Sidang Dewan Ekonomi PBB, Jokowi Sebut Kesenjangan Akses Vaksin Masih Lebar

Presiden Jokowi mengatakan, vaksin adalah harapan untuk mempercepat keluar dari krisis kesehatan karena pandemi Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Jul 2021, 10:39 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan keterangan pers tentang pengembangan dan pembuatan vaksin COVID-19 harus ikuti prosedur dan kaidah ilmiah di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/3/2021). (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, vaksin adalah harapan untuk mempercepat keluar dari krisis kesehatan karena pandemi Covid-19. Namun, saat ini kesenjangan akses mendapatkan vaksin Covid-19 sangat lebar.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam sidang Dewan Ekonomi dan Sosial PBB yang ditayangkan Sekretariat Presiden.

"Kita harus membuat dunia untuk segera pulih dari pandemi, vaksin adalah harapan untuk mempercepat keluar dari krisis kesehatan, akses yang adil dan merata terhadap vaksin harus dijamin, namun hingga saat ini kita melihat kesenjangan akses vaksin masih sangat lebar," kata Jokowi, (14/7/2021).

Dia menegaskan, vaksin sebagai barang publik jangan hanya sebagai slogan. Ia mendorong realisasi vaksin untuk semua negara. "Termasuk berbagi dosis lewat COVAX facilities," ucap dia.

Jokowi mendorong pemenuhan kebutuhan pendanaan vaksin multitateral. Selain itu, peningkatan produksi vaksin global termasuk melalui TRIPS waiver.

"Penguatan supply chain vaksin termasuk menghilangkan hambatan ekspor dan bahan baku vaksin, dan peningkatan diversifikasi dan volume vaksin termasuk di negara berkembang," pungkas Jokowi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Ekonomi Dunia Harus Pulih Bersama

Jokowi mengatakan, ekonomi dunia harus pulih secara bersama-sama. Menurut dia, pertumbuhan positif ekonomi suatu negara akan bermanfaat jika ekonomi negara lain juga tumbuh.

"Ekonomi dunia harus pulih secara bersama sama, beberapa negara telah mencatat pertumbuhan positif namun itu akan bermanfaat jika terjadi secara bersamaan," kata Jokowi.

Dia mengatakan, perekonomian harus mulai bergerak bersama tanpa mengorbankan aspek kesehatan. Kemudian, percepatan pemulihan ekonomi harus dilakukan dengan tetap mengutamakan kesehatan serta pembangunan berkelanjutan.

"Ke depan kita harus mendorong investasi dalam pemulihan yang berketahanan, berkeadilan dan hijau, our resilient, just and green recovery," kata Jokowi.

Dia menambahkan, dukungan negara maju dalam transisi ekonomi hijau di negara berkembang harus diperkuat, pembangunan yang lebih berkelanjutan, inklusif, dan pro-poor harus menjadi landasan.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya