Potensi Cuaca Ekstrem Landa Puncak Bogor, Wisatawan Diminta Waspada

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca ekstrem melanda kawasan Puncak, Bogor dan sekitarnya seiring datangnya musim hujan di penghujung 2023.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 30 Nov 2023, 16:45 WIB
Hujan deras yang mengguyur Kota Bogor mengakibatkan banjir hingga tanah longsor di beberapa titik. Sebanyak 331 rumah warga dilaporkan terendam banjir di empat kecamatan dengan 20 rumah di antaranya rusak. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca ekstrem melanda kawasan Puncak, Bogor dan sekitarnya seiring datangnya musim hujan di penghujung 2023.

Untuk itu, BMKG mewanti-wanti masyarakat khususnya wisatawan yang akan berwisata di Puncak untuk mewaspadai dampak cuaca ekstrem di masa peralihan (Pancaroba) dari musim kemarau ke musim hujan.

"Saat ini wilayah Bogor Raya sudah memasuki musim hujan. Potensi bencana hidrometeorologis makin kerap terjadi. Jadi wisatawan di Puncak Bogor agar waspada saat wisata outdoor seperti camping, susur sungai, hiking dan lainnya," kata Kepala Stasiun Meteorologi Citeko, Fatuhri Syabani, Kamis (30/11/2023).

Menurut dia, dari prakiraan yang diterbitkan oleh Staklim Jabar, puncak musim hujan di wilayah Bogor terjadi pada periode Desember dan Januari. Karenanya, kejadian cuaca ekstrem akibat curah hujan tinggi diprakirakan masih akan terjadi di bulan tersebut.

Fatuhri mengatakan, curah hujan tinggi dapat menjadi salah satu pemicu bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir bandang, angin puting beliung dan tanah longsor.

"Jika memang tetap akan dilakukan berwisata, hindari berada di sekitar lereng (bahaya longsor) dan daerah aliran sungai (bahaya banjir bandang)," beber dia.

Jika hujan lebat, pihaknya juga meminta pengendara untuk menepi bila jarak pandang berkurang. Kemudian, segera berlindung di tempat aman jika terdengar guntur atau petir.

"Waspada ada limpasan air di jalan yang dapat mengakibatkan terseretnya kendaraan terutama roda 2," kata Fatuhri.

2 dari 2 halaman

Banjir dan Longsor di Bogor

Tim SAR gabungan dari Brimob Kedung Halang dan relawan membersihkan material longsor yang terjadi akibat luapan Kali Cibuluh semalam di Cibuluh, Kedung Halang, Bogor, Jawa Barat, Kamis (30/11/2023). Hujan deras yang melanda Kota Bogor tadi malam menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa lokasi. (merdeka.com/Arie Basuki)

Dalam sepekan ini, wilayah Bogor dan sekitarnya dilanda banjir, longsor, angin kencang, dan pohon tumbang dampak cuaca ekstrem.

Terbaru, Jalan Cikopo Selatan, Desa Gadog, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, tertimbun longsoran pada Rabu malam 29 November 2023. Akibatnya, jalur alternatif Puncak hanya bisa dilalui satu lajur.

Kemudian, seorang pria terseret arus saat membuat konten di aliran Sungai Cianten, Desa Karacak, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor pada Selasa (28/11/2023). Hingga Kamis sore, pencarian korban atas nama Achmad Sanusi (35) masih berlanjut.

Sementara itu, bencana longsor terjadi di Desa Petir, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor pada Senin (27/11/2023). Pasangan suami istri (pasutri) atas nama Rahmat (39) dan Eva (36) tewas tertimbun longsor.

Selanjutnya, banjir melanda sejumlah wilayah Kecamatan Cijeruk pada Jumat (24/11/2023). Dampak kejadian ini rumah-rumah warga, tempat usaha dan SPBU di wilayah itu terendam banjir. (Achmad Sudarno)

Infografis Mitigasi Bencana Antisipasi Cuaca Ekstrem Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya