Kambing Jadi Umpan

Satgas penanganan harimau sampai menggunakan kambing untuk menjebak hewan buas tersebut. Hewan ternak itu dipasang di dalam kandang jebak untuk menjerat harimau.

oleh Ardi Munthe diperbarui 17 Mar 2024, 05:00 WIB
Satgas penanganan harimau Sumatera memasang kadang jebak di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Lampung Barat. Foto : (Istimewa)

Liputan6.com, Lampung - Upaya evakuasi harimau Sumatra yang telah menyerang tiga orang petani di wilayah Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Lampung Barat, masih nihil, Jumat (15/3/2024). 

Satuan tugas (Satgas) dari Taman Safari Indonesia (TSI), BKSDA, TNI dan Polri kembali menyusun strategi baru guna mengamankan harimau yang masih belum diketahui keberadaannya tersebut. 

Satgas penanganan harimau sampai menggunakan kambing untuk menjebak hewan buas tersebut. Hewan ternak itu dipasang di dalam kandang jebak untuk menjerat harimau. 

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadillah Astutik mengatakan bahwa Polres Lampung Barat telah membentuk satgas penanganan harimau. 

"Untuk mengetahui atau menangkap keberadaan harimau, Polres Lampung Barat telah membentuk satgas dengan anggota kurang lebih 20 orang dan dibantu oleh 4 orang dari TSI, Jawa Barat. Serta satu orang yang dianggap memiliki kemampuan telepati harimau. Total 25 orang," kata Kombes Pol Umi, Jumat (15/3/2024).

Dia mengatakan, dari 25 orang itu dibagi menjadi dua tim. Masing-masing terdiri dari 12 orang, bertugas menyusuri jejak harimau sesuai dengan lokasi yang telah ditetapkan. 

"Namun demikian, pada hari ini (Jumat, 15 Maret 2024) belum ditemukan titik di mana tempat harimau berada," imbuhnya.

Dia menyampaikan, tim yang telah dibagi tersebut berjaga di sekitar kandang perangkap dilengkapi dengan senapan bius. Meski demikian, sampai saat ini belum ada hasil dari kegiatan tersebut. 

"Mereka berangkat mulai dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB kembali ke posko. Kemudian dua tim mendiskusikan hasil dari masing-masing tim, kegiatan dilakukan esok hari dengan metode baru," katanya. 

Umi mengimbau, kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktifitas di titik yang disinyalir adanya keberadaan harimau. 

"Semoga konflik harimau Sumatra ini segera terselesaikan dan tidak ada lagi korban jiwa. Kita akan bekerja semaksimal mungkin. Kami meminta masyarakat bisa saling menjaga ekosistem lingkungan sehingga semua makhluk hidup disekitar bisa berhekidupan dengan baik," tutupnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya