Terjangan Tornado hingga Tragedi Kapal Tampomas II, Isyarat Urgensi Kantor Basarnas di Masalembu

Sering terjadi kecelakaan laut di Perairan Masalembu

oleh Musthofa Aldo diperbarui 31 Okt 2022, 01:30 WIB
Anggota DPRD Kabupaten Sumenep Darul Hasyim Fath berada di atas Kapal Basarnas di Pulau Masalembu

Liputan6.com, Sumenep - Berada di kawasan perairan dengan jumlah kecelakaan laut yang tinggi, warga Pulau Masalembu di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menginginkan pemerintah membuka kantor Basarnas di Pulau itu.

Usulan ini disuarakan oleh Anggota DPRD Sumenep dari Fraksi PDI Perjuangan, Darul Hasyim Fath, setelah seorang nelayan Masalembu nyaris tewas saat perahunya terbalik lalu tenggelam dihantam angin tornado, Rabu (23/10).

"Laka laut di perairan Masalembu ini tinggi, cuma banyak yang tidak tersiar di media. Maka itu, perlu ada kantor basarnas di pulau Masalembu untuk memperpendek jarak bila ada kejadian laka laut. Sebab pulau Masalembu adalah lintas yg kerap di lalui kapal dari jawa dan Kalimantan," Kata Darul, Minggu (30/10).

Kecelakaan paling legendaris yang terjadi di Perairan Masalembu adalah terbakarnya kapal Tampomas II pada 1981. Yang terbaru September lalu, kapal Sabuk Nusantara 91 terbakar di Masalembu.

Kepala Basarnas Marsekal Henri Alfiandi setuju bila ada kantor Tim SAR di Masalembu, dengan syarat pemerintah menyediakan lahan berikut kantornya.

"Nanti kami yang akan tempatkan personel dan peralatannya," Kata Henri.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Kisah Saleh Diterjang Tornado

Saleh disambut isak tangis istrinya saat tiba di Pulau Masalembu usai mengalami kecelakaan laut yang menyebabkan perahunya tenggelam akibat angin tornado.

Nelayan Masalembu yang kapalnya tenggelam adalah Saleh, 56 tahun. Rabu malam (23/10) perahu berbobot 7 Grostone milik Saleh, Tiba-tiba diterjang angin tornado saat berada di perairan antara Kalimantan Selatan dan Sulawesi.

Meski perahunya tenggelam, Saleh selamat berkat sebuah jeriken. Jeriken itu membuatnya tetap bisa mengapung dan berenang mengikuti arus menjauhi badai.

"Kamis dini hari, setelah enam jam terombang-ambing, bapak saya ditemukan nelayan dari Tegal. Mereka yang kemudian mengabarkan ke kami bahwa bapak kena musibah," kata Samsul, anak Saleh.

Keluarga ini lantas meminta bantuan kepada Anggota DPRD Sumenep asal Masalembu, Darul Hasyim Fath, agar segera menghubungi Tim SAR.

Setelah mendapat laporan, Darul yang kebetulan punya kontak Kepala Basarnas, memilih langsung meminta bantuan kepada Marsekal Hendri Alfiandi.

"Saya langsung menghubungi kepala Basarnas agar cepat direspons, dan saya sampaikan terima kasih mendalam kepada kepala Basarnas yg merespon dengan cepat pencarian nelayan pulau kami yang hilang terhempas angin tornado di perairan Kalimantan," kata politikus PDI Perjuangan ini.

Kepala Basarnas Marsekal Hendri membenarkan cerita Darul. Setelah mendapat koordinat kapal nelayan Tegal yang menyelamatkan Saleh, dia segera memerintahkan Tim SAR Kalimantan Selatan untuk menjemput karena paling dekat dengan titik koordinat kapal nelayan Tegal yang menyelamatkan Saleh.

"Oleh tim SAR Saleh langsung di bawa ke Kalsel. Disana dia diperiksa kondisi psikologi dan kesehatannya. tim SAR langsung mengantarkannya ke Pulau Masalembu dan alhamdulillah sudah bertemu dengan keluarganya," kata Hendri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya