Tingkatkan Kapasitas, Banyak KRL Pakai Rangkaian Panjang Mulai 2025

PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter menargetkan semakin banyak KRL Jabodetabek yang beroperasi dengan 12 kereta dalam satu rangkaian di 2025.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 06 Nov 2023, 19:23 WIB
Penumpang menunggu kedatangan KRL Commuter Line di Stasiun Sudirman, Jakarta, Senin (12/6/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter menargetkan semakin banyak KRL Jabodetabek yang beroperasi dengan 12 kereta dalam satu rangkaian di 2025. Menyusul upaya retrofit hingga pengadaan rangkaian baru yang masuk secara bertahap.

VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba menyampaikan saat ini pihaknya sedang melaksanakan tiga opsi pengadaan KRL. Pertama, impor kereta dari luar negeri. Kedua, retrofit rangkaian KRL. Ketiga, pengadaan KRL baru dari INKA.

"Retrofit kemudian pengadaan yang baru ini sudah gak ada lagi dibawah 12, jadi nanti untuk SF-nya (stanformasi) itu setelah retrofit dan pengadaan baru ini semuanya 12," kata dia di Kantor KAI Commuter, di Jakarta, Senin (6/11/2023).

Dia mengatakan, selama proses retrofit rangkaian KRL oleh INKA, masih akan ada KRL dengan stanformasi 8 dan 10. Namun, setelah rampungnya retrofit secara berhatap, jumlah kereta dalam rangkaian KRL pun makin bertambah.

"Mulainya (2025) ya. Tapi selama retorift itu kita lakukan, tetep ada yang namanya SF 8 dan 10," kata dia.

Setiap 4 Rangkaian

Menurut informasi, proses pengadaan lewat retrofit akan dilakukan setiap 4 rangkaian dalam satu termin pemugaran. Ini ditarget mulai bisa digunakan pada 2025 mendatang sambil secata bertahap juga mengirim 4 rangkaian selanjutnya.

Pada saat yang sama, KAI Commuter juga akan melakukan impor KRL baru dari luar negeri. Targetnya pada 2024-2025 mendatang 3 rangkaian KRL baru impor bisa dioperasikan.

"Tapi, untuk pengadaan barunya ini semuanya (stanformasi) 12. kita kan ditambah lagi dari 16 trainset jadi 24 (trainset) nanti yang baru (dari INKA), di luar yang 3 impor tadi supaya memenuhi tadi kapasitasnya," jelas dia.

 

2 dari 3 halaman

Impor 3 Rangkaian KRL

KRL melintas di Stasiun Jatinegara, Jakarta, Selasa (27/7/2021). VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengungkapkan jumlah penumpang KRL mengalami peningkatan hingga 25 persen sejak penerapan PPKM Level 4. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sebelumnya, PT Kereta Commuter Indonesia alias KAI Commuter tengah melakukan proses pengadaan tiga rangkaian kereta (trainset) baru yang akan didatangkan dari luar negeri. KRL baru ini ditarget bisa beroperasi pada 2024-2025 mendatang.

VP Corporate Secretary KA Commuter Anne Purba mengatakan pihaknya akan melakukan impor KRL baru sebanyak 3 trainset dengan stanformasi 12. Artinya, akan ada 36 kereta atau gerbong yang akan didatangkan dari luar negeri.

Kendati begitu, Anne enggan menyebut negara asal pengumpor kereta baru tersebut. Meski, diketahui kalau banyak kereta KRL yang digunakan di Indonesia berasal dari Jepang.

"Kita sih 2024-2025 kita sudah ditargetkan untuk bisa mengoperaiskan ya. Dan saat ini sedang proses, nanti teknologinya apa, (negara asal impor) darimana, setelah selesai baru kita umumkan ya, karena ini kan masih proses lelang," jelasnya di kantor KAI Commuter, Jakarta, Senin (6/11/2023).

 

3 dari 3 halaman

Proses Pengadaan

Calon penumpang saat menaiki KRL Commuter Line di Stasiun Jatinegara, Jakarta, Senin (2/1/2023). Pemerintah pusat mengalokasikan subsidi pada kebijakan tarif yang sudah berlaku sekitar lima tahun terakhir sehingga pengguna KRL di Jabodetabek hanya perlu membayar Rp3.000 untuk 25 km pertama, dan Rp1.000 untuk setiap 10 km berikutnya. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Anne menegaskan saat ini proses pengadaan KRL baru impor itu masih dalam proses pengadaan. Artinya, belum diputuskan negara mana atau merek apa yang akan memasok KRL baru ke Indonesia.

"Ini masih dalam masa pengadaan ya, saya belum mau sebut merek, saya tidak mau sebut negaranya. Kalau sudah selesai nanti kami akan info," jelasnya.

Mengaca pada target pengoperasian yang Anne sebut sebelumnya, bisa dibilang kalau kontrak pengadaan KRL baru impor ini akan diteken dalam waktu dekat. Namun, Anne juga masih belum bisa menargetkan waktu pasti kontrak tersebut disepakati.

"Kalau untuk yang baru mudah-mudahan segera ya. We'll be update. Ini yang lagi kita nego ya, masalah time, masalah ini, itu yang harus kita nego karena kami fokusnya mau mengutamakan kepentingan masyarakat," jelas Anne.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya