5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas Mampu Tarik Investasi Rp 6,46 Triliun

Sandiaga Uno menginginkan agar badan otorita pariwisata bisa berubah status menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Sep 2022, 13:10 WIB
Stupa-stupa Budha terlihat di candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia 10 Mei 2016. Menurut Kepala Balai Konservasi Borobudur Marsis Sutopo untuk mengajukan arsip sebagai Memory of the World tidak bisa tunggal. (AFP Photo/Goh Chai Hin)

Liputan6.com, Jakarta - Sektor pariwisata Indonesia sangat menarik bagi investor. Tak heran, lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) telah mendapat guyuran dana Rp 6,46 triliun. 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menjelaskan, lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang ada di Indonesia telah menarik Investasi USD 435 juta atau setara Rp 6,46 triliun. 

"Kita patut berbangga secara keseluruhan 5 destinasi super prioritas telah menarik total nilai investasi sebesar USD 435,5 juta," kata Sandiaga dalam Forum Investasi 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas di Labuan Bajo, Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Jumat, (9/9/2022).

Sandiaga menginginkan agar badan otorita pariwisata bisa berubah status menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata. Ini bertujuan gar geraknya lebih cepat dan lebih lincah dalam menarik investasi yang jauh lebih besar lagi.

"Sehingga pembangunan dan pengembangan 5 destinasi pariwisata super prioritas dapat dipercepat," ujarnya.

Pengembangan 5 DPSP oleh world Economic Forum ini kata Sandiaga, diyakini mampu mengangkat ranking Indonesia dalam skor indeks pengembangan perjalanan dan pariwisata (score travel and tourism development index). Sebab program ini memprioritaskan kebijakan pemerintah untuk 5 DPSP.

Sehingga bisa menciptakan berbagai destinasi kelas dunia di Indonesia terbaru selain Bali. Agar tercipta pemerataan perekonomian dan memaksimalkan sumber daya pariwisata yang ada di Indonesia.

"28 Juli lalu kami telah menyelenggarakan forum investasi bersama pengelola kawasan pariwisata dan memaparkan project ready to offer, serta kebutuhan pembiayaan kepada beberapa lembaga pembiayaan," kata dia.

Melalui forum ini, kata Sandiaga, dia berharap bisa mengakselerasi pembangunan sumber destinasi prioritas. Terutama melalui kawasan ekonomi khusus pariwisata dan badan otorita pariwisata.

2 dari 3 halaman

Sandiaga Uno Targetkan 7,4 Juta Wisatawan di 2023

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. (Liputan6.cm/Herman Zakharia)

Sebelumnya, sektor pariwisata menjadi salah satu sektor penopang pertumbuhan ekonomi nasional yang sangat penting. Setelah pandemi Covid-19, jumlah wisatawan di Indonesia terus mengalami peningkatan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menargetkan pertumbuhan kunjungan wisatawan di 2023 sampai 7,4 juta kunjungan. Pertimbangan angka tersebut berdasarkan jumlah wisatawan pada 2022 mengalami peningkatan signifikan.

Sandi menyampaikan, hingga Juni 2022, jumlah kunjungan wisatawan mencapai 750 ribu. Jumlah ini disebut naik hampir 1.000 persen jika dibandingkan dengan jumlah pengunjung pada 2021.

"Jumlah kunjungan wisatawan Indonesia atau wisatawan mancanegara ke Indonesia bulan Januari sampai Juni sudah hampir mencapai 750.000 atau naik hampir 1.000 persen," kata Sandi saat konferensi pers virtual, Senin (22/8/2022).

Dia menambahkan, peningkatan jumlah kunjungan wisatawan juga akan dibarengi dengan peningkatan keterpakaian kamar hotel (occupancy hotel) .

Dia mencatat, pada pertengahan 2022 keterpakaian kamar hotel sudah mencapai 50 persen atau nail 11,7 persen. Menurut Sandi, angka ini tercapai seiring dengan komitmen pelaku usaha pariwisata dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Ini adalah konsep terbaru kita yaitu personalized, customized, localized, responsible dengan penerapan protokol kesehatan, disiplin," sebutnya.

 

3 dari 3 halaman

Fokus ke Wisatawan Lokal

Wisatawan berkunjung ke Pelataran Agung Pura Lempuyang, Karangasem, Bali, Kamis (7/12). Erupsi Gunung Agung menyebabkan sejumlah destinasi wisata di kawasan Bali Timur mengalami penurunan jumlah wisatawan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Kendati Sandi menyampaikan target adanya kenaikan jumlah wisatawan, fokus kementerian saat ini masih terhadap peningkatan wisatawan lokal.

Untuk itu, dia berharap adanya kerjasama antar pihak terkait dalam membangun geliat wisata kawasan nusantara, dengan konektivitas perjalanan.

"Fokus kita sekarang memang masih wisatawan nusantara, belum ke wisatawan mancanegara. Tapi saya yakin dengan kebijakan yang lebih baik juga konektivitas dengan penerbangan langsung yang lebih banyak kita yakin Indonesia akan mampu untuk mencapai target 2023," pungkasnya.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Infografis 6 Desa Wisata yang Wajib Dikunjungi (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya