Riko Simanjuntak dan Makna Sakral Nomor Punggung 25

Menurut Riko Simanjuntak, nomor 25 memiliki makna yang sakral karena mewakili sosok orang tua dan marganya.

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 15 Jun 2020, 21:40 WIB
Gelandang Persija Jakarta, Riko Simanjuntak, saat melawan Bali United pada laga Piala Indonesia 2019 di Stadion Wibawa Mukti, Minggu (5/5). Persija menang 1-0 atas Bali United. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Jakarta - Riko Simanjuntak mempunyai alasan khusus memilih nomor punggung 25. Gelandang Persija Jakarta itu mengaku nomor tersebut identik dengan orang tua dan marganya.

Nomor punggung 25 sudah digunakan Riko Simanjuntak sejak bergabung dengan Persija Jakarta pada 2018. Ketika masih di Semen Padang, Riko menggunakan nomor punggung 20.

Riko mengatakan nomor punggung 25 punya makna yang sakral. Pemain berusia 28 tahun itu selalu akan mengingat kedua orang tuanya dan keluarga jika menggunakan nomor punggung tersebut.

"Saya mengambil nomor punggung 25 karena dari orang tua. Ulang tahun ibu saya tanggal 20 dan saya hanya mengambil angka 2-nya saja. Kemudian 5-nya itu melambangkan huruf S, yaitu Simanjuntak," kata Riko Simanjuntak di akun Youtube Persija Jakarta.

"Setiap menggunakan jersey atau nomor punggung itu, saya selalu mengingat kedua orang tua. Makanya, saya selalu bermain dengan maksimal," tegas Riko Simanjuntak.

Riko Simanjuntak membuktikannya di lapangan. Ia menjadi andalan Persija Jakarta di sektor sayap dan berhasil memberikan penampilan gemilang serta menyumbang dua gelar yakni Piala Presiden dan Liga 1.

2 dari 2 halaman

Rahasia Lari Kencang

Gelandang Persija Jakarta, Riko Simanjuntak, menggiring bola saat melawan PSM Makassar pada laga Piala Indonesia 2019 di SUGBK, Jakarta, Minggu (21/7). Persija menang 1-0 atas PSM. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Riko Simanjuntak dikenal sebagai pemain yang lincah dan memiliki kecepatan berlari. Kemampuan itu ternyata sudah dilatih Riko sejak kecil.

Riko Simanjuntak menyatakan kecepatan berlari yang dimilikinya dilatih sejak kecil ketika memiliki hobi mengejar layangan putus. Selain itu, Riko juga mengaku ketika kecil takut gelap.

Jadi, Riko kerap berlari pada malam hari dari gang ke rumahnya karena takut gelap. Aktivitas berulang-ulang itulah yang akhirnya menjadi kelebihan yang dimiliki Riko saat bermain sepak bola.

"Itu sudah proses saya sejak dari kecil karena dari dulu suka permainan yang identik dengan berlari. Contohnya mengejar layangan dan saya juga takut gelap," kata Riko Simanjuntak di akun Youtube Persija Jakarta.

"Dari gang ke rumah saya itu sekitar 100 meter. Jadi, ketika pulang ke rumah atau di suruh orang tua, saya selalu berlari sekencang-kencangnya. Terkadang saya sering menunggu kendaraan lewat biar ada yang menemani, kemudian beradu lari. Itulah yang sering saya lakukan," ucap pemain berusia 28 tahun itu.

Sumber: Persija Jakarta

Disadur dari Bola.com (Penulis Zulfirdaus Harahap / Editor Yus Mei Sawitri, Published 15/6/2020)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya